Reksa Dana

Begini Cara Reksa Dana Membayar Kebijakan Dividen

Ajaib.co.id – Sudah bukan rahasia lagi bahwa reksa dana adalah salah satu instrumen investasi yang hebat karena menawarkan return potensial sesuai dengan profil risiko masing-masing investor, mulai dari yang rendah hingga yang tinggi.

Keuntungan dari investasi reksa dana juga tidak datang dari satu sumber, tetapi dua sumber yaitu capital gain yang nilainya akan terus meningkat setiap tahun berkat compound interest atau bunga majemuk dan kebijakan dividen.

Reksa dana dijadikan alternatif investasi karena harganya yang murah. Misalnya di platform investasi Ajaib, investor dapat berinvestasi mulai dari Rp10.000. Ada ratusan produk reksa dana yang bisa dipilih sesuai dengan profil risiko investor.

Jika kamu adalah investor dengan profil risiko rendah, maka reksa dana pasar uang adalah pilihan yang tepat. Sebaliknya, jika kamu adalah investor dengan profil risiko tinggi, maka reksa dana saham dan Exchange Traded Fund (ETF) bisa menjadi solusi.

Selain menentukan reksa dana berdasarkan profil risiko, investor perlu mempertimbangkan karakteristik penting lainnya meliputi likuiditas, diversifikasi, dan manajemen profesional. Dari banyaknya pilihan reksa dana yang bisa dipilih, hanya sedikit yang menawarkan keuntungan dari kebijakan dividen.

Mari cari tahu bagaimana reksa dana menghasilkan dan membagikan dividen secara rutin kepada investor melalui penjelasan di bawah ini.

Reksa Dana Dividen

Reksa dana yang membayar dividen tinggi merupakan daya tarik tersendiri bagi investor yang memprioritaskan pendapatan konsisten. Umumnya reksa dana ini diinvestasikan hanya pada saham-saham yang memberikan dividen tinggi dan obligasi kupon tinggi kepada pemegang saham setiap tahunnya.

Beberapa contoh emiten yang rutin membagikan dividen yang tinggi adalah GGRM, UNTR, UNVR, hingga INDF. Pendapatan ini biasanya dibayarkan dalam bentuk dividen, yang merupakan bagian dari investor karena adanya sejumlah porsi di keseluruhan aset di reksa dana.

Namun, tidak sedikit reksa dana yang dirancang untuk menghindari aset yang menghasilkan kebijakan dividen dan obligasi pembayaran bunga untuk meminimalkan kewajiban pajak pemegang saham.

Reksa dana tipe seperti ini biasanya fokus pada pertumbuhan harga saham yang cepat dibandingkan pendapatan konsisten. Yang perlu investor ketahui adalah semua reksa dana diwajibkan oleh aturan dalam hukum untuk membagikan akumulasi dividen setidaknya setahun sekali.

Memahami Dividen yang Dibayarkan Reksa Dana

Dividen mewakili sebagian besar keuntungan dari emiten perusahaan. Perusahaan yang finansialnya tumbuh seringkali membagikan sebagian dari keuntungannya kepada pemegang saham dalam bentuk dividen.

Kebijakan dividen menjadi salah satu faktor penting dalam memilih saham di konsep value investing ala Warren Buffett. Semakin sering perusahaan memberikan dividen ke investor, artinya perusahaan tersebut sedang mengalami pertumbuhan.

Terkait dividen, biasanya pemegang saham mendapatkan jumlah tertentu untuk setiap saham yang dimiliki. Misalnya, Indofood (INDF) membayar dividen sebesar Rp278 per lembar saham pada 14 Agustus 2020, Unilever (UNVR) membayar dividen dua kali sebesar Rp775 dan Rp430 pada tahun 2019, atau United Tractors (UNTR) membayar dividen senilai Rp805 pada bulan Juli tahun ini.

Dalam reksa dana dividen, pendapatan rutin ini bisa menjadi bagian utama dalam pertumbuhan return, sementara reksa dana yang berorientasi pada pertumbuhan harga biasanya hanya memperoleh dividen yang lebih kecil.

Namun, bagaimanapun juga reksa dana yang menerima dividen apapun dari investasi di portofolio wajib meneruskannya kepada investor yang memiliki porsi di reksa dana tersebut, tentunya caranya berbeda-beda untuk setiap reksa dana.

Dividen dari Obligasi

Reksa dana biasanya memiliki portofolio mencakup saham yang membayar dividen atau obligasi dengan kupon yang tinggi, atau bahkan bisa keduanya.

Manajer investasi sebagai pengelola reksa dana diwajibkan untuk meneruskan keuntungan kepada investor dalam bentuk pembayaran dividen, termasuk bunga yang diperoleh dari surat utang seperti obligasi korporasi atau obligasi pemerintah, treasury bills, dan treasury notes.

Suatu obligasi biasanya membayar tingkat bunga tetap setiap tahun, yang disebut pembayaran kupon. Pembayaran tersebut adalah persentase dari nilai nominal obligasi. Berbeda dengan dividen saham, bunga obligasi dijamin dan jumlah pembayarannya sudah ditetapkan sejak awal dan diinformasikan ke investor.

Agregasi dan Waktu

Sebagian besar perusahaan yang membayar dividen pada saham preferen atau saham biasa melakukannya setiap satu atau dua kali dalam setahun. Reksa dana yang memiliki portofolio di perusahaan tersebut akan mengumpulkan total pendapatan dari kebijakan dividen kemudian mendistribusikannya kepada investor reksa dana secara pro rata.

Namun faktanya, beberapa reksa dana menahan beberapa dividen di bulan-bulan tertentu dan kemudian dibayar di bulan berikutnya untuk mencapai distribusi pendapatan yang lebih merata.

Bunga yang diperoleh dari reksa dana, misalnya reksa dana pendapatan tetap juga akan dikumpulkan dan didistribusikan kepada investor reksa dana secara pro rata. Dengan kata lain investor mendapatkan keuntungan dari bunga dan dividen.

Menginvestasikan Kembali Dividen

Ada banyak cara memanfaatkan dividen dengan baik, investor bisa mengambilnya atau menginvestasikannya kembali sebagai langkah yang bijak. Beberapa investor, terutama mereka yang belum memasuki usia pensiun lebih memilih untuk menginvestasikan kembali dividen alih-alih menerima pembayaran dan mengambilnya.

Membuat rencana reinvestasi dividen mudah dilakukan jika reksa dana yang kamu pilih membagikan dividen. Misalnya di platform investasi Ajaib, investor hanya perlu menunggu hingga pembayaran diterima, kemudian keputusan untuk menggunakan atau menginvestasikannya lagi kembali ke masing-masing investor.

Investor reksa dana juga dapat menggunakan dividen yang dimiliki untuk membeli reksa dana yang berbeda

Entah itu mengambilnya atau menginvestasikan kembali untuk hasil yang maksimal, pastikan keputusan tersebut diambil dengan pertimbangan yang matang.

Artikel Terkait