Apa Itu Reksa Dana? Panduan Lengkap Untuk Pemula
ajaib•November 11, 2025

Reksa dana adalah instrumen investasi yang dikelola oleh manajer investasi dan cocok untuk pemula, investor sibuk, atau siapa pun yang ingin berinvestasi tanpa repot. Praktis, mudah diakses, dan populer karena bisa dimulai dengan modal kecil.
Reksadana adalah salah satu instrumen investasi yang merupakan pola pengelolaan modal bagi sekumpulan investor untuk berinvestasi dengan bantuan Manajer Investasi (MI). Dalam skema investasi, MI akan membantu menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan untuk memperoleh keuntungan.
Investasi reksadana mulai diminati karena memiliki imbal hasil yang lebih tinggi jika dibandingkan hanya sekedar menyimpan uang di tabungan biasa atau deposito, kok bisa? Untuk lebih jelasnya, simak pengertian reksadana, keuntungannya, dan tips menjalankan investasinya yang akan dirangkum di artikel ini.
Bagaimana Cara Kerja Reksa Dana?
Cara kerja reksa dana sebenarnya cukup sederhana. Investor menyetorkan sejumlah dana kepada manajer investasi, yaitu pihak profesional yang bertugas mengelola uang tersebut. Dana yang terkumpul kemudian diinvestasikan ke berbagai instrumen seperti saham, obligasi, atau pasar uang, tergantung pada jenis reksa dananya.
Artinya, uang kamu tidak hanya ditempatkan di satu perusahaan saja, melainkan tersebar ke beberapa perusahaan sekaligus. Strategi ini membuat investasi lebih terdiversifikasi dan membantu mengurangi risiko.
Keuntungan maupun risiko akan dibagi sesuai dengan porsi kepemilikan masing-masing investor. Kamu tidak perlu memantau pergerakan pasar setiap hari karena seluruh pengelolaan dilakukan secara profesional oleh manajer investasi.

Dengan sistem seperti ini, misalnya harga saham perusahaan A turun, nilai investasi kamu tidak otomatis ikut turun. Sebab masih ada penempatan dana di instrumen atau perusahaan lain yang bisa menyeimbangkan nilai portofolio kamu.
Reksa dana juga dikenal sebagai jenis investasi yang bisa memberikan potensi imbal hasil (return) cukup menarik, dengan akses yang mudah dan terjangkau.
Namun, karena cakupan investasi ini luas, penting bagi kamu untuk menggali informasi sebanyak mungkin. Pahami hal-hal dasar seperti apa saja yang dibutuhkan untuk memulai, bagaimana proses pengelolaannya, serta potensi keuntungan dan risikonya.
Selain itu, jangan lupa untuk memperhatikan jangka waktu investasi pada reksa dana yang kamu pilih. Setiap jenis reksa dana memiliki karakteristik berbeda, jadi pastikan kamu memahami tujuan dan durasi investasi agar hasilnya bisa optimal.
Apa Kelebihan Investasi Reksa Dana?
Reksa dana menjadi salah satu instrumen investasi yang banyak diminati karena menawarkan berbagai keunggulan. Berikut beberapa alasan mengapa reksa dana bisa menjadi pilihan yang menarik untuk kamu pertimbangkan:
1. Dikelola oleh Manajer Investasi Profesional
Kamu tidak perlu repot menganalisis pasar atau memilih saham sendiri. Dana yang kamu investasikan akan dikelola oleh manajer investasi profesional yang memiliki keahlian dalam mengelola portofolio dan memaksimalkan potensi keuntungan.
2. Likuiditas Tinggi
Reksa dana tergolong investasi yang mudah dicairkan kapan saja. Kamu bisa menjual unit penyertaan kapan pun dengan menggunakan harga Nilai Aktiva Bersih (NAB) yang berlaku pada saat penjualan. Fleksibilitas ini membuat reksa dana cocok untuk berbagai kebutuhan keuangan.
