Ajaib.co.id – Apakah kamu termasuk kalangan Milenial yang sulit mengendalikan pemakaian kartu kredit? Coba ingat-ingat berapa kali kartu kreditmu mengalami overlimit dalam 1 tahun terakhir.
Jika jawabannya lebih dari satu kali, kamu memang perlu lebih waspada. Krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19 yang tengah melanda dunia, khususnya Indonesia saat ini, akan menuntut kamu untuk lebih memprioritaskan buffer dana bagi memperbaiki kondisi imunitas tubuh.
Jika kamu ingin tahu strategi mengendalikan pemakaian kartu kredit yang jitu bagi Milenial trendy seperti dirimu, simak terus artikel Ajaib ini ya.
- Mengendalikan Agar Tidak Overspending
- Jangan Lupa, Semua Itu Harus Dibayar
- Susun Anggaran untuk Menghindari Jebakan Utang
- Pertimbangkan Saldo Rekening Bank, Jangan Limit Kredit
- Waspadai Bahaya Terlalu Banyak Kartu Kredit
- Jangan Libatkan Emosi dalam Pemakaiannya
- Gunakan Kartu Kredit Hanya Untuk Pengeluaran Rutin
- Lunasi Tagihan Sekaligus Setiap Bulannya
- Jadikan Tujuan Finansial Memandu Pembelanjaanmu
Mengendalikan Agar Tidak Overspending
Belanja berlebihan dengan kartu kredit sangat mudah dilakukan. Masuk saja ke toko, sepenuhnya berencana hanya membeli satu barang, lalu tiba-tiba tanpa kamu sadari, kamu sudah membeli 10 kali lipat lebih banyak dari itu.
Seperti disadur dari tulisan Latoya Irby berjudul How to Avoid Credit Card Overspending yang dirilis oleh thebalance.com pada 31 Januari 2020 lalu, menghadapi kosekuensi belanja berlebihan sangatlah tidak menyenangkan.
Masalahnya, terutama terkait dengan kartu kredit, hal itu akan berujung pada tagihan membengkak yang dapat merusak kondite (skor) pembayaran cicilan kreditmu, pembayaran jadi lebih mahal dan sulit, hingga akhirnya kamu terbelit utang.
Setelah belanja berlebihan, kamu pun harus kembali menghadapi realita pengencangan ikat pinggang gila-gilaan hanya gara-gara sebuah kesenangan sesaat. Sisi baiknya adalah, kamu sebenarnya masih punya kontrol penuh untuk mengendalikan pemakaian kartu kreditpribadimu. Dan dengan sedikit bimbingan, kamu sebenarnya mampu mencegah dirimu belanja berlebihan.
Jangan Lupa, Semua Itu Harus Dibayar
Dengan kartu kredit, ada ketidaksinambungan antara berbelanja dan membayarnya. Sehingga kamu akhirnya jadi enggak sadar bahwa kamu sedang ‘membuang’ uang. Kamu jadi tidak merasakan ‘sakitnya’ mengeluarkan uang cash saat berbelanja (dan ini pun terjadi saat kamu menggunakan e-money), sehingga cenderung menjadi boros dan belanja berlebihan.
Kecenderungan ini telah didemonstrasikan oleh sebuah penelitian yang diselenggarakan oleh Drazen Prelec dan Duncan Simester dari MIT’s Sloan School of Management pada 2001 silam. Studi tersebut mengungkapkan bahwa para partisipan menjadi lebih rela untuk membayar lebih, khususnya untuk tiket pertandingan bola basket, saat mereka menggunakan kartu kredit dibanding saat menggunakan cash.
Selain itu ada pula faktor ‘sesuatu’ pada kartu kredit yang terus memancing pengeluaran. Di era 1980-an, rangkaian eksperimen yang dilakukan oleh Richard Feinberg menunjukkan bahwa kehadiran logo sebuah kartu kredit di toko atau website mendorong konsumen untuk belanja lebih banyak. Sepertinya logo-logo itu menjadi pemicu otomatis bagi pembelanjaan.
Hindarilah menganggap bahwa kartu kredit merupakan uang gratis. Ingatlah bahwa nantinya kamu tetap harus membayar kembali semua yang sudah kamu beli, bahkan ditambah dengan bunga kreditnya.
Jaga dirimu untuk selalu bertanggung jawab atas semua pembelanjaan yang tercatat di tagihan kartu kreditmu, seperti layaknya kamu belanja denga uang cash atau kartu debit.
Susun Anggaran untuk Menghindari Jebakan Utang
Tanpa mengingatkan dirimu tentang batas pengeluaran, kamu bisa-bisa kamu belanja tanpa pandang bulu tanpa menyadari bahwa ada jebakan utang sedang menantimu. Sebaliknya, kamu tidak akan terjebak di dalamnya jika kamu menyiapkan sebuah anggaran dan rencana tentang bagaimana kamu akan membelanjakan uangmu setiap bulannya.
