Bisnis & Kerja Sampingan

Reseller adalah Peluang Bisnis dengan Untung Maksimal

Reseller adalah Peluang Bisnis dengan Untung Maksimal

Ajaib.co.id – Dalam dunia bisnis dan usaha, kamu pastilah sering mendengar istilah reseller. Lalu, apa itu reseller? Jika ditelaah, ungkapan ini berawal dari dua kata bahasa Inggris yang kemudian diserap ke dalam bahasa Indonesia. ‘Re’ dapat diartikan kembali, sedangan ‘seller’ dapat diartikan sebagai penjual. Reseller pada dasarnya adalah seorang penjual yang membeli sejumlah barang dari distributor untuk kembali dijual dan diperdagangkan kepada costumer (konsumen).

Apa itu Reseller?

Secara sederhana reseller adalah penjual yang menjual kembali produk dari produsen atau supplier. Namun, secara rinci, reseller merupakan sebuah unit usaha atau seseorang yang membeli produk dari produsen untuk dijual kembali kepada konsumen. Bisnis ritel termasuk sektor yang cukup sering memanfaatkan sistem reseller.

Reseller juga dapat diartikan sebagai seseorang “Penjual Kembali”. Di mana, reseller ini bisa dibilang sebagai suatu kelompok perusahaan atau individu perorangan yang membeli barang atau jasa dengan tujuan untuk menjualnya kembali. Bukan untuk dikonsumsi atau digunakan sendiri, tetapi untuk dijual kembali untuk mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan tersebut.

Dalam rangkaian proses penjualan kembali ini, terjadi kenaikan harga dalam setiap levelnya. Misalnya, harga akan di-mark up mulai dari produsen, pedagang grosir, pedagang eceran, hingga konsumen akhir. Pasalnya, setiap orang terlibat di dalam rantai penjualan ini perlu memperoleh keuntungan.

Mata Rantai Sebuah Bisnis

Dalam sebuah bisnis, ada empat cakupan penting dalam ruang lingkupnya yang juga bisa disebut dengan mata rantai. Untuk lebih mengetahui dan memahami Apa itu reseller? Dan bagaimana cara kerjanya? Simak beberapa pejelasan terkait empat cakupan mata rantai dibawah ini :

#1 Distributor atau supplier

Distributor atau supplier ini merupakan pihak pertama yang memiliki suatu barang atau jasa dengan harga yang relatif murah. Distributor atau supplier umumnya dalam pengadaan barang bekerjasama dengan pabrik (pembuat), dimana mereka mampu menekan harga dengan jumlah pembelian partai besar. 

#2 Reseller

Pengertian reseller secara sederhananya adalah orang yang membeli sejumlah produk dari distributor atau supplier dengan harga yang lebih murah dari pasaran. Selanjutnya mereka akan menjual barang dengan harga yang berlaku di pasaran. Dari selisih pembelian ke distributor, penjual kembali ini memperoleh sejumlah keuntungan jika berhasil menjual produk kepada konsumen. 

#3 Dropshipper 

Dropshipper merupakan turunan dari reseller, di mana dropshipper akan bertugas untuk mempromosikan barang. Berbagai cara dilakukan dropshipper untuk mencari pasarnya dalam mempromosikan barang, baik melalui marketplace atau melalui media sosial. Selain itu, dropshipper hanya membutuhkan foto dan katalog harga untuk kemudian di perdagangkan.

#4 Customer (konsumen)

Customer adalah seorang pembeli sebuah barang secara langsung kepada reseller ataupun kepada supplier. Saat ini merupakan zaman di mana pembeli tidak perlu bertatapan langsung dengan penjual atau secara online dalam membeli barang. Cukup melakukan pembelian dengan cara online konsumen tidak perlu lelah berpanas-panasan.

Cara Kerja dan Proses dari Reseller

Seorang reseller nantinya akan membeli barang dari mana saja, bisa melalui produsen, supplier, distributor, agen, grosir hingga reseller lainnya. Kemudian, mereka akan melakukan stok berbagai barang atau persediaan yang ia akan jual kembali. Barang tersebut dipromosikan dan kembali dijual dengan harga yang relatif lebih tinggi dibandingkan harga awal yang dibeli oleh reseller tersebut.

Oleh karena itu, untuk menjadi seorang reseller, kamu memerlukan sedikit modal agar bisa dapat memiliki stok barang sehingga persediaan barang lebih terjaga. Apalagi, saat ini banyaknya online shop yang hadir, sehingga membuat para konsumen mulai melihat toko online sebagai salah satu pilihan untuk mereka saat berbelanja.

Seorang reseller juga bisa mengoptimalkan bisnisnya dengan melakukan promosi melalui berbagai macam media seperti blog, website, sosial media, marketplace, dan lainnya. Sehingga produk yang di pasarkannya dapat dijangkau lebih banyak orang, hingga ke seluruh dunia.

Keuntungan & Kelemahan Menjadi Seorang Reseller

Menjadi seorang reseller, tidak hanya memberikan keuntungan, tapi ada beberapa kelemahannya. Apa saja itu?

1. Keuntungan Menjadi Reseller

  • Dapat menjual kembali barang dengan lebih leluasa. Hal ini karena mereka memiliki stok barangnya sendiri sehingga tidak lagi bergantung sepenuhnya kepada supplier. Sehingga, mereka bisa dapat menjawab pertanyaan konsumen dengan lebih cepat terkait stok barang yang tersedia.
  • Dapat lebih profesional dalam melakukan pelayanan. Pelayanan secara profesional yang dimaksudkan adalah dengan mengetahui dan memiliki stok sendiri dengan lebih detail mengenai kondisi, stok, harga barang, serta barang yang tersedia atau tidak.
  • Dapat memperoleh keuntungan lebih tinggi karena biasanya reseller akan mendapatkan potongan harga yang lebih besar dibandingkan dropshipper. Hal ini karena, seorang reseller dituntut untuk membeli barang sesuai yang disepakati supplier.

