Ajaib.co.id – Kerajinan tangan yang dianggap old school ternyata aktivitas anti-stres karena bersifat tindakan berulang yang dapat meningkatkan keterampilan seperti olahraga, musik dan hobi lain.
Sudah sebulan lebih sejak pertama PSBB diberlakukan, dari DKI Jakarta hingga ke wilayah tetangga dan setanah air. Apakah yang kamu rasakan? Mungkin gado-gado ya?
Antara takut ketularan wabah, bosan, stress, hingga apatis? Itu wajar kok, karena kita semua terbiasa rutin beraktivitas keluar rumah setiap hari, hampir sepanjang hidup kita, lalu tiba-tiba sekarang bagaikan burung yang terjebak dalam sangkar bersama seperangkat gadget digital sebagai media berinteraksi.
Bagi yang WFH (Work From Home), tugas kantor mungkin bisa sedikit menghapus kejenuhan. Tapi yang bebas tugas, mau tau pelipur stres ampuh selain gaming dan nonton youtube? Coba deh kerajinan tangan.
Kerajinan Tangan Baik untuk Kesehatan
Professor of Cultural Studies, University of South Australia, Susan Luckman memaparkan bahwa: bagi kebanyakan orang yang merasa sangat kewalahan dengan tuntutan dunia digital yang tak ada habisnya, membuat kerajinan tangan akan menjadi kegiatan anti-stres, seperti halnya berolahraga, bermusik, berkebun, memasak, merajut, memahat, dan bertukang.
Hal itu dikarenakan membuat kerajinan tangan berpusat pada tindakan berulang yang dapat meningkatkan keahlian, atau yang lebih dikenal dengan ungkapan populernya: practice makes perfect!
Penjelasan ahli psikologi terkenal Mihaly Csikszentmihalyi adalah: membuat kerajinan tangan memungkinkan kita masuk ke kondisi mengalirantara keterampilan dan tantangan, dalam keseimbangan yang sempurna, yang saat ini seringkali disebut dengan Mindfulness.
Mindfulness saat ini menjadi kualitas hidup yang diinginkan banyak orang. Definisi Mindfulness adalah suatu sikap kesadaran penuh akan diri sendiri di saat ini, tidak mengawang ke masa lalu ataupun masa depan, berfokus pada apa yang sedang dijalani dan melakukan yang terbaik untuk memperoleh hasil yang memuaskan di masa depan. Maka, nggak heran jika sekarang aktivitas kerajinan lagi jadi hype!
Kerajinan Tangan Sebagai Terapi
Seorang pemilik franchise kopi legendaris asal Australia yang memulai bisnisnya di Indonesia sejak tahun 2001 telah berhasil mengembangkan bisnisnya dengan mengatasi berbagai tantangan persaingan kompetitif di kategorinya, dari tahun ke tahun.
Setiap 2 minggu, ia akan menghabiskan waktunya di sebidang tanah miliknya yang berbatasan dengan area hutan lindung, di kaki gunung Gede-Pangrango. Sinyal internet yang begitu buruk tak menghalanginya untuk menikmati weekend di tempat sunyi terpencil itu, karena ia menghabiskan 90% waktunya hanya untuk bertukang!
Ia merancang dan membangun sendiri rumah peristirahatannya dari 0, hanya dibantu segelintir penduduk desa untuk membantu pekerjaan terberat seperti memasang tiang pancang dan mengecor semen. Mengapa seorang milyarder getol bertukang?
Sang pemilik franchise kopi itu menjelaskan bahwa bertukang telah membantunya mengembalikan kesegaran mental, fokus dan fisiknya (layaknya olahraga), agar kembali siap berjibaku dengan dunia bisnis di minggu berikutnya. Wow!
Pernahkah kamu berkunjung ke panti wreda, di mana para manula menghabiskan masa tuanya tanpa keluarga karena satu dan lain hal? Selain rutin senam, cek kesehatan dan aktivitas rohani, mereka juga diberi sederet pilihan aktivitas kerajinan tangan sesuai minat masing-masing, agar dapat menghabiskan waktu secara produktif dan membahagiakan.
Sudah seabad lebih, seni dan dan aktivitas kerajinan menjadi bagian inti dari terapi okupasi, yang muncul sebagai bidang kesehatan baru di akhir Perang Dunia ke-I, guna menjawab kebutuhan mental para prajurit veteran perang.
Dikenal dengan nama Shell Shock, terapi ini juga ditujukan kepada banyak penderita gangguan stres paska trauma. Aktivitas dan hobi kerajinan tangan merupakan hal yang biasa dilakukan dalam memberikan dukungan pemulihan mental, yang banyak ditawarkan oleh negara-negara berbahasa Inggris kepada para veteran Perang Dunia yang baru pulang dari perang.
