Ajaib.co.id – Gas LPG 3 kilogram adalah bahan bakar gas bersubsidi dari pemerintah bagi warga yang kurang mampu. Namun, pada praktiknya, distribusi gas LPG tersebut masih belum tepat sasaran. Agar program yang dijalankan tepat sasaran, pemerintah mewacanakan pengurangan tabung gas elpiji 3 kilogram pada pertengahan tahun 2020 mendatang.
Pengurangan gas LPG tersebut tentu akan berdampak bagi banyak pihak khususnya rumah tangga menengah dan pelaku usaha seperti UMKM di bidang kuliner. Agar keuangan rumah tangga dan usaha tetap berjalan, mari simak perencanaan keuangan berikut!
1. Memisahkan Keuangan Rumah Tangga dengan Usaha yang Kamu Miliki
Pemisahan antara keuangan usaha dan keuangan rumah tangga perlu dilakukan. Hal ini akan membuat kamu dapat melihat arus pengeluaran dan pemasukan dengan mudah serta tidak semrawut. Kamu bisa membuat akun bank tersendiri bagi keuangan usaha dan keuangan rumah tangga.
2. Rencanakan Anggaran Belanja Sejak Awal Bulan
Segala sesuatu akan berjalan dengan lancar jika direncanakan dengan matang. Buatlah laporan anggaran bagi pengeluaran rumah tangga dan usahamu.
Sejak awal bulan, kamu perlu merencanakan anggaran pengeluaran bagi keuangan rumah tangga dan usahamu secara terperinci. Jadi tidak ada kejadian membelanjakan sesuatu di luar anggaran belanja.
3. Prioritaskan Membayar Cicilan atau Tagihan
Agar keuanganmu menjadi teratur, jangan lupa untuk membayar cicilan maupun tagihan. Kamu perlu memprioritaskan pembayaran cicilan dan tagihan rutin setiap bulannya.
Hal ini akan menghindarkanmu dari tagihan utang yang menumpuk.
4. Catat Pengeluaran dan Pemasukan Keuanganmu
Setelah melakukan anggaran pengeluaran, kamu perlu membuat catatan sederhana untuk keuangan rumah tangga dan usahamu secara terpisah. Hal ini akan bermanfaat untuk memonitor ke mana saja uangmu dibelanjakan serta untung rugi yang kamu dapatkan dalam usaha.
5. Simpan Struk Belanjamu Setiap Bulan.
Kelihatan sepele tetapi menyimpan struk belanja dapat membantumu untuk mengingat apa saja yang telah kamu belanjakan. Jadi tidak ada kata lupa saat kamu mencatat dalam laporan keuangan rumah tangga maupun usahamu.
Selain itu, menyimpan struk belanja juga bisa menjadi bahan pengamatan untukmu. Kamu bisa mengamati harga barang maupun keperluan rumah tangga dan usahamu. Jika terjadi kenaikan harga maupun penurunan, kamu dapat mengurangi maupun menambah pengeluaran sesuai anggaran yang sudah ditetapkan.
6. Kurangi Berbelanja dengan Uang Tunai
Selain alasan keamanan, kamu jadi bisa mengontrol dirimu sendiri untuk tidak lapar mata membelanjakan sesuatu yang tidak perlu. Membayar belanja tanpa uang tunai juga bisa memperjelas pengeluaranmu.
Terkadang ada biaya yang tidak tercatat atau terlewat seperti biaya parkir. Meskipun sepele, uang kecil tersebut terkadang mengambil bagian dari sisa keuangan rumah tangga maupun usahamu. Jika tidak disiapkan secara khusus, akan menjadi pengeluaran yang tidak jelas arahnya.
7. Sisihkan Uang Kecil
Menyisihkan uang kecil atau memberikan anggaran khusus bagi parkir dan lainnya akan bermanfaat bagi kamu yang tidak ingin anggaran belanjamu terganggu.
Sisihkan saja uang koin atau anggarkan beberapa rupiah khusus untuk pengeluaran parkir dan sejenisnya. Kamu bisa merancang anggaran keuangan khusus setiap bulan atau beberapa bulan sekali.
8. Tabungan Rutin
Kamu perlu menyisihkan uangmu setiap bulannya dalam sebuah tabungan rutin. Tujuannya agar dana tersebut dapat dicairkan kapan pun kamu butuhkan. Selain itu, menabung secara rutin juga dapat kamu manfaatkan sebagai tambahan dana darurat jika diperlukan.
9. Persiapkan Dana Darurat
Mempersiapkan dana darurat adalah salah satu komponen penting dalam rumah tangga maupun usahamu. Tidak ada yang bisa menjamin keuangan rumah tangga maupun usahamu akan selalu membaik.
Biasakan setiap bulan untuk menyiapkan dana darurat. Dana darurat ini bisa kamu persiapkan sejak awal bulan sebelum kamu menganggarkan belanja bulanan.
Siapkan beberapa persen dari pendapatan setiap bulannya secara rutin. Hal ini dapat membantu menambal kebutuhan-kebutuhan darurat maupun mendesak. Kamu dapat menggunakan sebagian dana darurat ketika harga-harga barang pokok melonjak atau mengalami kelangkaan.
Jika gas bersubsidi dikurangi, kamu mau tidak mau akan membeli gas 15 kilogram yang tentunya lebih mahal bukan?
10. Gunakan Asuransi Kesehatan
Kesehatan adalah aspek yang penting dalam hidup. Tanpa adanya kesehatan raga, kamu tentu akan kesulitan menjalankan berbagai rencana maupun kegiatanmu di masa kini. Fatalnya lagi jika penyakit tiba-tiba menyerang kesehatan kamu.
Tanpa adanya jaminan kesehatan, tentu biaya yang akan dikeluarkan cukup menguras isi kantong. Biasakan sejak awal mendaftarkan diri pada asuransi kesehatan, hal ini akan bermanfaat untukmu jika tabungan maupun dana darurat tidak mampu mencukupinya.
11. Siapkan Dana Rumah Tangga dan Usaha untuk Jangka Panjang
Seiring dengan perkembangan ekonomi, tentu nilai mata uang juga kian meningkat. Nilai mata uang Rp10.000 di masa kini dengan di masa lalu tentu berbeda. Nah, untuk mengantisipasi hal ini, kamu dapat melakukan perencanaan tabungan jangka panjang.
Kamu bisa menabung dengan cara investasi jangka panjang. Kamu bisa memulai investasi dengan bermacam instrumen baik obligasi, reksa dana, dan saham.
Tidak perlu dana besar, kamu bisa berinvestasi mulai dari Rp10.000 saja. Penasaran? Coba saja di aplikasi Ajaib. Ajaib adalah aplikasi investasi yang dapat kamu gunakan secara mudah.
Kenapa? Karena aplikasi Ajaib ramah bagi kamu yang masih pemula di dunia investasi. Kamu bisa belajar maupun berdiskusi secara gratis di situs web https://ajaib.co.id.
Selain itu, Ajaib juga sudah diawasi langsung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jadi, kamu tidak perlu ragu dengan dana yang kamu investasikan. Yuk, dimulai segera.