Mengenal Lebih Jauh GoTo Group: Ekosistem Digital Terbesar di Indonesia
Sarifa•September 24, 2025

Ketika mendengar GoTo Group, mungkin yang terlintas di pikiran kamu adalah order GoFood atau belanja online di Tokopedia. Tahukah kamu bahwa kedua layanan andalan dalam keseharian ini merupakan bagian dari sebuah ekosistem digital terbesar di Indonesia? Artikel ini akan mengajak kamu mengenal lebih dekat GoTo Group, dari sejarah terbentuknya, bisnis intinya, hingga kondisi keuangannya yang sering menjadi berita.
Apa Itu GoTo Group dan Bagaimana Sejarahnya?
GoTo Group adalah hasil gabungan dua perusahaan rintisan (startup) terbesar Indonesia, Gojek dan Tokopedia, pada 17 Mei 2021. Gabungan usaha ini merupakan yang terbesar yang pernah terjadi di Indonesia.
Nama “GoTo” sendiri tidak hanya berasal dari singkatan Gojek dan Tokopedia, tetapi juga terinspirasi dari semangat gotong royong. Sebelum merger, Gojek yang berdiri sejak 2010 telah berkembang dari layanan call center ojek menjadi super-app dengan berbagai layanan on-demand. Sementara itu, Tokopedia yang diluncurkan pada 2009 telah menjadi pasar daring yang menghubungkan jutaan penjual dan pembeli.
Misi utama pembentukan GoTo Group adalah menciptakan ekosistem andalan untuk menjalani keseharian, yang mengintegrasikan tiga layanan penting yaitu, e-commerce, layanan on-demand, serta layanan keuangan dan pembayaran.
GoTo Milik Siapa?
Pertanyaan “GoTo milik siapa?” memiliki beberapa lapisan jawaban. Sebagai perusahaan terbuka yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), GoTo Group pada dasarnya dimiliki oleh ribuan pemegang saham publik.
Namun, ada pemegang saham utama yang signifikan. Berdasarkan data terbaru, dua pemegang saham terbesarnya adalah perusahaan asing, yaitu SVF GT Subco PTE. LTD. dari Singapura (7,58%) dan Taobao China Holding Limited dari Hong Kong (7,37%). Di belakangnya, terdapat daftar panjang investor-investor besar kelas dunia seperti Alibaba Group, Astra International, SoftBank, dan Google yang mendukung perusahaan ini.
Perlu juga diketahui bahwa dalam beberapa tahun terakhir, telah terjadi perubahan besar dalam jajaran dewan. Para pendiri seperti William Tanuwijaya (Tokopedia), Andre Soelistyo, dan Kevin Aluwi (Gojek) telah mengundurkan diri dari posisi komisaris dan direktur. Kepemimpinan perusahaan kini sepenuhnya dipegang oleh profesional baru.
Siapa CEO GoTo Sekarang?
Sejak pertengahan 2023, tampuk kepemimpinan GoTo Group dipegang oleh Patrick Walujo. Bahkan, pada awal 2025, dewan perusahaan memperpanjang masa jabatannya hingga 2029, memberikan ia waktu sekitar lima tahun lagi untuk memimpin perusahaan menuju profitabilitas.
Patrick Walujo bukanlah figura baru di dunia investasi Indonesia. Ia adalah managing partner di Northstar Group, sebuah firma private equity yang telah menjadi investor awal dalam perjalanan Gojek. Latar belakangnya ini diharapkan dapat membawa disiplin keuangan dan strategi operasional yang lebih ketat untuk mengarahkan GoTo Group mencapai laba.
Anak Perusahaan GoTo Apa Saja?
Ekosistem GoTo Group dibangun di atas tiga pilar bisnis utama. Ketiganya saling terhubung dan menciptakan sinergi yang kuat.
