Ajaib.co.id – Break Even Point atau disingkat menjadi BEP adalah sebuah kondisi di mana jumlah pengeluaran yang kamu perlukan untuk biaya produksi sama dengan jumlah pendapatan yang kamu terima dari hasil penjualan.
Keberadaan BEP bisa dibilang sangat penting untuk sebuah perusahaan, karena Break Even Point juga disebut titik impas yaitu suatu kondisi ketika perusahaan berada pada titik nggak memperoleh keuntungan ataupun kerugian. Hal ini bisa terjadi karena BEP digunakan untuk menetapkan target penjualan selanjutnya demi memperoleh keuntungan usaha.
Jika kamu merupakan pemula bisnis, maka kamu wajib tahu cara menghitung BEP secara tepat dan akurat. Secara jenis, BEP dibagi menjadi dua, yaitu BEP unit yang cara menghitung BEP-nya dinyatakan dalam bentuk unit atau jumlah penjualan produk, dan BEP penjualan yang cara menghitung BEP-nya dinyatakan dalam harga penjualan.
Kamu perlu mengetahui kedua jenis BEP ini dulu sebelum mengetahui cara menghitung BEP secara tepat dan akurat. Selanjutnya, sebelum menghitung BEP, ada beberapa bagian yang perlu kamu ketahui. Berikut adalah sedikit penjelasan mengenai bagian-bagian tersebut, yakni sebagai berikut:
Biaya Tetap (Fixed Cost)
Walaupun perusahaan sedang nggak menjalankan proses produksi, namun biaya tetap harus dikeluarkan dalam kondisi apapun. Hal-hal yang termasuk biaya tetap adalah gaji karyawan, biaya sewa gedung, dan biaya penyusutan.
Biaya Variabel (Variable Cost)
Bergantung pada besaran jumlah produksi atau jumlah barang yang terjual, membuat biaya variabel bersifat dinamis. Cara kerja biaya satu ini misalnya saja jika jumlah meningkat maka variabelnya juga bertambah. Begitu juga sebaliknya, apabila jumlah menurun, maka variabelnya juga akan menurun.
Harga Penjualan (Price)
Harga penjualan adalah harga jual dari barang atau jasa yang telah diproduksi.
Mengetahui Cara Menghitung BEP
Selanjutnya, setelah tahu jenis BEP dan bagian-bagiannya, maka kini saatnya kamu mengetahui cara menghitung BEP. Ajaib akan memberikan rumus-rumus yang bisa kamu gunakan untuk dapat mengetahui cara menghitung BEP, berikut rumusnya:
Menghitung BEP Unit: BEP = FC : (P – VC)
Menghitung BEP Penjualan: BEP = FC : (1 – (VC/P))
Keterangan:
BEP: Break Even Point
FC: Fixed Cost
P: Price
VC: Variable Cost
Misalnya saja, kamu baru mendirikan sebuah perusahaan konveksi baju. Setiap bulan, perusahaan memproduksi 50 baju dengan harga satuannya Rp 40.000. Biaya variabel satu baju rata-rata Rp 20.000 dan biaya tetap tahunannya Rp 2.000.000. Di sini muncul pertanyaan, berapa jumlah baju yang harus diproduksi dan harga satu baju agar bisa mencapai BEP?
Jika menggunakan rumus di atas, maka kamu perlu menghitung terlebih dulu jumlah yang harus kamu produksi agar mencapai titik impas atau BEP, berikut rinciannya:
BEP unit produk = Fixed Cost / (Price – Variable Cost)
= 2.000.000 / (40.000 – 20.000) = 100 baju
BEP nilai penjualan = Fixed Cost / (1 – (Variabel Cost/Price))
= 2.000.000 / (1 – (20.000/40.000) = Rp 4.000.000
Dengan demikian, kamu harus memperoleh keuntungan sebesar Rp 4.000.000 agar bisa mencapai BEP. Selanjutnya, jika kamu ingin membuktikan hitungan tersebut benar atau tidak tinggal melakukannya dengan rumus unit BEP x harga jual per unit.
Manfaat Tahu Cara Menghitung BEP
Manfaat yang bisa kamu dapatkan dari mengetahui cara menghitung BEP adalah, kamu bisa mengetahui berapa kira-kira minimal harga jual yang harus kamu tentukan sehingga bisa meminimalisir kerugian dibandingkan ketika kamu menghitungnya tanpa menggunakan BEP. Bisa jadi harga jual yang kamu pasang ternyata terlalu rendah sehingga kamu merugi deh.
Selain itu, jika kamu mengetahui cara menghitung BEP, kamu juga bisa mengira-ngira berapa banyak unit produk yang harus kamu produksi agar hasil yang kamu dapatkan bisa menutup biaya pengeluaran, sehingga kamu untung.
Dengan mengetahui cara menghitung BEP kamu juga bisa mengetahui dampak pada laba kalau biaya tetap (fixed cost) menggantikan biaya variabel (variable cost) loh! Tidak hanya itu, jika harga produk kamu ubah maka kamu juga masih bisa menentukan perubahan laba sehingga jumlah kerugian yang terjadi bisa diperkecil apabila penjualan ternyata mengalami penurunan. Menarik banget kan?
Menerapkan BEP secara efektif
Terdapat beberapa cara yang bisa kamu lakukan agar BEP tetap efektif untuk dapat mengurangi dan meminimalisir kerugian. Berikut beberapa caranya:
Melakukan analisis biaya
Dalam hal ini, kamu harus memperhatikan semua biaya tetap dan melihat apakah ada yang perlu diimprovisasi. Tidak hanya biaya tetap, kamu juga harus memeriksa biaya variabel jika sewaktu-waktu ada biaya yang harus dihilangkan sehingga dapat meningkatkan margin dan mengurangi BEP.
Melakukan analisis margin
Memeriksa dengan baik margin produk dan secara bersamaan juga mendorong penjualan produk dengan margin yang paling tinggi agar mengurangi terjadinya BEP.
Menggunakan outsourcing
Pertimbangakan untuk menggunakan outsourcing untuk mengubahnya menjadi biaya variabel per unit jika sewaktu-waktu sebuah kegiatan melibatkan pengeluaran dengan biaya tetap.
Menetapkan harga
Mengurangi atau menghilangkan penggunaan kupon atau harga lainnya dapat meningkatkan BEP. ada baiknya, kamu meningkatkan harga secara bertahap selama harga tersebut masih bisa diterima oleh pelanggan dan konsumen.
Menentukan BEP dan mengetahui cara menghitung BEP adalah sebuah hal yang penting, terlebih bagi para pemula bisnis. Hal ini juga termasuk dalam pengendalian manajemen risiko. Selain sudah mengetahui rumus cara menghitung BEP, kamu juga harus mengetahui bahwa kamu memerlukan aplikasi yang aman dioperasikan untuk mempelajari mengenai BEP dan mencatat setiap transaksi yang terjadi.
Terlepas dari BEP dan cara perhitungannya, sebuah bisnis dapat berhasil dikarenakan sumber daya manusianya sehingga perlu diingat pula untuk selalu memberikan kompensasi kepada para karyawan kamu agar bisnis yang kamu jalankan bisa berjalan dengan sukses di masa mendatang.