Ekonomi

Serupa tapi Beda, Ini Bedanya E-Money dan E-Wallet

Ajaib.co.id – Transaksi digital atau cashless semakin populer dan menjadi solusi utama dalam transaksi jual beli. Dibandingkan dengan transaksi konvensional, transaksi digital nampaknya lebih mendominasi dalam beberapa tahun terakhir.

Layanan transportasi umum dan online, layanan dan makanan, tagihan listrik, pulsa, saat ini dapat dibayar dengan mudah melalui segala transaksi digital.

Untuk melakukan transaksi digital, masyarakat menggunakan uang elektronik (e-money) dan e-wallet. Banyak yang berasumsi bahwa e-money dan e-wallet adalah hal yang sama. Faktanya, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan.

Keduanya memang diciptakan agar konsumen mendapatkan kemudahan dalam melakukan pembayaran. Mari kita bedah bersama-sama perbedaan dari alat transaksi digital ini.

Pengertian E-Money

Uang digital dikenal dengan uang elektronik saat ini sudah banyak digunakan oleh masyarakat secara luas, terlebih di kota-kota besar untuk melakukan transaksi pembayaran yang praktis, misalnya di Jakarta.

Uang elektronik telah digunakan pada tahun 1983 oleh David Chaum dan diberi nama Digicash. Namun, karena kurangnya sosialisasi dan teknologi yang belum berkembang seperti sekarang, penggunaan uang elektronik pun mulai mulai digunakan di tahun 1994, kemudian semakin populer di tahun 2007 yang diterapkan di salah satu bank Indonesia.

E-money, Flazz, atau BNI Tapcash merupakan beberapa uang elektronik yang banyak digunakan dalam transaksi digital untuk membayar tiket transportasi umum, jalan tol, membayar biaya parkir hingga berbelanja minimarket. Nilai uang di e-money otomatis berkurang atau bertambah tergantung transaksi yang dilakukan.

Uang elektronik diatur dalam peraturan perundangan, yaitu di Peraturan Bank Indonesia nomor 11/12/PBI/2009 tentang Uang Elektronik (Electronic Money). Berdasarkan data Bank Indonesia per Juli 2016, setidaknya ada sekitar 20 perusahaan penerbit uang elektronik, sembilan di antaranya dari bank bank dan 11 lainnya adalah lembaga selain bank.

Pengertian E-Wallet

Setelah penggunaan uang elektronik semakin populer, banyak perusahaan start-up yang membangun bisnis di bidang keuangan berbasis teknologi atau dikenal fintech. Inilah asal mula terciptanya dompet digital atau disebut e-wallet.

Berbeda dengan uang elektronik, e-wallet beroperasi dengan sistem yang sudah tersambung dengan internet sehingga lebih memudahkan masyarakat luas.

Jika dibandingkan dengan uang elektronik, teknologi e-wallet lebih canggih karena tidak menggunakan chip tetapi menggunakan aplikasi dalam pengoperasiaannya.

Masyarakat luas bisa menggunakan e-wallet melalui aplikasi di smartphone dan transaksi lebih efektif dan efisien. Beberapa penyedia e-wallet di Indonesia yang cukup populer adalah Go-Pay, OVO, Dana, dan Linkaja.

Terus, apa perbedaan signifikan e-money dan e-wallet?

Berbasis Chip vs Berbasis Server

Uang elektronik berbentuk kartu yang berbasis chip. Ini artinya sebuah microchip tertanam dalam sebuah kartu. Hingga saat ini, masyarakat luas lebih sering menggunakan e-money untuk membayar biaya transportasi, seperti commuter line, transjakarta, atau MRT. Uang elektronik juga bisa digunakan untuk membayar parkir, belanja di minimarket, atau membayar tol.

Beberapa contoh kartu e-money yang dikeluarkan oleh bank dan lembaga fintech, yaitu Flazz BCA, Tap Cash BNI, E-Money Mandiri, Brizzi BRI, Blink BTN, Mega Cash, Nobu E-Money, JakCard Bank DKI, dan Skye Mobile Money yang merupakan produk dari Skye Sab Indonesia.

Lain uang elektronik, lain dompet digital. Penggunaan e-wallet mengacu pada uang digital yang berbasis server, jadi dalam penggunaannya, konsumen harus tersambung dengan server dan internet.

Berbeda dengan e-money yang bisa digunakan secara offline karena beroperasi melalui microchip. Beberapa contoh e-wallet yang cukup populer diantaranya, T-Cash Telkomsel, XL, Tunai, Go-Pay Gojek, Rekening Ponsel CIMB Niaga, BBM Money Permata Bank, hingga DOKU.

Registrasi

Masyarakat luas bisa membeli e-money di beberapa merchant atau minimarket tanpa harus melakukan registrasi.

Sementara, karena penggunaan e-wallet lebih personal, pengguna harus melakukan registrasi lengkap, seperti mengisi e-mail, pekerjaan, alamat rumah, hingga verifikasi wajah.

Pengisian Saldo

Tidak banyak perbedaan dalam hal isi ulang e-money dan e-wallet. Pengguna dapat melakukan top-up e-money dan e-wallet melalui perusahaan penerbit, merchant, atau bank-bank yang sudah bekerjasama. Namun, kamu biasanya memiliki opsi yang lebih beragam untuk isi ulang e-wallet.

Sedangkan, pengguna e-money memiliki lebih sedikit pilihan untuk pengisian ulang karena sebagian besar e-money dikeluarkan oleh bank tertentu. Ini artinya, pengisian saldo uang elektronik ini hanya hanya bisa dilakukan di ATM atau bank penerbit.

Segmentasi Pengguna

Untuk aspek ini, e-money memiliki nilai tambah dibandingkan e-wallet karena segmentasinya yang lebih luas. Kebanyakan konsumen cenderung memilih e-money karena hanya bermodalkan kartu fisik yang mudah digunakan.

E-money biasanya juga memiliki lebih banyak mitra offline karena transaksi online lebih banyak didominasi e-wallet.

Sebagian besar dari segmentasi e-wallet sendiri lebih banyak berbelanja melalui platform online, seperti marketplace atau e-commerce. Pengguna hanya perlu menginstal aplikasi untuk melakukan transaksi digital, sehingga dari segi efisiensi, popularitas e-wallet terus meningkat karena terpasang di smartphone tanpa perlu perangkat tambahan.

E-wallet adalah solusi terbaik untuk konsumen dan produsen yang sebagian besar melakukan aktivitas jual-beli di internet.

Batas Saldo

Jika kamu lebih suka menyimpan uang dalam jumlah besar, E-wallet adalah solusi yang tepat, karena berdasarkan aturan yang diterapkan oleh Bank Indonesia, jumlah tabungan maksimal e-money hanya maksimal Rp2.000.000, sementara e-wallet biasanya memiliki batasan jumlah yang lebih banyak.

Baik uang elektronik (e-money) atau dompet digital (e-wallet) merupakan terobosan baru teknologi untuk memudahkan masyarakat, khususnya dalam transaksi digital. Pastikan kamu menggunakan kedua alat transaksi digital tersebut sesuai dengan kebutuhan.

Jadi, apakah kamu lebih sering menggunakan e-money atau e-wallet dalam aktivitas jual-beli sehari-hari?

Artikel Terkait