Ajaib.co.id – Generasi milenial merupakan generasi yang dikenal boros dan suka menghabiskan uang untuk hal-hal yang bersifat konsumtif. Jadi, tak heran ketika gajian tiba beberapa minggu kedepannya banyak milenial yang sudah terjebak momen tanggal tua.
Momen tanggal tua merupakan hal yang umum dialami oleh generasi milenial, karena terlalu boros dalam mengatur keuangan untuk pos keuangan yang tidak semestinya perlu dikeluarkan. Ujung-ujungnya, kamu akan mengambil jalan pintas untuk mengatasi masalah tersebut yakni meminjam uang kepada orang tua bahkan teman sekamar kosanmu.
Bila sudah begitu, meminjam uang terus-menerus kepada orang tua dan teman akan menjadi kebiasaan yang membuat dirimu sulit untuk hidup secara mandiri. Untuk mengatasi hidup boros milenial, setidaknya kamu perlu tahu batasan-batasan dalam pengeluaran uang untuk kesenangan pribadimu.
Sebelum kamu membelanjakan uangmu untuk minum kopi dan nongkrong bareng teman, kamu harus memastikan terlebih dahulu apakah kebutuhan primer telah tercukupi atau belum.
Sebab, bila belum tercukupi kebiasaan belanjamu tersebut layaknya senjata makan tuan yang membuat keperluan finansialmu lainnya akan menjadi berantakan akibat kehabisan uang sebelum gajian tiba di bulan berikutnya.
Bila kamu memiliki rasa malu, seharusnya kamu sadar bahwa terus-menerus meminta uang kepada orang tua itu tidak baik. Solusinya adalah mulai dari sekarang kurangilah pos-pos keuangan yang kamu anggap tidak penting yang memberikan kontribusi terbesar dalam pengeluaranmu seperti:
Minum Kopi
Minum kopi memang paling enak jika kamu menikmatinya bersama teman-temanmu. Tetapi, tahukah kamu bahwa kebiasaan minum kopi yang sering dilakukan oleh milenial merupakan pemborosan terbesar?
Umumnya generasi milenial akan menghabiskan uangnya untuk menikmati hangatnya secangkir kopi di café yang diiringi dengan sebuah lagu yang keren untuk semakin menggugah selera. Ketika kamu minum kopi bersama temanmu di café, kamu menjadi sosok yang lupa waktu.
Karena asyiknya ngobrol bareng teman tanpa disadari kamu telah memesan beberapa cangkir kopi pada hari tersebut. Untuk mengatasinya, kamu bisa mengurangi kumpul-kumpul bareng teman di café. Sebab, hal ini semakin meningkatkan belanja impulsif karena tidak tahan melihat temanmu membeli kopi di depanmu.
Selain mengurangi biaya pengeluaran setiap bulannya, kamu juga bisa terhindar dari potensi terserang berbagai penyakit pencernaan karena terlalu banyak minum kopi. Sebab, kamu hanya disarankan untuk minum kopi paling banyak 2-3 gelas saja dalam sehari.
Rokok
Pasti kamu pernah mendengar istilah yang saat ini banyak diutarakan oleh milenial di luar sana “gue nggak apa-apa nggak makan, yang penting gue masih bisa merokok”.
Istilah ini menjadi hal yang umum didengar di kalangan milenial. Padahal, sudah ada pemberitahuan di bungkus rokok, bahwa rokok itu berbahaya dan dapat menyebabkan berbagai penyakit bahkan kematian.
Selain itu, asap rokok juga sangat berbahaya bagi orang-orang sekitarmu yang tidak merokok (perokok pasif) bisa berpotensi terserang penyakit paru-paru sebesar 25%. Bukan hanya masalah kesehatan saja, kamu juga bisa mengalami masalah lainnya yakni kantong kering.
Bayangkan saja, umumnya satu bungkus rokok bisa dihargai mencapai Rp20.000-an, harga rokok ini tergantung dari merk apa yang kamu beli. Anggaplah rokok A seharga Rp20.000 yang bisa kamu habiskan dalam waktu 2 hari berarti dalam satu bulan pengeluaranmu sebesar 30 hari/2 hari x Rp20.000 = Rp300.000/bulan. Biaya ini hanya asumsi saja, tak jarang juga kita mendapati bahwa ada perokok yang sanggup menghabiskan lebih dari 1 bungkus per harinya.
Bila dihitung-hitung, biaya pengeluaran sebesar itu bisa kamu manfaatkan untuk hal-hal lainnya yang bisa berguna misalnya membeli makanan, membeli pulsa, dll.
Gym
Melihat badan temanmu lebih berotot dan kekar membuat kamu ingin seperti dia. Kemudian, kamu memutuskan untuk berlangganan menjadi anggota di sebuah tempat gym. Tak tanggung-tanggung, kamu rela merogoh kocek untuk berlangganan untuk fasilitas member yang paling mahal sekalipun.
Di awal kegiatan olahraga gym-mu semua berjalan baik-baik saja. Tetapi, ketika telah memasuki bulan k-2 dan seterusnya kamu menjadi malas untuk pergi tempat gym.
Biasanya kamu bisa meluangkan waktu 3 kali seminggu, saat ini hanya bisa 1 kali seminggu. Hal ini juga bisa menjadi sebuah bentuk hidup boros yang seharusnya bisa kamu tekan pengeluarannya dengan menurunkan fasilitas member yang kamu miliki menjadi jenis standard saja.
Travelling
Kegiatan travelling menjadi agenda wajib yang harus dilakukan oleh milenial setiap 3 bulan sekali. Untuk memperkaya pengalaman pribadimu dengan travelling, sampai-sampai kamu tidak ragu bila harus meminjam uang ke sana-sini bahkan menggunakan kartu kredit sekalipun.
Porsi pos keuangan satu ini sangat besar bagi milenial dan bisa dibilang sebagai gaya hidup yang boros karena tidak bisa menahan diri bila melihat teman di sosial media memasang foto sedang menikmati liburan di suatu tempat.
Pembelian Kebutuhan Pribadi yang Mengikuti Tren
Rasa minder sering dirasakan oleh generasi milenial bila seorang temannya membeli baju dengan style yang paling baru. Karena rasa minder dan gengsi tersebut, kamu memaksakan diri untuk membeli baju itu juga.
Padahal, produk tersebut sebenarnya tidak sesuai dengan kebutuhanmu saat ini. Hal ini adalah bentuk pemborosan karena seharusnya kamu sudah bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan sebelum membeli produk apapun.
Itulah 5 pengeluaran terbesar bagi milenial yang cenderung mengarah ke arah pemborosan uang. Salah satu cara untuk mengatasi hidup boros adalah dengan membatasi dirimu untuk jalan-jalan ke mal, dan juga browsing mengenai produk-produk apa saja yang sedang trendy.
Bila hal ini bisa dibatasi, kamu bisa terbebas dari belanja impulsif yang mengakibatkan generasi milenial begitu konsumtif dan sangat boros dalam mengeluarkan uang yang semestinya tidak perlu dikeluarkan.