Kali ini Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali kedatangan saham Sektor Kesehatan. Emiten satu ini memiliki usaha sebagai distributor alat-alat kesehatan unggulan terkemuka. Sampai dengan saat ini Perseroan sudah memasok berbagai produk skrining dari prinsipal negara maju ke lab dan rumah sakit di Indonesia, di mana sudah sangat dikenal baik oleh masyarakat seperti test PCR Covid-19, dan TBC. Emiten ini adalah PT UBS Medical Indonesia Tbk (Saham LABS).
Profil Singkat Emiten
PT UBS Medical Indonesia Tbk (LABS) berdiri sejak Juni 2014, yang kala itu bekerjasama bekerja sama dengan PT Inodia. LABS yang menjalankan kegiatan usaha sebagai distributor alat kesehatan.
Sampai dengan saat ini, kegiatan usaha Perusahaan berfokus dalam menyediakan alat kesehatan diagnostik untuk kebutuhan laboratorium, termasuk sistem immunoassay, molekuler, urinalisis, dan diagnostik cepat – yang kesemuanya dikonsolidasikan untuk menjadi solusi terintegrasi.
Sebagai distributor, yang merupakan perpanjangan tangan dari prinsipal, di mana LABS mewakili prinsipal sebagai license holder (Pemegang Lisensi), dengan tugas penjualan langsung, menentukan kebijakan pemasaran, dan mengelola layanan purna jual. Dalam hal prinsipal memberikan lisensi, penunjukan tersebut bersifat eksklusif.
PT UBS Medical Indonesia Tbk memiliki visi menjadi Perusahaan yang menyediakan peralatan medis berkualitas tinggi guna meningkatkan dan memberikan standar layanan kesehatan yang lebih baik.
Saat sebelum melaksanakan proses Penawaran Umum Saham Perdana (IPO), komposisi kepemilikan saham LABS terdiri atas PT Optel Investama Mulia (87,98%), Budi Hariandi (4%), Silvia (4%), David Tandris (4%), dan PT Inodia (0,02%).
Detail IPO Saham LABS
Saham LABS telah berhasil melakukan penawaran saham perdana melalui mekanisme e-IPO. PT UBS Medical Indonesia Tbk menawarkan sebanyak-banyaknya 700.000.000 saham baru yang merupakan saham biasa atas nama dengan harga saham LABS nominal Rp20 per lembar saham, atau sama dengan 17,72% dari total modal yang ditempatkan setelah proses penawaran umum perdana saham kepada masyarakat dengan harga saham LABS Rp102/saham.
Berikut merupakan struktur pemegang saham setelah aksi saham LABS IPO, PT Optel Investama Mulia (72,39%), Budi Hariandi (3,29%), Silvia (3,29%), David Tandris (3,29%), PT Inodia (0,01%), dan Masyarakat (17,72%).
Penjamin pelaksana emisi efek LABS adalah PT Lotus Andalan Sekuritas. Penjamin Pelaksana Emisi Efek menjamin dengan kesanggupan penuh (Full Commitment) terhadap terhadap sisa saham yang ditawarkan yang tidak dipesan dalam Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan.
Jadwal Penawaran Saham IPO LABS
Jadwal penawaran saham berdasarkan prospektus adalah sebagai berikut:
- Masa Penawaran Awal (Masa Book Building LABS IPO) : 19 – 26 Juni 2024
- Tanggal Efektif : 28 Juni 2024
- Masa Penawaran Umum : 2 – 8 Juli 2024
- Tanggal Penjatahan : 8 Juli 2024
- Tanggal Distribusi Saham : 9 Juli 2024
- Tanggal Pencatatan di BEI : 10 Juli 2024
Rencana Penggunaan Dana IPO Saham LABS
Berdasarkan prospektus saham IPO LABS, dana yang dihimpun dari kegiatan IPO setelah dikurangi biaya emisi akan difokuskan untuk digunakan untuk modal kerja dalam rangka mendukung kegiatan operasional dan pengembangan bisnis Perusahaan antara lain untuk biaya operasional termasuk, pembelian barang dagangan, biaya angkut di dalamnya biaya transportasi, biaya kantor, biaya penjualan, biaya sewa dan lainnya, dan pelunasan hutang usaha kepada pemasok.
