Ajaib.co.id – Investasi berbagai macam jenisnya. Salah satunya adalah valuta asing (valas). Nah, bila tertarik berinvestasi valas, maka ada satu hal yang wajib kamu lakukan: mengamati valas hari ini.
Tapi, sebelum mengamati valas tiap harinya, kamu harus memilih mata uang. Ada banyak pilihan mata uang yang bisa kamu pilih untuk berinvestasi.
Meskipun bebas menentukan mata uang, tapi jika masih tergolong pemula dalam investasi valas, sebaiknya kamu memilih mata uang yang stabil secara umum. Satu pilihan yang populer adalah Dolar AS (USD).
Dolar AS adalah salah satu mata uang paling berpengaruh di dunia dan dianggap paling kuat stabilitasnya. Konversi dari USD ke Rupiah (IDR) juga sering digunakan dalam berbagai aktivitas keuangan utama di Indonesia.
Dolar AS juga sulit mengalami penurunan nilai. Harga jualnya yang tinggi ke Rupiah pun merupakan nilai tambah lainnya.
Selain Dolar AS, pilihan lain yang juga banyak dilirik oleh para investor valas adalah Euro, Poundsterling, Yen, dan Dolar Singapura. Euro merupakan mata uang yang digunakan oleh banyak negara di Eropa.
Poundsterling Inggris juga baik untuk investasi. Di forex, Poundsterling bahkan menjadi favorit karena potensi keuntungan yang tinggi.
Tentu kamu sah-sah saja memilih mata uang lainnya. Tapi, pastikan kamu sudah memahami kurs valas sebagai kunci terjun di investasi ini.
Setelah menentukan mata uang, langkah selanjutnya yang bisa kamu lakukan adalah mengamati valas tiap harinya.
Hal ini perlu kamu lakukan karena kurs mata uang asing penting dalam investasi valas. Kamu bisa melakukan berbagai cara saat hendak memeriksa valas hari ini, seperti di bawah ini.
Website
Cara paling sederhana, efektif, dan efisien adalah memanfaatkan mesin pencari di internet melalui browser kamu. Kamu bisa melakukannya di PC, laptop, tablet, ataupun smartphone selama terdapat koneksi internet.
Kamu cukup mengetik mata uang di fitur pencarian atau nama website bila sudah mengetahuinya. Kini, sudah banyak website yang menyajikan fitur valas hari ini.
Sejumlah website bahkan menyajikan perkembangannya beberapa kali dalam sehari. Kurs mata uang asing, contohnya, bisa kamu lihat di website Bank Indonesia (BI). Website BI memberikan informasi terkait kurs jual dan kurs beli sejumlah valuta asing yang relatif lengkap dan akurat.
Kurs yang tercantum di website Bank Indonesia relatif lebih rendah daripada yang ditetapkan bank umum. Bank umum tidak boleh memperjualbelikan kurs valas yang terlalu berbeda dengan yang ditetapkan BI.
Oleh sebab itu, informasi kurs melalui BI juga menjadi acuan bagi bank lain dalam menentukan kurs jual dan kurs beli valasnya. Sejumlah bank umum juga menampilkan pergerakan kurs mata uang asing tiap harinya pada website-nya.
Aplikasi di Smartphone
Cara berikutnya yang tak kalah mudah ialah melalui aplikasi di smartphone. Sejumlah aplikasi terkait kurs valas bisa kamu install di smartphone, baik yang berbasis Android maupun IoS, contohnya Currency Cconverter.
Selain itu, beberapa bank umum juga meluncurkan aplikasi yang memiliki fitur terkait kurs mata uang asing. Sebagian di antaranya telah terintegrasi dengan ATM ataupun aplikasi lainnya pada bank yang sama.
Media Lainnya
Perkembangan media sosial yang masif pun menjadi sarana untuk menyebarkan informasi kurs mata uang asing. Beberapa bank umum juga memanfaatkan media sosialnya untuk menyajikan informasi valas.
Selain itu, kurs mata uang asing juga bisa kamu pantau melalui media lainnya, seperti surat kabar.
Beberapa surat kabar, khususnya yang memiliki segmen ekonomi dan bisnis, menyajikan informasi valas daily. Kelemahannya, informasi perkembangan kurs mata uang asing di surat kabar tidak terlalu update dibandingkan media online karena terbitnya hanya sekali dalam sehari.
Ada baiknya kamu membandingkan satu sumber informasi valas dengan sumber lainnya. Dengan begitu, kamu bisa memperoleh nilai tukar yang terbaik. Patut diingat, nilai tukar bisa berubah setiap saat.
Setelah menentukan saat untuk menjual atau membeli, berikutnya kamu bisa memilih tempat penukaran mata uang tepercaya.
Tempat yang bisa kamu tuju untuk transaksi jual-beli valas ada dua, yakni money changer dan bank. Memilih tempat penukaran valas penting untuk menghindari hal-hal yang bisa merugikan kamu, misalnya mendapat uang rusak atau palsu.
Jika kamu memilih bank, perlu diketahui proses penukaran di bank jauh lebih lama. Nasabah harus memiliki tabungan dalam bentuk mata uang asing tersebut.
Di samping itu, bank sangat memperhitungkan kondisi fisik mata uang yang ingin diperjualbelikan. Bank jarang mau menerima mata uang asing yang sudah dalam kondisi kurang baik.
Sementara itu, money changer lebih fleksibel. Meskipun fisiknya sudah tidak baik, mata uang asing tersebut masih diterima dengan konsekuensi nilainya berkurang.
Bila kamu ingin bertransaksi valas di money charger, pastikan money changer tersebut termasuk ke dalam Authorized Money Changer atau money changer berizin.
Selain itu, bila tidak mendesak, hindari menukar di money changer bandara kedatangan atau hotel. Hal ini karena nilai tukar di money changer di bandara kedatangan atau hotel lebih rendah. Dengan kata lain, harganya lebih mahal dibandingkan di luar tempat tersebut.
Kamu jangan tergiur dulu dengan nilai jual yang tinggi di money changer. Pasalnya, tidak sedikit money changer yang mengenakan komisi sebesar 3% sampai 7% setiap kamu menukar uang. Sebaiknya, kamu menanyakan dulu apakah money changer tersebut mengenakan komisi atau tidak.
Tak kalah penting, kamu juga perlu mengetahui payung hukum terkait valas. Dalam hal ini, BI telah menetapkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 21/7/PBI/2019 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia No. 20/10/PBl/2018 Transaksi Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF).
Aturan baru itu diberlakukan guna memberikan fleksibilitas melalui penyesuaian underlying transaksi untuk penjualan valas ke Rupiah melalui transaksi DNDF.
