Ekonomi

Asal Muasal Lambang Mata Uang Dollar Amerika Serikat

Ajaib.co.id – Hampir semua orang tahu bahwa mata uang dollar Amerika Serikat (AS) adalah yang terkuat di dunia. Namun tak semua tahu tentang asal muasal lambang mata uang ini.

United States Dollar (USD) atau dolar AS adalah mata uang di Negeri Paman Sam dengan lambang $. Awalnya, mata uang dollar berupa koin dan digunakan secara luas oleh kalangan Spanish America pada abad ke-16 hingga ke-19.

Saat itu, Departemen Keuangan melalui United States Mint mencetak koin dollar pertama. Secara fisik koin AS berbahan perak mirip seperti koin dollar Spanyol.

AS kala itu, tak hanya beredar mata uang dollar negara sendiri. Namun beredar berdampingan dengan mata uang Spanyol, Meksiko, Belanda, dan Inggris.

Dollar AS menjadi mata uang resmi pada 1792. Selanjutnya pada 1857, Kongres AS memutuskan bahwa mereka mengakhiri status koin asing sebagai alat pembayaran yang sah.

Pada 1944, negara-negara maju di dunia melakukan Perjanjian Bretton Woods, dilansir TheBalance.com. Perjanjian mendeklarasikan bahwa dollar AS menjadi mata uang global.

Perjanjian ini secara drastis mengubah bisnis AS. Bahkan mata uang dollar AS menjadi sangat kuat di dunia.

Lambang Mata Uang Dollar AS

Tak hanya mata uang dollar AS yang memiliki sejarah panjang. Lambang dollar AS ($) pun demikian. Bahkan $ menjadi bagian budaya pop. Seperti lambang $ yang menjadi emoji di pesan singkat dan Kesha yang sempat menuliskan namanya dengan Ke$ha.

Untuk memahami dari mana asal $, berikut ini beberapa versi asal muasal lambang mata uang dollar AS:

●     Serapan dari Kerajaan Bohemia

Pada 1520 Kerajaan Bohemia merilis koin perak bernama Joachimsthalers atau disebut thalers. Ide mata uang tersebut digagas oleh Count Hieronymus Schlick dari Joachimsthal, daerah pertambangan di Joachimsthal (saat ini di distrik Barnim, Brandenburg, Jerman), pikiran-rakyat.com (10/02/2020).

Penyebaran mata uang thalers Bohemia cukup masif dan luas. Sehingga dalam waktu 10 tahun, Joachimsthal menjadi pertambangan perak paling besar di Eropa. Dan penguasa Eropa di Romawi, Denmark, Norwegia, Swiss, dan masih banyak lagi menggunakan kata thalers untuk menyebut mata uang mereka.

Perbedaannya adalah cara menyebut dan menulis thalers. Misal mata uang Romawi disebut Reichsthalers, dan Belanda, yang sempat menduduki AS, memiliki mata uang Leeuwendaler. Di AS, thalers diserap menjadi dollar.

●     Berasal dari Kerajaan Spanyol

Ada versi lain asal muasal lambang mata uang dollar AS. Kali ini berasal dari Kerajaan Spanyol. Pada abad ke-18 dan ke-19, kerajaan memiliki koin perak dollar Spanyol (Peso) yang bergambar pilar-pilar Hercules, BBC.com (06/06/2019). Pilar-pilar Hercules berbentuk dua batang vertikal (||) dan pita kain membentuk huruf S.

Peso atau peso de ocho reales tersebar di daerah jajahan Spanyol dan Inggris, termasuk AS. Peso pernah menjadi alat tukar sah di AS hingga 1857. Ketika ditulis, Peso menjadi Ps tetapi lama-lama yang tersisa hanya huruf S. ditambah lagi, nilai dollar Spanyol setara dengan dollar AS.

●     Oliver Pollock

Lambang $ juga diyakini berasal dari Oliver Pollock. Ia adalah pedagang dan pemodal Perang Revolusi AS yang sering dikaitkan dengan penciptaan lambang $ pada 1778. Archibald Binny (orang Skotlandia yang anti-Inggris) mencetak simbol $ pertama dengan mesin cetak Philadelphia pada 1790-an.

Dollar untuk Investasi

Karena mata uang dollar AS sangat kuat, maka tak sedikit yang memanfaatkannya sebagai sarana investasi. Investasi ini disebut juga valuta asing (valas).

Menurut Eko Endarto, perencana keuangan dari Financial Consulting, sebaiknya investasi dollar AS diperuntukkan investor yang mempunyai kebutuhan mata uang tersebut dalam jangka pendek, Detik.com (28/09/2019). Seperti sering jalan-jalan ke luar negeri, bisnis produk impor, atau berencana kuliah di AS.

Sebelum berinvestasi, ada empat hal yang harus dipahami, yaitu:

–      Mempelajari mekanisme investasi valas. Seperti memahami kurs beli dan jual, alokasi dana investasi per bulan, untuk disimpan berapa lama, dan bagaimana memperoleh keuntungan.

–      Simpan dollar AS di tempat aman. Hal tersebut untuk menghindari uang tidak terlipat, kucel, atau berubah warna (warna kertas kuning). Misal di brankas atau jasa titip barang di bank. Jika kondisi uang berubah, nilai jualnya akan turun.

–      Investasi dollar AS cocok untuk jangka pendek atau tak lebih dari 12 bulan.

–      Beli mata uang dollar AS di tempat tepercaya. Seperti money changer dan bank.

Risiko investasi mata uang adalah nilai tukarnya merosot. Meski dollar AS sangat kuat, tetapi bukan tak mungkin ada perbedaan nilai ketika kamu beli dan jual.

Misal beli seharga Rp14.500 per dollar, tetapi ketika harus dijual seharga Rp14.400. Ini hanya USD1. Kalau kamu beli USD1000, coba hitung kerugiannya.

Pertengahan Maret hingga April 2020, mata uang dollar AS sempat menguat. Nilai tukar USD1 adalah Rp16.457 pada 25 Maret. Hal ini disebabkan oleh pandemi Covid-19 di Indonesia.

Namun Mei hingga Agustus, rupiah justru menguat. Pada 05 Agustus, nilai tukar dollar AS ke rupiah menjadi Rp14.550. Pelemahan dollar AS juga dikarenakan pandemi di negara Donald Trump yang belum teratasi dengan maksimal.

Untuk investasi, terdapat pilihan lain. Seperti logam mulia, obligasi, reksa dana, serta saham. Saat ini, investasi logam mulia atau emas tengah meroket. Karena emas adalah safe haven di tengah kondisi tak pasti.

Investasi obligasi, reksa dana, dan saham adalah juga tak kalah menarik. Obligasi pemerintah memberikan kupon (keuntungan) cukup menjanjikan dan stabil. Reksa dana menawarkan cara investasi mudah, terjangkau (mulai Rp100,000), dan memiliki empat jenis yang disesuaikan dengan tujuan.

Sedangkan saham, harganya sedang diskon. Banyak saham berfundamental baik yang bisa dilirik, karena harganya sedang turun.

Saham layak untuk digunakan sebagai investasi jangka panjang. Investasi manakah yang cocok buatmu? Cek saja Ajaib.

Artikel Terkait