Kondisi Keuangan PT UBS Medical Indonesia Tbk
Prospektus saham LABS memperlihatkan kondisi keuangan PT UBS Medical Indonesia Tbk yang cukup baik, tercatat pada pembukuan Pendapatan Usaha, Laba Bruto, dan juga Laba Usaha Perusahaan tercatat pada level ekspansif, namun masih bersifat fluktuatif.
Menariknya, pada Laba Sebelum Pajak berhasil mencatatkan kinerja yang terus bertumbuh positif dalam 3 tahun, terutama pada periode secara tahunan terbaru pada 31 Desember 2023 dengan perolehan Laba Sebelum Pajak mencapai Rp6,23 miliar, melonjak dengan kenaikan 37,6% YoY dibandingkan dengan kinerja pada periode 2022 yang mencatatkan Laba Sebelum Pajak Rp4,52 miliar, dan pada 2021 sejumlah Rp2,68 miliar.
Rasio Keuangan LABS
Berikut merupakan rangkuman rasio keuangan saham LABS selama bulan Desember 2021 hingga kondisi keuangan PT UBS Medical Indonesia Tbk Desember 2023:
Data di atas menunjukkan LABS secara fundamental dalam kinerja cukup baik, walaupun Rasio Pertumbuhan mengalami fluktuatif kinerja secara keseluruhan. Di sisi yang sama, LABS berhasil mencatatkan kinerja positif pada Jumlah Aset dan Jumlah Ekuitas yang mengalami akselerasi dan catatan positif di sepanjang tahun 2021 hingga 2023.
Pada Rasio Usaha PT UBS Medical Indonesia Tbk berhasil membukukan pencapaian amat positif, di mana Gross Profit Margin (GPM) berhasil mencapai 41,01%, Operating Profit Margin (OPM) mencapai 4,98% dan Return on Equity (RoE) mencatatkan kinerja 4,44%, serta Return on Assets (RoA) mencapai 1,37% hal ini mengindikasikan bahwa LABS berhasil memaksimalkan permodalan dan aset yang dimiliki untuk memperoleh laba yang konsisten dalam tren ekspansif dalam 3 tahun operasional.
Kebijakan Dividen Saham LABS
Prospektus saham PT UBS Medical Indonesia Tbk menegaskan bahwa pemegang saham yang tercatat dalam rekening efek berhak atas pembagian dividen LABS, sesuai dengan kebijakan dividen Perseroan, maka manajemen Perseroan merencanakan pembayaran dividen kas (Rupiah) sebanyak-banyaknya 20% dari Laba Bersih untuk masa yang akan datang, mulai tahun 2027 berdasarkan dari pencapaian Laba Bersih tahun 2026.
Prospek Bisnis LABS
Perseroan merupakan Perusahaan yang bergerak dalam bidang kegiatan usaha sebagai distributor alat kesehatan sejak tahun 2014.
Hingga pada tahun 2022 saham sektor kesehatan unggulan satu ini terus mengembangkan bisnis dan intensitasnya dalam memasarkan produk kepada para pelanggan, terutama segmen Pemerintahan. Dimulai dengan dipilihnya PT UBS Medical Indonesia Tbk sebagai pemasok pada pengadaan alat screening bayi baru lahir di 7 Laboratorium Rumah Sakit Vertikal Kementerian Kesehatan, dan dilanjutkan pada tahun 2023 oleh Direktorat Kesehatan Keluarga untuk program SHK (Skrining Hipotiroid Kongenital).
Perseroan memiliki misi untuk menjadi Perusahaan terkemuka yang menyediakan layanan terjangkau, tes diagnostik medis berkualitas tinggi dan inovatif, serta instrumen lainnya untuk pasar kesehatan Indonesia.
.
Pada tahun 2023 LABS berhasil melakukan penjualan alat kesehatan kepada Dirjen P2PTM (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular) dalam rangka program screening HPV atau Kanker Serviks, dan Dirjen P2PML (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung) Pemerintahan dalam rangka program screening TB untuk Indonesia bebas TB 2030.