2. Kelemahan Menjadi Reseller

  • Membutuhkan modal awal yang tidak sedikit.
  • Perlu menyiapkan tempat atau gudang untuk penyimpanan stok barang.
  • Ketika barang dijual atau rusak, itu dapat menyebabkan kerugian yang signifikan.
  • Melakukan banyak hal, mulai pemasaran, melayani pelanggan, pengemasan, pengiriman dan menerima keluhan.
  • Tidak bisa menentukan sendiri harga barang yang dijual.
  • Tidak dapat memodifikasi barang yang dijual atau dengan kata lain kamu tidak begitu leluasa.
  • Produk yang kamu jual bukan milikmu
  • Ketergantungan terhadap perusahaan pengelola. Misalnya ketika perusahaan penyuplai tengah mengalami masalah, bisa jadi kamu juga tidak bisa melakukan penjualan.
  • Keuntungan dan transaksi penjualan tidak ada di tanganmu, tapi di tangan agen atau pemilik produk.

Reseller Vs Dropshipper

Reseller sebelumnya merupakan pekerjaan sampingan saja di waktu senggang. Namun saat ini reseller menjanjikan keuntungan yang lumayan, sehingga setiap orang berlomba-lomba dalam menjadi reseller. 

Namun terkadang orang cukup sulit membedakan antara reseller dan dropshipper dengan model kerja yang tidak berbeda jauh. Dropshipper memiliki kerja yang lebih mudah dengan hanya bermodalkan internet, foto dan katalog harga, lalu mempromosikannya ke media sosial.

Sedangkan, dropshipper tidak perlu untuk membeli produk untuk stok penjualan layaknya reseller. Sehingga dengan cara ini, akan lebih mudah dan minim risiko.

Perbedaan Reseller dan Dropship

Untuk mempermudah kamu dalam mengetahui cara kerja reseller dan dropshipper. Di bawah ini, Ajaib akan memberikan beberapa perbedaan kedua bisnis ini dengan baik

#1 Cara Kerja

Ketika kamu memilih bisnis dengan sistem dropship,kamu hanya perlu mempromosikan bisnsi tersebut melalui website atau media sosial kamu. Bisnis ini bisa kamu jalankan tanpa membutuhkan modal, Kenapa? Karena, ketika ada pelanggan yang tertarik, kamu hanya perlu menginformasikan pemesanan tersebut kepada supplier, kemudian mereka lah yang akan melakukan packing hingga pengiriman barang dengan mengatasnamakan bisnis online kamu.

Sedangkan, ketika kamu memuruskan untuk memulai menjadi reseller, kamu harus memiliki modal yang cukup banyak sesuai dengan bisnis yang kamu pilih. Selain itu, kamu juga perlu memiliki stok barang yang cukup banyak untuk dijual kembali. Selain itu, bisnis ini juga membutuhkan kamu untuk melakukan packing dan pengiriman sendiri. Sehingga, kamu harus cerdas dalam menghabiskan stok tanpa harus mengalami dead stock.

#2 Timing

Saat memulai bisnis dropshipper, kamu tidak butuh mengetahui kapan tuming yang jelas. Karena, ketika pembeli memesan barang, kamu harus memesan kepada supplier, dan mencari supplier yang tepercaya. Sedangkan, reseller berarti kamu telah melakukan pembelian pesanan, dan kamaua harus langsung mencatat dan menghitung pesanan tersebut, kemudian melakukan packing dan pengiriman tanpa menunggu adanya stok barang.

#3 Modal

Setiap bisnis pasti membutuhkan modal, namun tidak berlaku pada bisnis dropshipper. Hanya bermodalkan kuota internet dan handphone, kamu bisa melakukan penjualan produk secara lebih udah, cepar, dan aman. Sedangkan, ini tidak berlaku untuk bisnis Reseller. Di mana, kamu harus mengeluarkan modal untuk membeli stock barang bahkan kadang pihak supplier menentukan jumlah minimal barang yang harus dibeli.

#4 Profit

Karena kamu tidak membutuhkana modal untuk menjadi dropshipper, kamu tetap bisa mendapatkan keuntungan yang cukup banyak, bahkan bisa mencapai puluhan juta rupiah. Nah, apalagi ketika kamu memilih untuk menjadi reseller. Namun, keuntungan menjadi reseller harus benar-benar kamu jaga dengan menghindari produk yang kurang banyak peminatnya, karena ini akan menimbulkan “dead stock”.

Nah, dari penjelasan di atas tentunya kamu sudah paham dengan mata rantai dalam sebuah bisnis jual beli dan apa saja perbedaan arti reseller dan dropshipper bukan? Semua pasti ada kelebihan dan kekurangannya. Namun, kamu bisa mengurangi kekurangannya dengan strategi yang tepat.

Lalu, apakah kamu sudah memutuskan akan menjalani model bisnis yang mana ? Sekedar informasi saat ini beberapa marketplace sudah menyediakan sarana dropshipper yang lebih aman seperti Tokopedia, Blibli, Shopee dan lainnya. Yuk mulai berbisnis online dan raih keuntungannya sekarang juga!

Nah, setelah kamu mendapatkan banyak keuntungan dari bisnis ini, kamu bisa menyimpan dana melalui instrumen investasi reksa dana. Ajaib merupakan salah satu platform reksa dana online yang dapat mempermudah kamu memiliki investasi reksa dana kapan dan di mana saja dan memberikan keuntungan maksimal sesuai dengan tujuan investasi kamu! Yuk mulai investasi sekarang di reksa dana!

Artikel Terkait