Berita

Dongkrak Ekonomi, BUMN Mendapat Kucuran Dana Rp151,1 triliun

Ajaib.co.id – Dalam rangka program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR-RI) menetapkan jumlah dana yang diberikan kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebesar Rp151,1 triliun. Penetapan tersebut dilakukan DPR bersama Menteri BUMN Erick Thohir melalui rapat bersama.

Erick pada kesempatan tersebut menyampaikan sejumlah paparan mengenai kebutuhan kucuran dana ke BUMN. Selain itu, ia juga melaporkan capaian BUMN yang sudah menyetorkan dana ke negara.

Menurut catatan CNBCIndonesia, sepanjang kuartal I tahun ini, kontribusi perusahaan BUMN kepada negara sebesar Rp 97,94 triliun. Setoran tersebut merupakan kontribusi perusahaan-perusahaan BUMN dalam bentuk pajak dan juga dividen kepada negara.

“Kami di kuartal I-2020 sebagai catatan bahwa kami tetap dukung pemerintah dengan bayar pajak di kuartal I 2020 sudah bayar Rp 55,51 triliun. Jadi kami terus, terlepas dari Covid-19 kami juga ingin jaga cashflow pemerintah karena itu pajak kita bayar tepat waktu,” kata Erick pada saat kepada Komisi VI DPR RI, Rabu (15/7/2020).

Selain membayar pajak, perusahaan-perusahaan BUMN juga telah membayarkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) senilai Rp31,42 triliun di periode ini. Di mana mayoritas PNBP tersebut dibayarkan oleh perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor energi.

Pemerintah Optimis Ekonomi Cepat Pulih

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto cukup optimis pemulihan ekonomi Indonesia akan berlangsung cepat.

Airlangga dalam forum Indonesia Economic Prospects: The Long Road to Recovery yang diselenggarakan Bank Dunia, mengatakan pemerintah fokus untuk melanjutkan siklus ekonomi terutama pasca pembatasan sosial di sejumlah daerah.

“Keputusan untuk membuka kembali kegiatan perekonomian ini, dilakukan dengan pertimbangan yang sangat hati-hati,” kata Airlangga, Kamis (16/7/2020).

Airlangga menambahkan bahwa pemerintah berupaya keras sektor-sektor yang terdampak Covid-19 tetap bertahan. Sementara itu, sektor lain juga perlu dibantu untuk menjaga supaya ekonomi tetap berjalan.

Sebagai dukungan untuk mempercepat pemulihan ekonomi pada semester II/2020, mantan menteri perindustrian ini menegaskan pemerintah akan mengoptimalkan belanja negara termasuk program pemulihan ekonomi nasional alias PEN.

Dia berharap kombinasi reopening kegiatan ekonomi dan optimalisasi belanja negara bisa mendorong ‘normalisasi’ perekonomian, yang ujung-ujungnya bisa mempercepat proses pemulihan ekonomi.

Artikel Terkait