Ekonomi

Cara Menghitung dan Manfaat BEP untuk Bisnis

Ajaib.co.id – Seperti kata pepatah, “Kamu harus mengeluarkan uang untuk mendapatkan uang.”. Hal ini berlaku juga dalam bisnis & kerja sampingan. Memutuskan untuk berbisnis berarti kamu sudah siap untuk menghadapi risiko apa pun di depan mata, salah satunya yang terburuk adalah merugi.

Meskipun mengerikan, faktanya kamu bisa meminimalisasi kerugian dengan cara yang efektif berupa breakeven analysis atau analisis titik impas. Secara sederhana, manfaat breakeven analysis adalah untuk membantu bisnis menemukan break even point (BEP) atau titik impas, di mana jumlahnya sama dengan modal awal berbisnis.

Jika kamu sedang menjalankan bisnis atau sedang berpikir untuk memulainya, kamu harus tahu cara menghitung BEP yang merupakan aktivitas penting dalam membuat keputusan dalam bisnis.

Sebelum mengetahui cara menghitung break even point, mari kita sama-sama memahami dan mengerti manfaat BEP dalam menjalankan bisnis.

Definisi BEP

Dalam akuntansi, rumus BEP ditentukan dengan membagi total biaya tetap yang terkait dengan produksi dengan pendapatan per unit individu dikurangi biaya variabel per unit. Dalam hal ini, biaya tetap mengacu pada biaya yang tidak berubah tergantung pada jumlah unit yang terjual.

Dengan kata lain, break even point adalah tingkat produksi di mana pendapatan total untuk suatu produk sama dengan total biaya.

Istilah BEP juga digunakan dalam dunia investasi. Rumus BEP untuk investasi berjangka ditentukan dengan membandingkan harga pasar suatu aset dengan biaya aslinya; break even point tercapai ketika kedua harga sama.

Memahami BEP

Mengapa pebisnis harus memahami cara menghitung BEP? Karena manfaat BEP akan membantu pengusaha untuk menentukan keputusan selanjutnya setelah mengetahui angka BEP. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, BEP perusahaan dihitung dengan mengambil biaya tetap (fixed cost) dan membaginya dengan persentase laba kotor (gross profit margin).

Rumus BEP memberikan nilai yang dibutuhkan agar investasi awal menjadi impas. Nilainya dapat diubah menjadi unit dengan menghitung margin kontribusi (harga jual unit dikurangi biaya variabel). Membagi biaya tetap dengan margin kontribusi akan memberikan berapa banyak unit yang dibutuhkan untuk mencapai BEP.

Contoh BEP dalam Bisnis

Informasi yang dibutuhkan untuk menghitung break even point bisnis dapat ditemukan di laporan keuangan. Informasi pertama yang diperlukan adalah biaya tetap (fixed cost) dan persentase laba kotor (gross profit margin).

Asumsikan bisnis kamu memiliki Rp100 juta biaya tetap dan gross profit margin sebesar 30%. Maka BEP nya adalah Rp333 juta (Rp100 juta / 0.30). Dalam contoh BEP ini, perusahaan kamu setidaknya harus menghasilkan pendapatan seenggaknya Rp333 juta untuk menutupi biaya tetap dan variabel yang lain.

Jika kamu perusahaan kamu menghasilkan lebih banyak penjualan, perusahaan akan untung. Jika kamu menghasilkan lebih sedikit penjualan dibandingkan angka break even point, berarti perusahaan kamu rugi.

Sangat mungkin untuk menghitung berapa banyak unit yang perlu dijual untuk menutupi biaya tetap, yang akan mengakibatkan perusahaan mencapai BEP. Untuk melakukan ini, hitung margin kontribusi, yang merupakan harga jual produk dikurangi biaya variabel lain.

Contoh lainnya, perusahaan kamu memiliki produk makanan dengan harga jual Rp150.000 dan biaya variabelnya Rp30.000, maka margin kontribusinya adalah Rp120.000 (Rp150.000 – Rp30.000).

Bagikan biaya tetap dengan dengan margin kontribusi untuk menentukan berapa banyak unit yang harus dijual perusahaan. Berarti rumusnya: Rp100 juta / Rp30.000 = 3,333 unit.

Jika perusahaan kamu menjual produk lebih banyak daripada ini, mereka akan untung. Sebaliknya, jika produk yang terjual lebih sedikit dari 3,333 unit, artinya perusahaan merugi.

Manfaat BEP

Setelah mengetahui pengertian dan cara menghitung break even point, sekarang kita harus tahu apa keuntungan yang diperoleh bisnis dari menghitung break even point.

Mudah Menentukan Harga

Manfaat yang pertama adalah membantu kamu menentukan harga produk yang lebih baik. Banyak psikologi yang menentukan harga yang efektif, tetapi mengetahui bagaimana break even point akan mempengaruhi profitabilitas sama pentingnya. Kamu perlu memastikan bahwa kamu dapat membayar semua liabilitas bisnis.

Menutupi Biaya Tetap

Ketika kebanyakan orang berpikir tentang harga, mereka akan memikirkan tentang berapa banyak biaya produk yang mereka hasilkan. Inilah yang disebut dengan biaya variabel.

Kamu masih perlu menanggung biaya tetap seperti asuransi atau biaya pengembangan website. Melakukan analisis BEP dapat membantu kamu menutupi biaya tetap.

Menemukan Biaya yang Hilang

Sangat mudah bagi kita untuk melupakan pengeluaran ketika sedang memikirkan ide bisnis kecil. Ketika kamu melakukan analisis BEP, kamu harus menjabarkan semua pengeluaran bisnis untuk bisa mengetahui titik impasnya. Manfaat break even point ini akan membantu kamu membatasi biaya yang tak terduga dalam bisnis di awal waktu.

Menetapkan Target Pendapatan

Setelah melakukan analisis BEP, kamu bisa tahu berapa banyak produk atau jasa yang harus dijual untuk menghasilkan keuntungan. Hal ini akan membantu kamu menetapkan tujuan penjualan yang lebih konkret untuk kamu dan tim.

Ketika kamu memiliki angka penjualan yang jelas, kamu akan lebih mudah menetapkan target pendapatan atau revenue.

Membuat Keputusan Cerdas

Pengusaha sering membuat keputusan bisnis berdasarkan emosi, terlebih jika mereka merasa nyaman dengan bisnis baru. Mereka akan melakukannya tanpa berpikir secara rasional. Aspek emosional mungkin penting, tapi itu tidak cukup.

Pengusaha sukses lebih mudah untuk memutuskan ketika mereka sudah memiliki angka break even point yang jelas agar bisa ditindaklanjuti dengan strategi.

Mendanai Bisnis

Analisis BEP adalah komponen penting dari rencana bisnis apa pun. BEP biasanya merupakan persyaratan yang harus dipenuhi jika kamu ingin investor mendanai bisnis start-up yang kamu jalankan.

Kamu harus membuktikan bahwa rencana tersebut dapat dijalankan. Lebih dari itu, jika analisanya bagus, jalan mendapatkan pendanaan untuk bisnis terbuka lebar.

Artikel Terkait