Telusuri pengeluaranmu dalam sebulan, kurangi penghasilanmu dengan angka itu. Jika sisanya kurang dari 0 (negatif) berarti kamu belanja melebihi penghasilanmu. Kalau begini, maka kamu perlu segera memangkas penggunaan kartu kredit atau mendapatkan penghasilan tambahan, agar aliran cash kembali positif.
Jika sisa hasil pengurangan ternyata positif, cobalah buat anggaran untuk berdasarkan angka itu untuk meng-cover pengeluaran rutin bulananmu seperti akomodasi, pulsa dan kuota internet, transport, bahkan termasuk biaya rekreasi. Di akhir bulan, lakukan evaluasi apakah pengeluaranmu sesuai dengan anggaran itu, atau perlu di-update lagi.
Pertimbangkan Saldo Rekening Bank, Jangan Limit Kredit
Saat kamu aktif berkartu kredit dan punya penghasilan yang tinggi, bank penerbit kartu kredit otomatis menghadiahimu dengan kenaikan limit kredit. Kamu enggak harus menggunakan limit kreditmu sampai habis, karena meskipun nominalnya besar, LIMIT KREDIT itu BUKAN hal yang sama dengan jumlah SALDO di rekening bankmu.
Fasilitas utang tidak sama dengan harta. Dalam perhitungan keuangan yang ideal, pemakaian kartu kredit setiap bulan seharusnya tidak melebihi 30% dari total limit kreditnya.
Atur pemakaian kartu kredit pribadimu berdasarkan perhitungan anggaran keuangan atas penghasilanmu, bukan limit kartu kreditmu. Hal ini bertujuan agar kamu tidak melebihi limit pembelanjaan yang kamu atur sendiri berdasarkan kemampuanmu untuk melunasinya.
Waspadai Bahaya Terlalu Banyak Kartu Kredit
Semakin banyak jumlah kartu kredit, makin besar total jumlah limitnya. Semakin gampang pula terjerumus belanja berlebihan, semakin pusing pula mengendalikan pemakaian kartu kredit, apalagi menyeimbangkan antara total pembiayaan utang dengan total penghasilan.
Maka, saat mendapat tawaran kartu kredit baru, pertimbangkan alasan kamu untuk menerimanya. Apakah demi tunjangan tambahan, pengelolaan keuangan lebih baik, atau cuma mencari cara lain untuk menghamburkan uang?
Jangan Libatkan Emosi dalam Pemakaiannya
Sadarkah kamu bahwa kamu cenderung lebih boros saat sedang bete? Penelitian ilmiah telah membuktikan hal itu sejak dulu. Stres, sedih, marah, cemburu dan bosan adalah serangkaian emosi yang akan menggiringmu untuk belanja berlebihan.
Jadi jika sedang BT, tunda sejenak rencana belanja sampai emosi kamu kembali normal. Jangan malah jadikan belanja untuk menormalkan emosimu ya!
Gunakan Kartu Kredit Hanya Untuk Pengeluaran Rutin
Pengeluaran rutin meliputi akomodasi, transportasi, groceries, pulsa dan kuota internet, hingga rekreasi, dalam proporsi yang tetap setiap bulannya. Sesuaikan perhitungan manajemen keuangan ideal terhadap penghasilanmu.
Lunasi Tagihan Sekaligus Setiap Bulannya
Cara ini pun akan mendongkrak perolehan poin reward pada kartu kreditmu jika pelunasan itu kamu lakukan di dalam masa tenggang yang tertera di lembar tagihan, di mana biaya keuangan belum dikenakan.
Dan pelunasan sekaligus setiap bulan akan meminimalisasi bunga kredit, sehingga kamu aman dari jebakan utang.
Jadikan Tujuan Finansial Memandu Pembelanjaanmu
Miliki target dan ingatkan dirimu sendiri akan tujuan finansialmu di masa depan, agar kamu terhindar dari pembelanjaaan receh yang tidak terlalu bermanfaat.
Ubah mindset-mu bahwa shopping itu harusnya beli reksa dana, saham, emas, atau rumah. Bukannya SALE tas, dompet, sepatu, game atau action figure.
Jangan biarkan kartu kredit mengendalikan kondisi keuanganmu, tapi kamulah yang harusnya mengendalikan pemakaiannya demi kesuksesan tujuan finansialmu.
Kendalikan juga kinerja portfolio investasimu agar optimal dengan platform investasi yang berintegritas seperti Ajaib, yang memungkinkan investasi saham dan reksa dana sekaligus dalam satu aplikasi. Yakni biaya beli saham sampai dengan 50% lebih murah, dan daftar 100% online tanpa biaya minimum.
Aplikasi Ajaib adalah pilihan super smart bagi investor Milenial karena telah mendapat penghargaan dari Asia Forbes, Fintechnew Singapore, Dunia Fintech dan Top 10 Startups from Y Combinators TechCrunch.