- Gojek (Layanan On-Demand): Ini adalah layanan yang paling mungkin kamu gunakan sehari-hari. Gojek menyediakan beragam jasa seperti transportasi (GoRide, GoCar), pengantaran makanan (GoFood), pengiriman barang (GoSend), dan pembayaran digital (GoPay).
- Tokopedia (E-Commerce): Sebagai marketplace terdepan, Tokopedia memungkinkan kamu berbelanja segala kebutuhan, dari produk retail hingga tiket pesawat. Pilar ini menghasilkan transaksi dengan nilai tinggi.
- GoTo Financial (Teknologi Keuangan): Pilar ini menaungi segala layanan keuangan, termasuk GoPay, payment gateway Midtrans, dan solusi pembiayaan untuk usaha seperti GoModal.
Integrasi ketiganya menciptakan pengalaman yang mulus bagi pengguna. Contohnya, kamu bisa menggunakan dompet digital GoPay untuk membayar orderan GoFood atau transaksi di Tokopedia.
Prospek dan Tantangan Ke Depan
Sebagai calon investor, apa yang bisa kamu amati dari GoTo Group ke depan?
- Prospek: Perusahaan memiliki basis pengguna yang sangat luas (lebih dari 100 juta pengguna aktif bulanan historis) dan berkontribusi pada 2% PDB Indonesia. Fokus manajemen yang baru pada efisiensi biaya dan profitabilitas mulai menunjukkan hasil. Migrasi ke cloud yang baru saja diselesaikan juga diperkirakan akan memotong biaya teknologi lebih dari 50%.
- Tantangan: Persaingan dengan pemain besar seperti Shopee dan Grab tetap ketat. Perusahaan juga perlu terus membuktikan bahwa mereka dapat mempertahankan pertumbuhan positif dan mencapai laba bersih yang berkelanjutan.
Kesimpulan
Mengenal GoTo Group berarti memahami sebuah ekosistem digital yang telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Dari proses merger dua startup legendaris, melalui tantangan pencatatan kerugian akuntansi yang besar, hingga kini di bawah kepemimpinan baru yang berfokus pada profitabilitas, perjalanan GoTo penuh dengan dinamika.
Baca Juga: Panduan Lengkap Cara Membeli dan Menjual Saham di Ajaib
Mulai Investasi Saham Dividen Terbaik di Ajaib!
Ajaib adalah aplikasi investasi all-in-one, mulai dari Saham Indonesia, reksadana, obligasi, kripto, hingga saham Amerika. Ajaib hadir untuk memberikan pengalaman investasi yang lebih cepat, aman, dan handal. Yuk mulai berinvestasi di beragam instrumen di Ajaib. Proses pendaftarannya mudah dan 100% online. Sudah berizin dan diawasi OJK & BAPPEBTI.
FAQ Terkait GoTo Group
GoTo milik siapa?
Kenapa GoTo Rugi 90 T?
Kerugian besar Rp 90,5 triliun pada 2023 terutama disebabkan oleh penghapusan pencatatan goodwill (nilai lebih dari akuisisi) sebesar Rp 78,8 triliun. Ini adalah akibat dari lepasnya kendali GoTo atas Tokopedia setelah akuisisi oleh TikTok. Penting untuk diketahui bahwa kerugian ini bersifat non-tunai dan tidak berulang.
Anak perusahaan GoTo apa saja?
Unit bisnis utama GoTo adalah Gojek (layanan transportasi & pengiriman), GoTo Financial (jasa keuangan seperti GoPay), dan mereka memiliki kepemilikan 25% di Tokopedia pasca kemitraan dengan TikTok
Siapa CEO GoTo sekarang?
Sejak pertengahan 2023, CEO GoTo adalah Patrick Sugito Walujo. Pada awal 2025, ia telah berkomitmen untuk tetap memimpin perusahaan setidaknya hingga 2029
Artikel Terkait




Artikel Populer
Daftar 100% Online, Tanpa Minimum Investasi
Tentukan sendiri jumlah investasi sesuai tujuan keuanganmu!