Ajaib.co.id – Yuk ketahui berbagai pilihan bisnis yang bisa dilakukan agar uang bekerja untuk kita, bukan kita bekerja untuk uang. Untuk lebih jelasnya, simak ulasan berikut ini.
Siapapun pasti sepakat jika tidak mudah membuat uang bekerja untuk kita. Terlebih lagi ketika cara mengelola keuangan tidak efektif dan efisien. Maka selama itu juga semua penghasilan yang diperoleh hanya mengalir begitu saja. Dan tak akan pernah menjadi tabungan mAaupun modal untuk berinvestasi.
Meskipun kamu memiliki uang cadangan untuk berinvestasi, maka keberhasilan untuk membuat uang yang bekerja untuk kita pun tergantung bagaimana kejelian kita mencari cara dan teknik pendulang uang.
Ada banyak pilihan bisnis yang bisa buat uang bekerja untuk kita. Namun yang menjadi tolak ukurnya sebenarnya bukanlah besarnya penghasilan. Tetapi kesinambungan dan perkembangan yang berkelanjutan. Inilah yang bisa dijadikan sebagai mesin pencari uang yang mampu diandalkan.
Kelola Uang Secara Efisien
Memang cukup sulit untuk membuat dan mengatur keuangan agar efisien. Terlebih lagi untuk kamu yang kebutuhannya lebih besar dari penghasilannya. Jika hal seperti itu yang terjadi, maka selamanya kamu tidak akan bisa membuat uang bekerja untuk kamu. Sebab akan terlebih dahulu untuk pemenuhan kebutuhan hidup.
Artinya kamu harus memiliki langkah yang pasti agar keuangan kamu bisa surplus setiap bulannya. Sehingga bisa dijadikan sebagai sarana untuk berinvestasi. Usahakan untuk sebisa mungking menyisihkan uang penghasilan bulanan untuk ditabung.
Hal semacam itu termasuk langkah paling mendasar dalam mengatur keuangan agar menjadi lebih sehat dan efisien. Baru setelah itu, kamu memiliki kesempatan dan modal yang bisa digunakan untuk berinvestasi.
Artinya uang untuk berinvestasi bukanlah berasal dari uang hasil utang. Meskipun saat ini banyak pula yang menawarkan investasi tanpa modal. Namun apakah investasi jenis ini bisa membuat uang bekerja untuk kita?
Ada baiknya untuk jangan tergoda memulai investasi dengan uang dari hasil utang. Sebab rata-rata hasilnya akan kurang optimal dan tidak sehat dalam struktur keuangan kamu. Selain itu juga harus sudah dibagi proporsi investasi yang lebih besar dari belanja bulanan.
Biarkan Uang Bekerja untuk Kita
Pernahkah kamu berpikir hasil kerja keras kamu tidak cukup optimal untuk tujuan jangka panjang? Padahal selama ini sudah bekerja sangat keras selama 12 jam per hari. Bahkan terkadang harus lembur di akhir pekan.
Apabila jawabannya adalah iya, kemungkinan besar kamu selama ini sudah bekerja keras. Tapi aset yang kamu hasilkan hanya sedikit menghasilkan uang. Atau bahkan tidak bisa menghasilkan uang sama sekali.
Pada saat kamu merencanakan tujuan keuangan jangka panjang, instrumen investasi konservatif kemungkinan tidak mampu melindungi kamu dari efek korosif dampak inflasi. Inflasi merupakan indikator kenaikan harga barang-barang secara umum.
Sayangnya masih banyak masyarakat yang belum sadar jika inflasi mampu memberikan pengaruh terhadap nilai aset yang dimiliki. Pada kenyataannya hal semacam ini justru seringkali disangkal oleh masyarakat dengan dalih dana yang mereka investasikan pada tabungan atau deposito tidak pernah berkurang dan selalu menghasilkan bunga setiap tahunnya.
Kamu pasti sudah sering mendengar jika investasi mengandung risiko. Atau imbal hasil yang tinggi umumnya juga akan dibarengi dengan tingkat risiko yang tinggi pula. Hal-hal semacam ini yang terkadang mendorong para calon investor batal berinvestasi. Alasannya adalah mereka kuatir kehilangan uang hasil kerja kerasnya.
Namun beberapa hal yang perlu diingat adalah apakah ada imbal hasil yang tinggi dengan tingkat risiko rendah? Apakah dengan tidak berinvestasi, hasil kerja kamu 100% aman? Di sisi lain, suatu saat pasti setiap orang ingin uang bekerja untuk dirinya. Bukan lagi kita yang terus mengejar-ngejar uang.
Tips Agar Uang yang Bekerja untuk Kita
Di dalam mayoritas kultur di Indonesia, berbisnis atau berdagang lebih dipandang sebagai hal yang memiliki risiko lebih rendah ketimbang investasi di pasar keuangan. Padahal hal semacam ini tidak sepenuhnya benar.
Hanya karena kita memiliki 100% kontrol terhadap pengelolaan uang melalui usaha atau bisnis, bukan berarti kamu memiliki risiko yang lebih rendah dibanding melakukan investasi di pasar keuangan.
Padahal aset investasi di pasar modal sangatlah beragam dan di sisi lain juga memiliki berbagai profil risiko yang bisa disesuaikan. Namun yang pasti, dalam hal ini uang bekerja untuk kita. Tidak lagi kita yang harus diperbudak oleh uang.
Pasar uang, obligasi, dan saham adalah beberapa contoh instrumen investasi yang umum di Indonesia. Selain itu, di luar pasar modal, ada beberapa instrumen investasi lain yang bisa dipilih, misalnya seperti emas dan properti.
Saat berinvestasi, selain mempertimbangkan faktor risiko, penting untuk mempertimbangkan juga faktor likuiditas. Misalnya untuk kamu yang masih muda dan memiliki pengeluaran besar, apakah cocok berinvestasi pada aset yang tidak rutin memberikan cash flow seperti emas?
Tujuan dari investasi, selain agar bisa mencapai target tertentu, misal pendidikan, dapat juga dikategorikan menjadi keamanan, penghasilan, dan pertumbuhan modal. Bagi kamu yang memprioritaskan keamanan, kamu bisa mempertimbangkan investasi di pasar uang. Misalnya saja seperti deposito dan obligasi pemerintah jangka pendek.
Tapi kembali lagi, investasi jenis ini hanya bisa memenuhi kebutuhan jangka pendek serta membutuhkan likuiditas tinggi. Tapi rentan sekali terhadap inflasi. Artinya kurang cocok bagi kamu yang menginginkan uang bekerja untuk kita.
Nah, bagi kamu yang mementingkan penghasilan, kamu bisa meningkatkan profil risiko kamu dengan berinvestasi pada obligasi pemerintah yang memiliki jangka waktu panjang. Atau bisa juga memilih obligasi korporasi dengan rating risiko yang baik.
Sementara itu bagi kamu yang lebih memprioritaskan pertumbuhan modal, kamu bisa mempertimbangkan saham dengan memberikan toleransi risiko yang lebih tinggi dan jangka waktu yang lebih panjang pula. Cara yang terakhir ini juga bisa dikatakan sebagai cara terbaik agar uang bekerja untuk kita.