Ajaib.co.id – Minyak bumi merupakan salah satu komoditas yang krusial dalam berbagai sektor industri. Bukan saja di Indonesia, sampai saat ini olahan minyak bumi masih menjadi andalan di sebagian besar negara-negara di dunia. Tidak heran jika fluktuasi harga minyak dunia dapat berpengaruh terhadap perekonomian dunia.
Selain itu, minyak mentah juga diperdagangkan dalam Bursa Komoditi dan Derivatif. Sehingga komoditas ini menjadi objek kontrak berjangka yang dijadikan komoditi untuk trading para pebisnis yang mencari keuntungan dari fluktuasi harga.
Prediksi harga minyak dunia menjadi informasi yang banyak dicari untuk mengetahui lebih awal harga minyak dunia terbaru. Para pakar ekonomi juga melakukan analisa terkait harga fluktuasi harga minyak dunia dan faktor-faktor penyebab minyak dunia turun atau naik.
Apa itu Minyak Bumi?
Minyak bumi merupakan komoditas yang berasal dari penguraian atau dekomposisi materi hewan atau tumbuhan yang berlangsung selama bertahun-tahun di suatu wilayah. Materi organik ini terbenam ke dalam permukaan bumi yang lebih dalam serta mengalami tekanan dan suhu yang semakin tinggi di dalam bumi.
Proses yang terjadi di dalam bumi ini menyebabkan perubahan kimiawi dari materi organik tersebut menjadi materi dengan komposisi yang sangat kompleks. Inilah awal mula terbentuknya bahan hidrokarbon, termasuk hidrokarbon dalam bentuk cairan maupun gas.
Minyak bumi atau dalam bahasa Inggris bernama petroleum dijuluki sebagai emas hitam karena nilainya yang sangat berharga. Bentuk minyak ini berupa cairan kental berwarna coklat pekat atau kehijauan yang mudah terbakar.
Minyak mentah diambil dari sumur-sumur minyak yang dibangun berdasarkan penelitian geologi, analisis sedimen, struktur sumber, dan berbagai studi lainnya untuk memastikan keberadaan minyak tersebut. Setelah diambil dari sumbernya, minyak mentah akan diolah di tempat pengilangan minyak untuk menjadi bermacam-macam produk.
Jenis-jenis produk hasil penyulingan minyak bumi yang paling umum adalah bahan bakar. Bahan bakar ini dihasilkan dengan titik didih yang berbeda-beda. Misalnya untuk menghasilkan gas elpiji dibutuhkan titik didih -40 derajat Celcius. Sedangkan untuk menghasilkan bensin dibutuhkan titik didih -1 sampai 180 derajat Celcius.
Contoh-contoh hasil penyulingan minyak bumi lainnya antara lain butana, minyak tanah, minyak bakar, dan diesel. Selain itu, dari produk olahan hidrokarbon bisa dicampur dengan senyawa non-hidrokarbon dan bisa menghasilkan senyawa lainnya.
Contoh produk turunan dari minyak bumi antara lain:
– Pelumas, termasuk oli mesin dan gemuk.
– Tar dan aspal.
– Sulfur atau asam sulfat.
– Wax dan parafin wax.
– Alkena (Olefin).
– Kokas minyak bumi yang dapat digunakan untuk bahan bakar padat.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Minyak Dunia
Harga minyak dunia terkini dipengaruhi oleh berbagai faktor. Ada sentimen negatif yang dapat menjadi penyebab harga minyak dunia turun, ada pula sentimen positif yang menyebabkan harga minyak naik. Berikut ini beberapa faktor yang dapat mempengaruhi fluktuasi harga minyak.
1. Kebijakan Negara Anggota OPEC
OPEC atau Organization of The Petroleum Exporting Countries merupakan organisasi tempat bernaungnya negara-negara penghasil minyak di dunia. Tujuan organisasi ini adalah untuk melakukan negosiasi mengenai masalah-masalah produksi, harga, serta hak konsesi perusahaan-perusahaan minyak bumi.
OPEC berperan penting sebagai kartel yang mempengaruhi sisi hulu dari industri yang terkait minyak bumi. Hasil rapat anggota OPEC dan komentar para petinggi di organisasi ini akan mempengaruhi pergerakan harga minyak dunia, baik itu naik maupun turun.
2. Situasi Negara Penghasil Minyak
Selain kebijakan OPEC, situasi di negara-negara penghasil minyak juga dapat mempengaruhi harga minyak dunia. Negara-negara penghasil minyak ini banyak diantaranya bukan merupakan anggota OPEC.
Situasi negara penghasil minyak ini termasuk adanya konflik internal, politik, keamanan, krisis ekonomi, maupun bencana alam. Berbagai kondisi ini secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi kapasitas produksi dari minyak. Sehingga harga minyak dunia terbaru dapat naik atau turun.
Hal ini dapat dilihat jelas khususnya dari kondisi politik dan keamanan yang terjadi di negara-negara Timur Tengah. Ketika terjadi ketegangan antar negara, maka pasar khawatir suplai minyak akan terganggu. Hal ini dapat mendorong harga minyak naik. Sebaliknya jika terjadi perbaikan kondisi politik dan keamanan, suplai minyak turut meningkat dan dapat membuat harganya turun.
3. Kondisi Perusahaan Minyak
Selain situasi negara produsen minyak secara umum, kondisi perusahaan minyak sendiri juga dapat berpengaruh terhadap fluktuasi harga minyak. Kondisi internal manajemen, produksi, dan faktor lainnya dalam perusahaan minyak dapat mempengaruhi pergerakan harga minyak, baik secara signifikan maupun tidak.
Pada saat permintaan minyak lebih kecil dibandingkan suplai yang tersedia, maka perusahaan minyak harus menyimpan sisa stok yang ada di suatu tempat. Alokasi minyak ke tempat penyimpanan ini disebut inventory. Masalahnya adalah tempat penyimpanan ini terbatas. Sehingga ketika tempat penyimpanan sudah penuh, minyak tetap akan dilempar ke pasaran. Ini dapat menjadi penyebab harga minyak dunia turun.
4. Konflik Antar Negara
Faktor lainnya yang dapat mempengaruhi pergerakan harga minyak adalah konflik antar negara, khususnya antara negara produsen dengan konsumen. Konflik yang terjadi ini dapat membuat tatanan pasar minyak mengalami pergeseran yang akhirnya dapat mempengaruhi harga minyak dunia.
Konflik antar negara ini tidak selalu berkaitan dengan ekspor impor minyak. Kadang terjadi konflik untuk masalah politik atau isu tertentu, namun akhirnya keluar kebijakan untuk menghentikan ekspor atau impor minyak ke negara tersebut.
Jika kamu tertarik untuk trading di Bursa Komoditi dan Derivatif, kamu perlu mengamati pergerakan harga komoditas dalam kontrak berjangka, salah satunya adalah minyak bumi. Kamu dapat melakukan analisa pergerakan harga minyak dunia agar dapat mengambil keputusan yang tepat.
