Ekonomi

Arti Subsidi Kuartal III 2020, Pendongkrak Ekonomi?

Ajaib.co.id – Kamu mungkin sudah beberapa kali terkejut mendengar betapa drastisnya penurunan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II ini, dibanding prediksi Menteri Keuangan dan pakar ekonomi. Angka aktualnya bikin siapapun deg-degan, karena tipis jurang resesi.

Pemerintah terus berupaya lebih gesit mengantisipasinya dengan berbagai cara, salah satunya subsidi. Arti subsidi sangatlah besar bagi puing-puing perekonomian masyarakat akibat pandemi, baik yang diperuntukkan bagi sektor konsumsi, maupun produksi.

Ketika semua orang mager di rumah karena takut ketularan wabah, tingkat konsumsi menurun dan roda perkonomian pun ikutan tersendat. Berbagai bisnis jalan di tempat, bahkan menggerogoti modal demi bertahan. Tak sedikit pula yang terpaksa collaps.

Arti Subsidi Secara Harfiah

Disebut juga dengan subvensi, subsidi adalah bentuk bantuan keuangan yang diberikan Pemerintah kepada suatu bisnis atau sektor ekonomi, khususnya kepada produsen atau distributor dalam suatu industri, untuk mencegahnya dari collapse.

Dalam kondisi krisis, arti subsidi antara lain adalah menjadi motor pendorong kinerja operasional yang masih merugi, peningkatan nilai produknya, atau untuk mempekerjakan lebih banyak buruh (subsidi upah).

Tujuan subsidi adalah mendorong daya beli dan menggerakkan perekonomian nasional, sehingga tak sampai terjerat resesi pada kuartal depan.

Namun, seperti dirilis katadata.co.id, Pieter Abdullah – pakar ekonomi CORE menyatakan bahwa skema-skema subsidi yang tengah digencarkan Pemerintah tampaknya tak bisa terlalu diharapkan sebagai pendongkrak tingkat pertumbuhan ekonomi, melainkan lebih sebagai sekoci bagi ekonomi masyarakat dan dunia usaha untuk bertahan hidup selama pandemi.

Ia pun memprediksi bahwa pertumbuhan ekonomi selama pandemi akan tetap negatif, dan merekomendasikan masyarakat untuk tidak mematok harapan yang terlalu tinggi.

Pieter juga menegaskan bahwa meskipun tidak membuat pertumbuhan ekonomi dalam negeri melambung tinggi, bantuan-bantuan kepada dunia usaha ini sangat penting dan tepat karena ekonomi telah mengalami deflasi akibat minimnya permintaan saat ini.

Sesuai data Badan Pusat Statistik pada Juli 2020, Indonesia mengalami deflasi minus 0,1% (month to month), sementara pertumbuhan ekonomi di kuartal II negatif, yaitu -5,32%.

Arti Subsidi Pemerintah bagi UMKM

Semua lapisan dunia usaha mengeluhkan dampak ekonomi dari pandemi. Semua mengandalkan subsidi untuk bertahan hidup serta bangkit lagi setelah krisis nanti. Terlebih bagi kalangan UMKM, arti subsidi adalah penyambung nyawa usaha mereka.

Seperti dilansir katadata.co.id pada pertengahan Agustus kemarin, Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional mencatatkan bahwa program subsidi bunga yang dicanangkan Presiden sejak awal pandemi telah menjangkau 13.000.000 UMKM.

Namun, realisasi anggarannya yang baru mencapai 3,7%, yaitu Rp1,3 triliun dari total pagu anggaran Rp35 triliun, membuat kehadirannya masih terasa fatamorgana. Realisasi penyerapan yang begitu rendah membuat Pemerintah berniat mengalihkan anggaran itu ke program baru yang juga membantu UMKM. Namun sayangnya, detail program baru tersebut belum dijelaskan.