Metode ini telah digunakan sebagai terapi pengalihan dari rasa sakit dan pikiran negatif, serta meningkatkan ketrampilan yang diarahkan bagi pengembalian produktivitas para veteran perang sebagai tenaga kerja sipil.
Manfaat Kerajinan Tangan Merajut Menurut Science
Penelitian terupdate tengah berusaha lebih memahami bagaimana kerajinan sangat bermanfaat bagi tubuh dan pikiran. Uniknya, penelitian berfokus pada kesehatan mental dan tubuh yang dihasilkan dari kegiatan merajut! Dalam sebuah survei online internasional berskala besar tentang veteran, ditemukan bahwa
para respondennya memperoleh berbagai manfaat psikologis seperti: relaksasi, bebas-stres, kepuasan pencapaian (sense of achievement), terkoneksi dengan tradisi, meningkatnya kebahagiaan dan kepercayaan diri, berkurangnya kecemasan, meningkatnya, menguatnya kemampuan kognitif, daya ingat, konsentrasi, dan kemampuan solutif (mengatasi masalah).
Memperkenalkan kegiatan merajut kepada pasien anoreksia di rumah sakit merupakan konteks lebih klinis yang telah sukses meminimalisir rasa cemas penyebab gangguan makan.
Sebesar 74% dari responden penelitian menggambarkan perasaannya teralihkan dari kondisi emosi dan kognitif negatif, tergantikan dengan perasaan rileks dan nyaman. Lebih dari 50% menyatakan tak lagi terpengaruh oleh pikiran negatif.
Merajut telah dibuktikan dalam penelitian lainnya dapat mengurangi stres di tempat kerja dan kepenatan yang dialami oleh para perawat pasien kanker.
Teknik menjahit lain bernama Quilting telah terbukti mampu meningkatkan rasa nyaman responden saat mereka memasuki usia yang lebih tua.
Laporan riset terhadap para Quilters menemukan bahwa pekerjaan Quilting adalah sesuatu yang menantang kognitif, membantu memelihara atau menghasilkan keterampilan baru, dan bekerja dengan warna terbukti membangkitkan semangat, khususnya di musim dingin.
Kerajinan tangan tekstil terbukti dapat menghilangkan depresi, meningkatkan kepercayaan diri, memperbaiki keterlibatan dengan dunia yang lebih luas, dan kemampuan untuk hidup secara positif dengan kondisi terkini.
Seperti dilaporkan dalam riset terhadap responden dengan sindrom Burnout (kelelahan kronis/CFS/ ME), depresi dan problem kesehatan jangka panjang lainnya.
Jika merajut dan aktivitas tekstil lainnya cenderung menjadi domain responden wanita, maka bagi pria adalah aktivitas memahat, memperbaiki benda rusak, membangun hunian, serta kegiatan produktif lainnya dari gerakan Men’s Shed yang lahir di Australia.
Kerajinan Tangan Menyehatkan Jiwa
Meski awalnya tampak sebagai kegiatan pribadi, manfaat besarnya justru muncul dari koneksi sosial antar komunitas pelaku kerajinan, sebagaimana yang dilaporkan di seluruh komunitas yang terkena dampak bencana, seperti pemulihan setelah gempa tahun 2011 di Christchurch, Selandia baru.
Kunci efektifitas kerajinan sebagai pemulih kejiwaan terletak pada fleksibilitasnya sebagai aktivitas private maupun kolektif, dan kebebasan responden dalam menentukannya. Hal ini menjadi metafor kebebasan mereka dalam menarik diri dan menyalurkan ketidaknyamanan, kecemasan dan penderitaannya. Walaupun
penelitian tentang manfaat aktivitas ini umumnya masih bersifat kualitatif dan testimonial, ke depannya akan terbentang peluang untuk mengeksplorasi kapasitasnya guna menghasilkan kesimpulan yang empiris.
Coba deh praktekkan kerajinan tangan favoritmu sambil menunggu PSBB berakhir, kamu pasti akan terkejut sendiri melihat hasilnya. Jangan lupa abadikan dan share dengan rekan sekomunitas, karena dijamin akan membantumu merasa jauh lebih bahagia! Jangan lupa juga terus kembangkan portfolio investasimu dengan aplikasi Ajaib.
Aplikasi Ajaib ini mudah, menu pilihan paket investasi variatif, minimum modal hanya Rp10.000, menyandang status kelulusan dari program pembinaan inkubator startup terkemuka Y Combinator di Silicon Valley, serta diawasi penuh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Untuk itu, Ajaib tetap jadi pilihan cerdas untuk kaum milenial.