Ajaib.co.id – Banjir Jakarta memang sulit untuk dibendung, walaupun sudah beberapa kali dilakukan usaha untuk mengurangi dampaknya. Sejak zaman Indonesia dijajah Belanda, Jakarta dikenal sering mengalami banjir.
Selain itu tanah Jakarta memang termasuk rendah, hampir sama dengan tinggi air laut. Sehingga banjir sudah menjadi hal yang tidak mengherankan bagi warga Jakarta.
Sebenarnya penanggulangan banjir sudah banyak dilakukan. Contohnya adalah pengerukan sampah secara rutin di sungai-sungai, pembuatan bendungan, pembuatan kanal-kanal untuk menampung air, dan masih banyak lagi.
Namun, tetap saja banjir Jakarta datang ketika musim hujan tiba dan sering membuat stres warganya.
Ada yang harus mengungsi karena banjir sudah mencapai atap rumah, ada yang rumahnya kemasukan air sehingga ketika air surut harus dibersihkan kembali, ada yang harus kehilangan barang-barang berharganya karena terseret banjir, lalu ada berbagai macam penyakit yang mengintai.
Bagi kamu yang tinggal di Jakarta harus siap berhadapan dengan bencana yang biasanya datang setiap musim hujan ini. Jangan lupa mempersiapkan hal-hal di bawah ini.
1. Menyediakan Tas Mitigasi Bencana
Untuk menghadapi banjir Jakarta, tas mitigasi yang paling sering dilupakan. Padahal keberadaannya sangat penting. Tas mitigasi ini berisi benda-benda yang akan kamu butuhkan ketika bencana terjadi.
Biasanya ukurannya tidak terlalu besar dan kecil, asalkan bisa memuat semua barang penting yang harus kamu selamatkan.
Isinya adalah dokumen-dokumen penting yang apabila terseret banjir akan membuatmu dalam masalah, makanan kecil seperti roti, snack, minuman satu botol, obat-obatan, senter, baju minimal dua potong, jika mau ditambahkan benda lain bisa, kamu pilih yang menurutmu paling penting.
Tas ini perlu kamu persiapkan jauh hari sebelum terjadinya bencana. Disimpan di tempat yang mudah kamu jangkau. Ketika bencana terjadi dan kamu harus mengungsi, kamu pun tinggal membawanya saja tanpa harus kerepotan mengumpulkan barang-barang yang diperlukan.
2. Pantau Prakiraan Cuaca
Ketika musim hujan tiba, kamu harus rajin-rajin memantau perkiraan cuaca lewat televisi atau akun media sosial BMKG. BMKG cukup aktif membagian perkiraan cuaca setiap hari lewat akun Twitter miliknya di @infoBMKG.
Kamu hanya perlu memantau prakiraan cuaca di daerahmu saja. Dari prakiraan cuaca ini kamu pun akan tahu kapan hujan deras bisa terjadi, dan tetap waspada terhadapnya.
Lalu, biasanya ketika hujan turun dengan deras, BNPB akan mengeluarkan peringatan siaga banjir. Kamu harus memahami kode-kode dari peringatan ini.
Misalnya saja siaga 1, siaga 2, dan siaga 3. Masing-masing punya arti. Dengan memahami kode peringatan kamu akan lebih bersiap diri dalam menghadapi banjir, dan tidak kaget lagi.
3. Jangan Nekat Keluar Rumah ketika Banjir Menghadang
Ketika banjir menghadang, jangan nekat keluar rumah. Apalagi jika tinggi airnya sudah mencapai setengah lutut orang dewasa. Usahakan tetap berada di rumah sampai bantuan datang.
Jika kamu ada pekerjaan di kantor, minta izin saja untuk bekerja dari rumah. Kantor yang baik biasanya akan mengizinkan karyawannya yang terjebak banjir untuk bekerja dari rumah.
Kamu juga biasanya akan sulit fokus bekerja jika banjir ada di mana-mana. Pergi harus berhadapan banjir, pulang ke rumah juga bertemu dengan banjir. Kamu pasti akan stres sendiri karenanya.
Berjalan di jalanan yang sudah banjir akan sangat merepotkan dan bisa berbahaya juga karena kamu tidak pernah tahu apa yang akan ditemukan di dalam air. Takutnya kamu malah masuk ke dalam got atau terseret arus banjir yang deras. Paling aman kamu tetap berada di rumah bersama keluarga.
4. Persiapkan Nomor Tim SAR untuk Keperluan Evakuasi ketika Diperlukan
Jika kamu tinggal di daerah yang rawan banjir, harus mempersiapkan nomor Tim SAR karena akan sangat membutuhkannya ketika nanti harus melakukan evakuasi.
Kamu dapat menyimpan nomor telepon Tim SAR di ponsel. Proses evakuasi tidak dapat kamu lakukan seorang diri, perlu orang ahli yang mendampingimu.
Tim SAR terdiri dari orang-orang yang sudah ahli dalam menghadapi bencana. Peralatan yang mereka bawa juga sangat lengkap. Jadi, jangan ragu untuk mengandalkan mereka. Masing-masing daerah biasanya memiliki Tim SAR yang handal.
Atau jika nomor Tim SAR tidak sempat kamu simpan, kamu bisa meminta bantuan melalui akun media sosial resmi BNPB. Medi sosial milik BNPB ini termasuk yang cukup aktif di Indonesia.
5. Tetap Percaya Bencana Banjir Akan Berakhir
Ketika bencana sudah ada di depan mata, percayalah bahwa hal ini hanya sementara dan kamu bisa melewatinya. Di hari esok kamu pasti bisa tersenyum seperti sedia kala dan melanjutkan aktivitas seperti biasa. Jangan lupa terus bersama keluarga selama terjadinya bencana karena hal itu akan lebih menenangkan.
Bencana banjir biasanya hanya ada ketika musim hujan tiba, setelah itu kamu tidak perlu mengkhawatirkan hal apa pun. Selama bencana alam terjadi, pastikan kamu makan yang cukup untuk menjaga stamina. Biasanya stres akan meningkat di waktu-waktu seperti ini, untuk itulah kamu perlu menjaga kesehatan dengan sebaik-baiknya.
6. Menjaga Lingkungan Agar Tetap Bersih
Untuk mengurangi dampak bencana banjir, sebelum banjir menerjang, kamu sebaiknya menjaga lingkungan dengan baik. Melakukan hal-hal sederhana seperti membuang sampah pada tempatnya dan bersama warga sekitar bergotong royong membersihkan lingkungan sekitar.
Walaupun ada pihak pemerintah yang biasanya akan membantu penanggulangan banjir, warga juga perlu berinisiatif untuk menjaga lingkungannya sendiri. Semoga saja suatu saat nanti banjir Jakarta tidak pernah menerjang lagi.