Pada program restrukturisasi kredit bagi UMKM, Pemerintah sudah menyalurkan dana sebesar Rp30 triliun kepada bank-bank HIMBARA, yang artinya 38,4% dari pagu anggaran Rp78 triliun, dan sudah sukses merestrukturisasi 620 kredit UMKM. Selanjutnya Pemerintah berencana memberikan bantuan modal kerja produktif bagi 12.000.000 UMKM lainnya yang terdampak pandemi, dengan anggaran Rp2.400.000 untuk masing-masing penerima subsidi.

Menurut Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, pelaksanaan tahap 1 pada pertengahan Agustus akan menyalurkan pada 9.100.000 UMKM terlebih dulu, dengan syarat mereka bukanlah ASN, TNI, Polri ataupun pegawai BUMN/BUMD, dan juga belum pernah menerima kredit perbankan sebelumnya. Pemilik UMKM penerima subsidi wajib membuat rekening bank, agar memungkinkan recheck ulang dan tepat sasaran.

Arti Subsidi Pemerintah bagi Pendidikan

Seperti dilansir cnnindonesia.com, Pemerintah berencana memberi bantuan pulsa gratis bagi dosen, guru, dan pelajar untuk memfasilitasi sitem pembelajaran jarak jauh era New Normal, melalui skema subsidi. Namun Menteri BUMN menyatakan bahwa detail program subsidi itu belum bisa dipaparkan karena masih digodok oleh Kemenkominfo, Kemenkeu, dan Mendikbud.

Dalam melahirkan program ini Pemerintah sudah bekerja sama dengan PT Telkomsel dalam bentuk pulsa murah (belum gratis?) senilai Rp1,7 triliun. Menurut Menkeu Sri Mulyani, bantuan kepada siswa-siswi perlu diberikan karena tidak semua anak di Indonesia memiliki akses internet, smartphone dan dana kuota.

Dan yang terpenting, Mendikbud Nadiem Makarim telah mengizinkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dimanfaatkan untuk pembelian kuota internet bagi para pelajar dan guru yang masih menemui kendala ekonomi dan infrastruktur. Izin Mendikbud ini perlu disosialisasikan lebih luas, serta nantinya di-review paska pelaksanaannya.

Arti Subsidi Pemerintah bagi Pekerja

Seperti dlansir republika.co.id, Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Erick Thohir mengatakan bahwa Pemerintah memberikan percepatan program subsidi gaji dengan peningkatan jumlah penerima, dari 13.800.000 menjadi 15.700.000 orang.

Dari data BPJS Ketenagakerjaan yang disinkronisasikan dengan data Kementerian Ketenagakerjaan, sejauh ini sudah ada 7.000.000 pendaftar subsidi gaji. Besaran nilai subsidi gaji tersebut adalah Rp600.000 per bulan yang diberikan selama 4 bulan berturut-turut, dan hanya diberikan kepada pekerja dengan gaji kurang dari 5 juta.

Erick menegaskan bahwa makna subsidi ini sangat besar dalam membantu perekonomian mereka. Pendistribusian subsidi ini rencananya akan dimulai pada akhir bulan Agustus, sesuai arahan Presiden.

Apakah kamu salah satu dari yang menantikannya? Semoga kamu juga bisa merasakan besarnya arti subsidi yang diperjuangkan Pemerintah ini ya.

Selain mendorong pembelanjaan demi meningkatkan pertumbuhan ekonomi, jangan lupa untuk terus mengembangkan kinerja portofoliomu dengan memilih platform investasi yang efisien, efektif serta berintegritas seperti Ajaib, yang memungkinkan investasi saham dan reksa dana sekaligus dalam 1 aplikasi, biaya beli saham s/d 50% lebih murah, dan daftar 100% online tanpa biaya minimum.

Ajaib adalah pilihan super smart bagi investor Milenial karena terdaftar resmi dan diawasi oleh OJK juga IDX, serta mendapat penghargaan dari Asia Forbes, Fintechnew Singapore, Dunia Fintech dan Top 10 Startups from Y Combinators TechCrunch.

Artikel Terkait