Penjualan semen PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) sebanyak 900.0000 ton pada periode April 2023, atau lebih rendah 14 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2022.
Penurunan penjualan ini bisa disebabkan oleh adanya perbedaan masa lebaran dan libur panjang dengan tahun sebelumnya. Di tahun ini jatuh pada bulan April, sedangkan tahun 2022 lalu lebaran pada bulan Mei.
Sementara itu, total penjualan semen INTP sepanjang Januari hingga April 2023 sekitar 4,9 juta ton semen, hampir sama dengan akumulasi penjualan pada periode yang sama di tahun lalu.
Jika melihat angka realisasi penjualan ini, INTP tahun 2023 ini bertumbuh lebih baik. Pihak INTP masih optimistis target penjualan akan tercapai.
Peningkatan penjualan semen ini datang dari penjualan pada segmen residensial atau rumah tapak yang meningkat. Terlebih karena pandemi Covid-19 juga mengubah kecenderungan masyarakat untuk memilih tempat tinggal di rumah tapak dibanding apartemen.
Stagnasi suku bunga juga menjadi faktor pendukung penjualan rumah tapak. Secara umum diperkirakan adanya kenaikan volume penjualan semen di paruh kedua 2023, khususnya dengan potensi permintaan yang besar dari proyek-proyek di luar Jawa.
Tercatat pada periode April 2023, volume penjualan semen domestik melemah 38,8 persen secara bulanan dan 31% YoY. Di mana angka penjualan semen pada April 2023 adalah sebesar 3,0 juta ton dengan penjualan empat bulan pertama tahun 2023 hanya 17,3 juta ton, turun 11,9 persen secara tahunan.
Namun, setelah libur lebaran Idul Fitri, masa pemulihan penjualan sudah terlihat di awal bulan Mei 2023, setelah mengalami masa yang cukup sulit di awal tahun.
Diprediksi volume penjualan semen akan terus meningkat hingga kuartal keempat 2023. Dengan pembangunan ibukota baru di Kalimantan sebagai katalisnya. Hal ini terlihat dari adanya pertumbuhan penjualan di luar pulau Jawa dengan terus mencatatkan kinerja yang fantastis.
Sumber: https://investasi.kontan.co.id/news/turun-di-april-2023-indocement-intp-yakin-target-penjualan-semen-tercapai dengan pengubahan seperlunya.
