Berita

April 2023, Utang Luar Negeri Indonesia Catatkan Penurunan

Utang Luar Negeri Indonesia Tercatat Terus Menurun Pada Oktober 2022

Posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia di akhir April 2023 tercatat pada 403,1 miliar USD. Posisi ini lebih rendah dibandingkan dengan akhir Maret 2023 sebesar 403,3 miliar USD.

Hal ini membuat kontraksi pertumbuhan ULN Indonesia secara tahunan sebesar 1,3 persen YoY, sedangkan pada bulan sebelumnya sebesar 1,8 YoY. Kontraksi pertumbuhan ULN ini dikarenakan penurunan ULN sktor swasta.

Sementara itu, posisi ULN pemerintah di akhir April 2023 cukup terkendali sebesar 194,1 miliar USD dengan posisi bulan sebelumnya sebesar 194,0 miliar UDS.

Posisi ULN pemerintah secara tahunan tumbuh sekitar 1,8 persen YoY, setelah kontraksi 1,1 persen YoY di bulan sebelumnya. Perkembangan ini dipengaruhi oleh penempatan investasi portofolio di pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik dengan sentimen positif pelaku pasar global tetap terjaga.

Penarikan ULN pemerintah di bulan April lalu adalah untuk mendukung pembiayaan di sektor yang dianggap produktif dan prioritas. Tujuannya adalah untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi Indonesia. Posisi ULN pemerintah ini terbilang masih relatif aman dan terkendali karena hampir seluruh ULN punya tenor jangka panjang dengan pangsa pasar hampir 99,9 persen dari total ULN pemerintah.

ULN pemerintah ini mencakup sektor ekonomi seperti:

  • Jasa kesehatan dan kegiatan sosial (24,1% dari total utang)
  • Administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (17,9%)
  • Jasa pendidikan (16,8%)
  • Kontruksi (14,3%)
  • Jasa keuangan dan asuransi (10,2%)

Sedangkan ULN Swasta pada akhir April 2023 melanjutkan tren kontraksi pertumbuhan yang tercatat 199,6 miliar USD. Angka ini turun dibandingkan posisi bulan sebelumnya sebesar 199,9 miliar USD.
ULN Swasta ini secara tahunan mengalami kontraksi cukup dalam sebesar 4,5 persen YoY, sedangkan pada bulan sebelumnya 2,8 persen YoY.

ULN swasta terbesar adalah dari sektor jasa keuangan dan asuransi; industri pengolahan; pengadaan listrik, gas, uap/air panas, dan dingin; pertambangan dan penggalian; yang memiliki pangsa pasar hingga 78 persen dari total ULN swasta.

ULN Indonesia tetap sehat ini didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam mengelolanya. Tercatat pada April 2023, ULN Indonsia masih tetap terkendali jika dilihat dari rasio ULN Indonesia terhadap PDB yang turun 29,8 persen dibanding rasio bulan sebelumnya pada 30,1 persen.

Selain itu, dominasi ULN jangka panjang dengan pangsa pasar hingga 87,6 persen dari total ULN ini juga menjadi faktor pendukung.

Bank Indonesia dan pemerintah terus memerkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN agar tetap sehat. Tentu didukung dengan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. Sehingga peran ULN dapat dioptimalkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan dan menjadi penopang pembiayaan pembangunan.

Sumber: https://www.bi.go.id/id/publikasi/ruang-media/news-release/Pages/sp_2515823.aspx dengan pengubahan seperlunya.

Artikel Terkait