Ajaib.co.id – Siapa yang nggak doyan Ikan Gurame Goreng Menari, Gurame Asam Manis, Gurame Pesmol, Gurame Bakar, Gurame acar Kuning, Tim Gurame, Gulai Gurame, Gurame Tahu Tausi, Gurame Bumbu Rujak, Sup Gurame, Pepes Gurame?
Semua menu jawara itu nggak mungkin bisa kamu nikmati tanpa bahan ikan Gurame segar yang berkualitas. Dan para orang yang melakukan ternak gurame tersebutlah yang paling berjasa menghasilkannya.
Work Hard, Sell High, itulah salah satu ungkapan yang cocok bagi para peternak ikan Gurame, karena cara budidaya ikan ini butuh modal besar untuk menutupi masa panennya yang lama dan ongkos perawatannya yang lumayan njelimet, makanya harga ikan Gurame biasanya cukup tinggi.
Namunsayangnya, krisis ekonomi akibat pandemi saat ini telah membuat nilai ikan jetset ini anjlok. Kabar muram bagi peternaknya, tapi bisa jadi momen bagimu untuk lebih sering menikmati kelezatannya!
Harga Ikan Gurame Terhempas Covid-19
Harga pasarannya di Tulungagung, Jawa Timur, anjlok menyusul merosotnya harga ayam broiler di tengah pandemi Covid-19, yang disebabkan banyaknya warung dan restoran yang tutup sementara terkena aturan PSBB. Naiknya harga pakan ikan pun memperparah anjloknya harga jual, sehingga membuat para peternak harus menahan panen, dan kesulitan mempertahankan kelangsungan usahanya.
Saat ini harga Gurame yang sudah berumur per 1 kg berada di kisaran Rp18.000-20.000 di pasaran. Sementara satu karung pakan dengan berat bersih 30 kg harganya sekitar Rp.300.000. Dengan struktur harga tersebut, peternak merasa rugi jika ikan dipanen cepat-cepat.
Selanjutnya para peternak terpaksa memangkas jatah makan ternak ikannya, dari yang awalnya 2x sehari sekarang hanya jadi 1x sehari, digunakan untuk mengatasi keterbatasan modal. Di sisi lain, PLT Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Tulungagung -Tatang Suhartono membenarkan adanya kemerosotan harga jual ikan gurame.
Potensi Budidaya Gurame Akan Kembali Berkibar
Tapi bagaimanapun, mencermati karakter Gurame sebagai komoditi pangan yang bernilai jual tinggi, baik dari segi nutrisi dan cita rasanya, keterpurukan ini hanyalah bersifat sementara.
Era New Normal yang akan segera berlaku, diyakini akan kembali melambungkan harga jualnya, apalagi ditambah dengan inovasi budidaya, distribusi online serta marketing digital yang kian gencar saat ini. Jika kamu punya passion terhadap budidayanya, nilai jual, dan marketing jenis ikan ini, tidak ada salahnya kamu mencoba menggelutinya dengan serius.
Analisa Usaha Budidaya Gurame
Modal Investasi:
Membuat kolam tanah ukuran 8 x 10 x 1 = 80m2
Sumber air kolam bersih tak terbatas
Bibit ikan gurame1500 ekor @Rp1500 (seukuran silet).
Pakan ikan (pellet) sebanyak 25 sak @ Rp300.000.
Obat penyakit ikan Rp. 500.000.
Analisa Usaha Ikan Gurame Modal Tak Tetap
Biaya operasional Harga
Bibit telur gurame Rp 2.250.000
Sumber air bersih tak terbatas untuk kolam semen –
Pakan Rp 7.500.000
Obat Rp 500.000
Total pengeluaran Rp10.250.000
Pemanenan
Setelah pemeliharaan intensif 10 bulan, berat tiap ekor bibit ikan akan naik hingga mencapai 1 kg, dengan harga sekitar Rp25.000 per ekor. Rasio kematian dari bibit ikan ini sebesar 15%
Perhitungannya adalah:
Sisa ikan yang bisa dipanen: = 1.500 – (15% x 1.500)
= 1.275 ekor
Ikan yang bisa dipanen: = 1.275 ekor x Rp. 25.000
= Rp. 31.875.000
Keuntungan Usaha Budidaya Ikan Gurame selama 10 bulan adalah:
= Hasil Panen – Pengeluaran
= Rp31.875.000 – Rp10.250.000
= Rp21.625.000
Penghasilan peternak per bulan: = Rp21.625.000 : 10
= Rp2.162.500
Perhitungan di atas merupakan perkiraan, hasil faktualnya akan disesuaikan dengan proses praktik pemeliharaan, karena harga bibit ikan dan pakan ikan akan berbeda di setiap daerah dan setiap periode tertentu. Bisnis pembudidayaan ikan gurame ini membutuhkan ketelatenan, kesabaran dan kegigihan untuk mencapai target.
Keunggulan dan Kekurangan Dalam Budidayanya
Jika kamu ingin memaksimalkan hasilnya, sebagai pengusaha kamu perlu menganalisa keunggulan dan kekurangan usaha budidaya ini dibanding budidaya jenis lain.
Keunggulan
1. Harga jual tinggi
Berkat minat konsumen yang relatif terus-menerus tinggi terhadap, Gurame menjadi ikan air tawar yang memiliki harga jual tinggi dibandingkan dengan ikan air tawar lainnya. Otomatis pelaku usaha akan mendapatkan untung cukup besar, asalkan ia konsisten mempraktekkan proses budidaya yang baik dan intensif, untuk memberikan hasuk yang maksimal.
2. Pangsa pasar premium
Konsumen ikan ini mayoritas adalah kalangan menengah atas, dimana ikan ini tergolong favorit di kelasnya, dan permintaan jenis ikan ini semakin meningkat setiap tahunnya.
3. Kompetisi pasar lebih sedikit
Karena karakter praktek budidayanya yang lumayan berat dan lama, tak banyak pengusaha yang memilih budidaya jenis ikan ini. Dampak baiknya, persaingan usaha budidaya ikan ini relatif lebih sedikit dibandingkan dengan budidaya ikan air tawar lainnya, meskipun tentunya akan sedikit berbeda-beda di setiap daerah. Sebagai pelaku usaha, kamu harus jeli dalam melihat prospek usaha budidaya kamu di berbagai wilayah di Indonesia.
Kekurangan
1. Proses pemanenan lebih lama, sehingga perlu modal dana besar dan kinerja pemeliharaan intensif.
2. Ukuran kolam untuk budidaya lebih luas untuk ruang bernafas bagi ikan.
3. Pemasaran lebih sulit karena gerai yang menyediakan komoditi premium lebih sedikit dibanding yang terjangkau.
4. Lebih rentan penyakit dan stress.
Jenis-jenis Ikan Gurame
Gurame Kapas.
Gurame Jepang.
Gurame Paris.
Gurame Batu.
Gurame Angsa.
Gurame Blue Safir
Gurame Porselen.
Kalau kamu memang tertarik mencobanya, it’s ok untuk memulainya dalam skala yang kecil dahulu, misalnya menggunakan kolam terpal, agar kamu bisa mengontrol tingkat risikonya dengan lebih baik.
Jangan lupa juga untuk meminimalisasi risikonya dengan berinvestasi pada platform investasi multifungsi yang yang memfasilitasi investasi saham dan reksa dana sekaligus dalam 1 aplikasi seperti Ajaib, dengan biaya beli saham s/d 50% lebih murah, dan daftar 100% online tanpa biaya minimum.
