Dunia Kerja

Banker Adalah Pekerjaan yang Berat, Ini Buktinya!

Banker adalah
Banker adalah

Ajaib.co.id – Banker adalah salah satu profesi yang diminati di Indonesia. Peminatnya tidak pernah sepi, dan selalu ada setiap tahunnya. Kamu bisa melihat betapa seringnya bank-bank di Indonesia membuka lowongan kerja. Selain itu, kebutuhannya memang selalu ada mengingat jumlah bank di Indonesia yang semakin banyak jumlahnya.

Menjadi banker adalah hal yang katanya menjadi impian banyak orang. Banker bisa mendapatkan gaji yang tinggi atau menjadi banker bisa mendapatkan karir yang cemerlang, baik itu untuk pria dan wanita.

Hal-hal di atas memang bisa saja didapatkan oleh banker. Namun, tentunya bekerja di bank itu ada tantangan yang akan kamu hadapi. Di balik gaji besar dan karir cemerlang, ada banyak yang perlu kamu siapkan di hari-harimu yang berkutat dengan nasabah dan berbagai target serta dokumen. Ini adalah hal yang sering banker hadapi selama melaksanakan pekerjaannya.

1.   Harus siap lembur

Memang jam buka bank biasanya hanya sampai pukul 3 atau 4 sore, lebih singkat dibandingkan kantor konvensional pada umumnya. Namun, tentu saja setelah itu banker tidak langsung pulang, mereka harus melanjutkan pekerjaan seperti mencatat dan merekapitulasi berbagai macam transaksi atau kegiatan terkait perbankan yang terjadi di hari itu.

Setelah melayani customer, mereka harus melayani kantor juga dengan jam tambahan. Makanya tidak mengherankan jika kamu akan sering lembur. Apalagi jika sudah masuk di hari tertentu, misalnya seperti menuju tutup buku, itu pasti akan sibuk sekali. Kamu pun harus siap dengannya, dan mau tidak mau menghadapinya.

2. Dipindah tugaskan ke wilayah lain

Banker adalah profesi yang harus berdedikasi tinggi pada kantornya. Tidak jarang banker diharuskan pindah tugas ke wilayah lain yang mungkin akan sangat jauh dari rumahmu. Jika kamu ingin berkarir lama di bank tersebut, tentunya kamu harus menuruti ketentuan ini. Ini adalah ketentuan yang sudah cukup umum karena bank-bank besar di Indonesia memiliki cabang di mana-mana.

Kamu harus siap ditempatkan di cabang yang belum pernah kamu kunjungi sebelumnya. Tidak menutup kemungkinan kamu akan ditempatkan di pulau seberang.

Apabila kamu tidak ingin dipindah tugaskan, tentu akan ada konsekuensi yang kamu terima. Atau kamu harus bisa menjelaskan dengan alasan yang logis mengapa kamu tidak ingin dipindah tugaskan, misalnya kamu harus merawat orangtua yang sedang sakit keras. Alasan itu mungkin masih bisa diterima, tapi tentu tergantung dari kantornya.

3. Banker adalah profesi yang tidak boleh salah melakukan perhitungan

Kamu yang ingin jadi banker memang harus bersiap menghadapi berbagai dokumen yang berkaitan dengan keuangan. Keuangan ini bukan hanya milik bank, tapi lebih banyak dimiliki oleh nasabah. Dan kamu harus menghitungnya secara benar, salah satu angka saja, maka seluruhnya akan menjadi salah. Untuk itulah kamu harus teliti dalam memasukkan data.

Hal ini biasanya dilakukan oleh teller bank. Sesudah melayani nasabah dengan berbagai macam keperluannya, mereka harus menghitung kembali transaksi di hari itu setiap harinya. Kamu pasti sudah cukup lelah seharian bekerja, dan harus ditambah dengan membuat laporan yang membutuhkan konsentrasi tinggi. Inilah yang perlu kamu persiapkan.

4. Harus siap mendengarkan keluhan nasabah

Nasabah adalah salah satu kunci utama kesuksesan sebuah bank. Bank akan semakin besar jika memiliki nasabah yang banyak dan setia. Untuk menjaga kesetiaan nasabah tidak semudah itu, mereka harus diperlakukan dengan baik, dan banker juga akan berusaha menjaga hubungan yang baik dengannya.

Salah satu caranya adalah dengan mendengarkan keluhan nasabah terhadap layanan bank. Keluhannya bisa apa saja, bahkan disampaikan di jam-jam di luar jam kerja. Inilah tantangan yang akan sering dihadapi oleh para banker.

Layanan yang prima adalah moto dari setiap bank. Jadi, nasabah sudah menjadi seperti raja di setiap bank. Segala masalah berkaitan dengan perbankan harus segera diatasi dan diselesaikan dengan sebaik-baiknya. Sekali saja mengecewakan mereka, maka reputasi bank bisa saja dipertanyakan.

5.   Harus cepat belajar

Jika kamu sebelumnya tidak memiliki pengetahuan apa-apa tentang perbankan, kamu tetap bisa menjadi banker dengan mengikuti program development yang diperuntukkan bagi lulusan baru. Mereka yang lolos akan mendapatkan pelatihan terkait bank, tapi tentu saja bukan sekadar pelatihan karena akan dinilai.

Hanya mereka yang bisa belajar cepat dan mendapatkan nilai yang paling bagus yang akan lolos menjadi banker. Perlu diingat di awal kamu hanya menjadi karyawan kontrak yang bisa diberhentikan kapan saja, apalagi jika sudah selesai masa belajarnya.

Persaingan juga sangat ketat, jadi kamu harus bisa mendapatkan prestasi yang bagus selama proses belajar itu. Kamu tidak bisa bersantai-santai.

6.   Bisa menjaga mood ketika di hadapan nasabah

Beberapa posisi banker ada yang mengharuskan sering berinteraksi dengan nasabah. Di sinilah kamu harus bersikap ramah. Jangan sampai memasang wajah jutek. Apabila ada nasabah yang marah-marah padamu pun kamu harus bisa bersabar menghadapinya dan tetap mencoba menyelesaikan masalah dengan sebaik mungkin.

Di sinilah mungkin kamu akan merasa sedih, tapi tidak bisa menunjukkannya. Kamu harus memiliki mental baja ketika bekerja menjadi banker. Banker juga diharuskan berpakaian rapi. Untuk wanita mereka diharuskan berdandan secara pantas dan harus bertahan hingga jam kerja berakhir.

Seperti itulah tantangan yang akan kamu hadapi sebagai seorang banker. Jika kamu ingin menjadi seorang banker, itu tidak salah karena selain tantangan, tentunya akan ada reward yang kamu dapatkan. Banyak orang yang sukses menjadi banker. Sekarang pikirkan saja apakah kamu bisa bahagia melaksanakan pekerjaan itu atau tidak. Semua kembali lagi padamu.

Artikel Terkait