Saham

Bursa Lesu Karena Covid-19, BEKS Saham Ingin Menambah Modal

beks saham

Ajaib.co.id – Bursa saham lesu karena pandemi virus korona atau covid-19. Setidaknya hal ini terjadi pada Semester I-2020. Meski demikian PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk. (Bank Banten) atau BEKS saham untuk tambah modal.

Di dunia perbankan, Bank Banten terbilang masih junior. Meski demikian perseroan memiliki sejarah cukup panjang melalui transformasi bisnis dan dua kali berganti nama.

Perjalanan Bank Banten

Bank Banten merupakan bank umum yang berdiri pada 11 September 1992 di Jakarta. Dulu, bank ini bernama Bank Eksekutif. Pada 13 Juli 2001, bank resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode BEKS saham.

Ketika Recapital Securities menjadi pemegang saham pengendali, nama bank pun berubah menjadi Bank Pundi (PT Bank Pundi Indonesia Tbk.). Perubahan tersebut telah melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 30 Juni 2010.

Dua tahun kemudian, perseroan memiliki kinerja baik. Hal itu terlihat dari pembukaan kantor cabang di berbagai kota di seluruh Indonesia. Perseroan memiliki 207 kantor dan 8,200 karyawan. Selain itu, perseroan memiliki 68 Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dan lebih dari 40,000 jaringan ATM PRIMA dan ATM Bersama.

Pada 27 Juni 2016, Bank Pundi berubah nama menjadi Bank Banten dalam persetujuan Kementerian Hukum dan HAM. Sebulan kemudian Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengizinkan PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk. merupakan emiten BEKS.

BEKS Saham Ingin Menambah Modal

Pada RUPSLB yang digelar 26 Februari 2020, perseroan berencana melakukan right issue atau Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) pada Semester I-2020.

Tujuannya adalah untuk tambah modal inti. Ini adalah hak pemegang saham suatu emiten untuk menerima penawaran saham dahulu, Bisnis.com (02/03/2020).

Rencananya, rights issue akan dilakukan dua tahap. Tahap pertama adalah penawaran umum terbatas VI dan tahap kedua adalah penawaran umum terbatas VII. Namun right issue akan dilaksanakan setelah diberikan lampu hijau oleh OJK.

BEI melalui keterbukaan informasi pada 20 Januari 2020 menyatakan bahwa Bank Banten akan melakukan rights issue. Perseroan menawarkan sebanyak-banyaknya 400 miliar saham dengan harga nominal Rp3 per lembar saham.

Pada 31 Maret 2020, BEKS saham ada di level Rp50. Jika right issue berhasil digelar, perseroan akan memperoleh Rp1,2 triliun. Dana tersebut akan digunakan oleh perseroan untuk mengembangkan bisnis, terutama penyaluran kredit.

Fahmi Bagus Mahesa, Direktur Utama Bank Banten, mengatakan perseroan tak ingin menunda keputusan right issue meski bursa sedang lesu. Namun apabila right issue tertunda, likuiditas bank tetap terjaga. Ia yakin bahwa bursa akan segera membaik dan stabil, Katadata.co.id (16/03/2020).

Investasi Ketika Bursa Lesu

Walau bursa sedang lesu, BEKS saham optimis bahwa kondisi ekonomi akan pulih. Namun berdasarkan laporan Bisnis.com (29/03/2020), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terdiskon 30 persen sejak awal tahun hingga minggu ketiga Maret 2020, year-to-date. BEI juga telah beberapa melakukan suspensi di tengah perdagangan.

Penurunan IHSG tersebut imbas dari pandemi covid-19 di Indonesia maupun pasar global. Di kalangan investor, tak sedikit yang melepas sahamnya. Jika saham dicairkan, lalu investasi apa?

Mengalihkan ke Instrumen Lain

Menurut Budi Raharjo dari OneShildt Financial Planning, masih berdasarkan Bisnis.com, sebelum menentukan pilihan, sebaiknya investor kembali ke tujuan awal berinvestasi. Setelah itu, menentukan instrumen yang cocok dalam merealisasikan tujuan tersebut.

Namun satt covid-19 datang, kondisi ekonomi berubah. Kinerja instrumen pun berubah. Kalau kinerja positif, tak masalah. Yang menjadi masalah ketika kinerjanya anjlok. Lalu tahan atau alihkan investasi?

Jika tujuan jangka pendek, misal untuk kebutuhan pendidikan anak, Budi menyarankan untuk mengalihkan investasi ke instrumen yang lebih aman dan risikonya lebih rendah. Seperti deposito atau pasar uang. Ia juga menganjurkan untuk menyeimbangkan portofolio, untuk meminimalisir kerugian di tengah ekonomi yang bergejolak.

Peluang Pasar Saham

Di sisi lain, saham-saham yang rontok merupakan peluang bagi investor. Pasalnya, mereka bisa membeli saham bluechip dengan harga rendah. Namun Budi mengingatkan, investor harus melakukan perhitungan keuangan dan membekali pengetahuan tentang dunia saham sebelum terjun di dalamnya.

Hal tersebut juga didukung oleh pendapat Erik Argasetya, Chief Investment Officer Jagartha Advisors. Erik mengatakan bahwa saham adalah investasi jangka panjang. Jadi meskipun harga saham terjun bebas, tetapi pasca covid-19 kemungkinan saham akan rebound.

Jika kamu ingin berinvestasi ke lantai bursa, inilah saatnya membangun portofolio. Namun kamu perlu mempelajari analisis fundamental dan teknikal, menghitung valuasi saham melalui price to earning ratio (PER) dan price to book value ratio (PBV), serta mengikuti berita terkini dari media terpercaya.

Diversifikasi Investasi

Erik menyarankan investor untuk menerapkan diversifikasi instrumen saat kondisi ekonomi tidak stabil. Instrumen investasi yang bisa dilirik adalah obligasi, reksa dana, atau peer-to-peer (p2p) lending. Namun apabila kamu tetap ingin berinvestasi di saham, tetapi bukan di pasar modal, alternatifnya adalah reksa dana saham.

Reksa dana saham merupakan investasi yang menghimpun dana dari para pemodal, selanjutnya dana akan diinvestasikan ke instrumen efek atau saham minimal 80 persen oleh Manajer Investasi (MI). Investasi ini cocok bagi kamu yang memiliki profil risiko agresif dan bertujuan jangka panjang.

Sekali lagi, sebelum berinvestasi rencanakan dengan matang. Termasuk mengenai pengaturan keuangan dan alokasi dana. Namun informasi tersebut bisa kamu dapatkan di Ajaib. Di sini juga terdapat portofolio reksa dana saham seperti Trimegah Dana Saham Syariah, Eastspring Dana Saham, dan RHB Dana Saham.

Bacaan menarik lainnya:

Giles et. al. (2003). Managing Collective Investment Funds. England : John Wiley & Sons Ltd


Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.

Artikel Terkait