
PT Bank DKI telah mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham untuk melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Keputusan ini diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Rabu (30/4/2025).
RUPST tersebut memberikan mandat kepada Direksi dan Dewan Komisaris Bank DKI untuk melakukan segala penyesuaian dan persiapan yang diperlukan terkait rencana IPO. Langkah ini termasuk melakukan kajian komprehensif dengan mempertimbangkan kondisi perekonomian domestik dan global, serta kondisi pasar saham di BEI.
Dalam RUPST yang sama, disetujui pula penambahan Modal Ditempatkan/Disetor Bank DKI sebesar Rp2,19 miliar. Dana ini berasal dari kredit Hapus Buku eks Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) dan merupakan setoran modal dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Dengan adanya penambahan ini, Modal Ditempatkan/Disetor perseroan yang semula Rp6,58 triliun akan tetap tercatat sebesar Rp6,58 triliun, dan sisanya sebesar Rp760,17 ribu akan dibukukan dalam Cadangan Umum Perseroan.
Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebelumnya menyatakan belum menerima pengajuan IPO dari Bank DKI. Kendati demikian, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, pada Jumat (2/5/2025), mengungkapkan bahwa OJK senantiasa mendorong bank, termasuk Bank Pembangunan Daerah (BPD), untuk melantai di bursa, salah satunya melalui mekanisme penawaran saham e-IPO. Langkah ini dinilai dapat memperkuat permodalan, meningkatkan transparansi, dan tata kelola perusahaan.
“OJK akan mendorong semua BPD untuk bisa IPO ataupun menerbitkan obligasi,” ujar Dian. Ia menambahkan, untuk kesuksesan IPO dan perlindungan investor, BPD perlu memenuhi prasyarat mendasar seperti disiplin fiskal pemerintah daerah, profesionalisme, tata kelola yang baik, rentabilitas bank, serta rating yang baik dari lembaga pemeringkat kredibel.
Secara terpisah, Staf Khusus Gubernur Wakil Gubernur DKI Jakarta, Cyril Raoul Hakim, menyatakan bahwa Bank DKI perlu melakukan transformasi sepenuhnya sebelum melangkah ke IPO. Ia belum menyebutkan target realisasi rencana tersebut, namun berharap dapat terlaksana dalam enam bulan ke depan.
Sumber: Bank DKI Akhirnya Dapat Restu untuk IPO, dengan perubahan seperlunya.