Dalam hal ini Perseroan merupakan distributor dari prinsipal-prinsipal yang merupakan produsen bioteknologi dari negara-negara Maju yang antara lain, Amerika Serikat, Jepang, dan Cina dalam memberikan teknologi terbaik untuk laboratorium di seluruh Indonesia, berdasarkan Letter of Authorization.
PT UBS Medical Indonesia Tbk saat ini memiliki reputasi di pasar alat kesehatan sebagai salah satu pemasok unggulan untuk produk skrining bayi baru lahir dan Infeksi Laten Tuberkulosis (ILTB).
Perseroan mendistribusikan berbagai produk dengan menjangkau 13 wilayah potensial di Indonesia yang berisikan kota-kota besar dan berpopulasi tinggi antara lain, Jabodetabek, Kalimantan Timur, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Bali, Kalimantan Barat, Papua, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Sulawesi Utara, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Barat.
Indonesia merupakan salah satu market share pasar alat kesehatan terbesar di Asia Tenggara di mana pada tahun 2021, pasarnya bernilai US$3,5 miliar, dan diperkirakan bakal terus tumbuh menjadi US$6,5 miliar pada tahun 2026.
Perseroan optimis bahwa industri-industri akan terus mengalami pertumbuhan yang positif setiap tahun sesuai dengan harapan dan pertumbuhan PDB Indonesia yang besarnya diperkirakan 5.0–5.5% setiap tahun. Populasi penduduk negara kita yang mencapai 270 juta tentunya menjadi salah satu pendorong utama besarnya kebutuhan di sektor kesehatan.
Perseroan berpandangan tentang besarnya pasar di Indonesia, dan kondisi makroekonomi, industri jasa kesehatan yang pada 4 tahun terus konsisten mencatat pertumbuhan, di mana pada tahun 2020 dengan kenaikan 11,60%, pada tahun 2021 melesat 12,16%, pada tahun 2022 masih tumbuh +0,04% dan pada tahun 2023 mencatatkan kenaikan 4,66%, memberi potensi atas peningkatan kebutuhan dan permintaan produk alat kesehatan yang didistribusikan oleh Perseroan.
Tidak dapat dipungkiri prospek industri kesehatan sangat ditopang oleh kebijakan Pemerintah, di mana pasca-Covid 19 Pemerintah melalui Kemenkes akan memfokuskan anggaran program yang sifatnya promotif dan preventif guna mencapai target Indonesia Emas 2045.
Perseroan beranggapan, hal tersebut akan memberikan prospek usaha yang baik dan terus berkelanjutan kepada Perseroan.
Dari beragam program kesehatan yang tersebut, terdapat 3 program utama yang memberikan prospek usaha yang baik kepada Perseroan antara lain,
- Rencana Aksi Nasional (RAN) Eliminasi Kanker Leher Rahim di Indonesia Tahun 2023-2030.
- Program Pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir, sebagai pelayanan kesehatan esensial yang bertujuan untuk mengurangi angka kesakitan dan angka kematian ibu dan bayi baru lahir.
- Program Indonesia Bebas TBC tahun 2030.
Dengan memanfaatkan potensi itu, Perseroan memiliki beberapa keunggulan kompetitif untuk keberlangsungan usahanya. Keunggulan kompetitif yang dimiliki Perseroan diantaranya adalah,
- Memiliki prinsipal yang punya reputasi dan terkemuka
- Memiliki basis pelanggan yang solid dan terdiversifikasi
- Jangkauan distribusi yang luas
- Memiliki manajemen yang berpengalaman dan profesional di bidangnya
- Dukungan purna jual yang handal
Kesimpulan
Berdasarkan prospektus saham LABS, 3 tahun ini memiliki kinerja yang positif dan ekspansif dengan berhasil mencatatkan Laba Bersih, dan kondisi keuangan PT UBS Medical Indonesia Tbk yang sehat. Perseroan juga memiliki strategi usaha untuk ekspansi pasar dengan distribusi produk yang lebih luas, seiringan dengan dukungan Pemerintah.
Dengan prospek kinerja bisnis Perseroan, bersamaan dengan memiliki keunggulan kompetitif, mengindikasikan saham LABS ini menarik untuk dimasukan ke dalam watchlist teman-teman yang tergabung di saham sektor kesehatan.
Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib Sekuritas membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.