Berita

DPR Restui Waskita Karya Melaksanakan Aksi HMETD

Sumber: Facebook/Waskita Karya

Ajaib.co.id – Komisi VI DPR RI memberi persetujuan secara penuh atas rencana PT Waskita Karya Tbk (WSKT) melaksanakan aksi penambahan modal dengan skema Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau aksi Rights Issue.

Hal ini dikemukakan dan disetujui dalam Rapat Kerja yang dihadiri Wakil Menteri II BUMN, Kartika Wirjoatmodjo dan Direktur Utama Waskita Karya, Destiawan Soewardjono.

“Komisi VI DPR RI menerima paparan dan materi serta menyetujui rencana Rights Issue sebagai tindak lanjut dari rapat kerja dengan Menteri BUMN RI tanggal 22 September 2021 kemarin, terkait persetujuan usulan tambahan PMN untuk PT Waskita Karya Tbk sebesar Rp 7,90 triliun pada tahun anggaran 2021,” tutur pimpinan rapat Komisi VI dari Fraksi PDIP, Aria Bima, Senin di Komisi VI DPR, Senayan (27/9/2021).

Pada kesempatan tersebut, Destiawan menjelaskan, Rights Issue dengan PMN akan menyebabkan CAGR pendapatan usaha WSKT di tahun kinerja 2021-2026 akan meningkat menjadi 26% dari yang sebelumnya hanya tercatat 10%.

Kemudian, CAGR laba bersih WSKT tahun kinerja 2021-2026 ditargetkan akan meningkat menjadi 25%.

Destiawan juga memproyeksikan, laba bersih akan positif pada tahun 2023 mendatang dengan Current Rasio (CR) minimal 1 kali dalam 2 tahun ke depan.

“Ekuitas WSKT di tahun 2021 sebesar Rp9,8 triliun, dengan adanya Rights Issue dan PMN akan meningkat menjadi senilai total Rp21,7 triliun. DER sebesar 6,12 kali, dengan PMN akan mengalami penurunan yang cukup tajam menjadi hanya sebesar 3,68 kali,” tuturnya.

Sekadar informasi, WSKT telah mendapat restu para pemegang saham melaksanakan penambahan modal dengan skema Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau Rights Issue sebanyak 24,56 miliar saham seri B dengan nilai nominal Rp100 per saham.

Penambahan modal atau aksi Rights Issue itu disetujui oleh pemegang saham pada RUPLSB yang dilaksanakan Selasa kemarin (21/9/2021) di Jakarta.

Saat ini WSKT akan fokus pada penyehatan keuangan melalui proses restrukturisasi induk dan anak usaha, penjaminan pemerintah, Penyertaan Modal Negara (PMN) dan Rights Issue, divestasi aset jalan tol, penyelesaian konstruksi, transformasi bisnis, serta implementasi secara langsung GCG dan manajemen risiko.

“Strategi tersebut telah dijalankan WSKT pada tahun kinerja 2021 ini dan berpengaruh signifikan pada kinerja keuangan WSKT pada semester I-2021,” tutur Destiawan.

Sepanjang kinerja bulan Januari sampai bulan Juni 2021 ini, WSKT berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp33 miliar atau melesat mencapai 102,5% YoY. Dalam periode tersebut, WSKT mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp4,7 triliun atau ada penurunan dari tahun lalu Rp8,03 triliun.

Sumber: Tok! DPR Beri Restu Waskita Karya Tambah Modal dari HMETD, dengan perubahan seperlunya.

Artikel Terkait