Ekonomi

Fakta Menarik Tentang Mata Uang China yang Mulai Geser USD

Ajaib.co.id – Mungkin kamu sudah tidak asing lagi dengan mata uang China yakni yuan. Mata uang satu ini adalah alat tukar resmi yang digunakan oleh seluruh masyarakat negeri tirai bambu.

Yuan akhir-akhir ini memang menjadi buah bibir bagi negara-negara di dunia. Bahkan, tak jarang yang memprediksi bahwa yuan akan perlahan-lahan namun pasti akan menggantikan dominasi mata uang dolar AS atau USD.

Kepopuleran yuan sudah mulai terlihat saat terjadinya krisis finansial secara global pada 2008. Di momen tersebut, negara China muncul sebagai kekuatan ekonomi dunia yang baru karena saat itu banyak meminjamkan uang kepada negara-negara yang terdampak krisis finansial.

Saat ini, Yuan menjadi salah satu mata uang yang paling diperhitungkan untuk menjadi mata uang internasional layaknya USD.

Hal ini bisa dibuktikan dengan semakin banyaknya negara-negara yang menjalin kemitraan dengan China melalui kesepakatan perdagangan. Di mana kesepakatan perdagangan menggunakan mata uang China tersebut sudah dilakukan oleh sejumlah negara seperti Turki, Indonesia, dan negara-negara lainnya.

Inilah alasan kuat mengapa yuan diprediksi dapat menggantikan dominasi dari mata uang USD dalam hal perdagangan di masa depan. Kedua negara baik itu Amerika Serikat dan China memang merupakan negara dengan ekonomi terbesar saat ini.

Amerika Serikat menduduki peringkat ke-1 dan disusul China dengan posisi ke-2. Namun, pada 2024 IMF dan Bank Dunia memprediksi bahwa China akan menggeser Amerika Serikat sebagai negara ekonomi terbesar di dunia.

Fakta Yuan yang Belum Banyak Diketahui Orang

Walaupun yuan tidak sepopuler dengan mata uang negara-negara barat seperti GBP, euro, dan USD. Namun, mata uang China satu ini memiliki fakta-fakta menarik yang perlu kamu ketahui di antaranya:

1.    Mata Uang Yuan Memiliki Nama Resmi Renmimbi (RMB)

Di Indonesia, mata uang China yang banyak diketahui adalah yuan. Namun secara resmi mata uang negara tirai bambu ini adalah Renminbi (RMB). Penggunaan yuan hanya sebagai satuan harga saja.

Misalnya kamu sedang jalan-jalan di negara China dan ingin membeli makanan di pinggir jalan. Kamu bisa bertanya terlebih dahulu kepada penjual makanan tersebut “berapa Renminbi harga makanan ini?”.

Lalu, penjual akan menjawab misalnya “2.000 yuan”. Ini adalah contoh penggunaan Renminbi (RMB) yang perlu kamu ketahui agar tidak salah dalam penyebutannya.

2.    Bukan Hanya China, Renminbi Juga Digunakan di Negara-Negara Lain

Seperti diketahui, Renminbi (RMB) adalah mata uang resmi di China. Namun, dalam hal penggunaannya ternyata mata uang satu ini juga digunakan di negara-negara lainnya seperti Hong Kong dan Makau. Penggunaan Renminbi di negara Hong Kong dan Makau bersifat tak resmi.

3.    Mata Uang Renminbi (RMB) Diterbitkan oleh Bank Sentral China

Tugas bank sentral salah satunya adalah menerbitkan mata uang negara. Di Indonesia, tentunya kita mengenal Bank Indonesia (BI) sedangkan di China ada People’s Bank of China.

Bank Rakyat China inilah yang memiliki otoritas pusat dalam mengatur demand dan supply dari mata uang Renmimbi (RMB). Renminbi (RMB) pertama kali diperkenalkan ke rakyat China pada 1948.

Kala itu, China dikuasai oleh Partai Komunis China dan dan Partai Nasionalis China. Untuk Partai Nasionalis China memiliki mata uangnya sendiri.

Penerbitan Renminbi (RMB) pada 1948 digunakan untuk menstabilkan daerah-daerah yang dikuasai Komunis yang membantu kemenangan Partai Komunis China.

Setelah kekalahan kaum Nasionalis pada 1949, pemerintah baru China mengatasi inflasi esktrem yang melanda rezim lama dengan merampingkan sistem keuangannya dan berfokus pada manajemen valuta asing.

4.    Pecahan Mata Uang Renminbi (RMB)

Pecahan uang Renminbi (RMB) sama halnya dengan mata uang negara Indonesia yang memiliki dua jenis yakni uang kertas dan uang logam.

Uang kertas Renminbi (RMB) terdiri dari:

·      1 yuan.

·      5 yuan.

·      10 yuan.

·      20 yuan.

·      50 yuan.

·      100 yuan.

Sedangkan, untuk pecahan koin RMB terdiri dari:

·      0,01 yuan.

·      0,005 yuan.

·      0,10 yuan.

·      0,50 yuan.

·      1 yuan.

Uang-uang RMB di atas adalah pecahan-pecahan koin yang digunakan di negara China untuk melakukan transaksi.

5.    Yuan Digital Kini Sudah Diterbitkan oleh Bank Sentral China

Akhir-akhir ini banyak timbul perdebatan di berbagai bank sentral dunia terkait apakah perlu menerbitkan mata uang negara dalam bentuk digital atau tidak. Di tengah perdebatan tersebut, negara China menjadi salah satu negara yang menerbitkan mata uangnya sendiri secara digital.

Yuan digital nantinya bisa digunakan oleh masyarakat China untuk bertransaksi. Bentuk mata uang China ini sama halnya dengan uang fiat Renminbi (RMB) yang menjadi alat tukar resmi di negara tersebut.

Walaupun begitu, penerbitan yuan digital oleh bank sentral China tidaklah sama dengan Bitcoin. Hal yang membedakannya adalah Bitcoin tidak memiliki otoritas pusat untuk mengaturnya sedangkan yuan digital memiliki otoritas pusat yakni bank sentral China sebagai penerbitnya.

Jadi, yuan digital ini bukanlah cryptocurrency seperti Bitcoin dkk yang bisa dijadikan media trading dan investasi. Namun, yuan digital lebih berfokus untuk mempermudah pengguna untuk melakukan pembayaran.

Kelebihan dari penerbitan mata uang China digital ini adalah pemerintah China dapat lebih mudah untuk memahami perihal bagaimana, kapan, dan di mana orang-orang menghabiskan uangnya.

Karena setiap pengguna yang menggunakan yuan digital untuk bertransaksi. Setiap transaksi yang dilakukan akan disimpan dan dicatat di buku digital untuk mempermudah proses tracking.

Kelima fakta-fakta menarik tentang Renminbi (RMB) atau lebih dikenal sebagai yuan di Indonesia di atas adalah sedikit gambaran dari mata uang negara China yang digadang-gadang akan menggantikan dominasi USD di masa depan.

Dengan semakin banyaknya media untuk mendukung transaksi online di China lewat yuan digital, tentunya hal ini akan memicu adopsi penggunaan yuan di masyarakat menjadi lebih luas lagi untuk bertransaksi secara cepat dan mudah.

Artikel Terkait