3. Tidak Membutuhkan Banyak Modal
Untuk mulai berinvestasi di reksa dana, kamu tidak perlu menyiapkan dana besar. Bahkan di Ajaib, kamu bisa mulai berinvestasi reksa dana hanya dengan puluhan ribu rupiah, sehingga cocok untuk pemula.
4. Mudah Diakses Secara Online
Kini kamu bisa berinvestasi hanya lewat aplikasi investasi di smartphone. Proses pembelian, penjualan, dan pemantauan kinerja investasi dapat dilakukan secara praktis dan cepat, tanpa perlu datang ke kantor manajer investasi.
5. Potensi Imbal Hasil yang Menarik
Meskipun risikonya tetap ada, reksa dana memiliki potensi memberikan imbal hasil yang kompetitif dibandingkan instrumen keuangan lain seperti tabungan atau deposito, terutama untuk jangka menengah hingga panjang.
6. Aman Berkat Pengawasan dan Bank Kustodian
Dana kamu tidak dipegang langsung oleh manajer investasi, melainkan disimpan di Bank Kustodian, yang berperan sebagai pihak ketiga independen. Hal ini membuat dana investor lebih aman dan meminimalkan risiko penyalahgunaan oleh pihak tidak bertanggung jawab.
Apa Risiko Reksa Dana
Meskipun reksa dana menawarkan banyak keuntungan, bukan berarti investasi ini sepenuhnya bebas risiko. Sebagai investor, kamu perlu memahami beberapa risiko yang mungkin terjadi agar bisa mengambil keputusan dengan lebih bijak. Berikut penjelasannya:
1. Risiko Penurunan Nilai Investasi
Nilai reksa dana bisa turun seiring dengan turunnya harga efek (seperti saham, obligasi, atau surat berharga lainnya) yang menjadi bagian dari portofolio investasi. Artinya, ketika pasar sedang lesu, nilai investasi kamu juga bisa ikut menurun.
2. Risiko Likuiditas
Ada kalanya terjadi keterlambatan dalam proses pencairan dana (penjualan unit reksa dana). Hal ini biasanya disebabkan oleh kendala administratif atau kondisi pasar yang tidak memungkinkan efek dijual dengan cepat. Meski jarang terjadi, hal ini tetap perlu kamu waspadai.
3. Risiko Kebangkrutan Emiten
Reksa dana berinvestasi pada berbagai perusahaan melalui saham dan obligasi. Jika salah satu perusahaan mengalami kebangkrutan, nilai efek yang dimiliki bisa menurun drastis. Meskipun dana kamu tidak langsung hilang seluruhnya, tetap ada potensi kerugian sebagian modal.
4. Risiko Wanprestasi
Risiko ini muncul ketika pihak-pihak yang terlibat tidak memenuhi kewajiban sebagaimana mestinya, misalnya penerbit obligasi gagal membayar bunga atau pokok pinjaman. Meskipun jarang terjadi, risiko wanprestasi tetap perlu diperhatikan sebagai bagian dari potensi kerugian.
Baca Juga: Kenali Karakteristik Reksa Dana Sebelum Memulai Investasi!
Apa Saja Jenis Reksadana yang Ada di Indonesia?
Saat memutuskan untuk mulai berinvestasi di instrumen ini, kamu akan dihadapkan pada beberapa pilihan investasi. Hal ini pastinya cukup membingungkan, terlebih bagi calon investor yang belum pernah berinvestasi sebelumnya.
Maka tidak ada salahnya mengenali berbagai jenis dari investasi tersebut. Sehingga kamu bisa lebih memahami mengenai potensi imbal hasil dan juga risikonya. Pada dasarnya, pemilihan instrumen investasi apapun haruslah dicocokkan dengan profil risiko kamu yakni toleransi kamu terhadap kemungkinan hilangnya nilai investasi.
Namun tentu saja kamu sebagai investor punya pertimbangan sendiri. Sebelum berpikir lebih jauh soal strategi berinvestasi, kenali dulu jenis reksa dana antara lain:
1. Reksadana Saham
Manajer Investasi akan menempatkan investasi para investornya untuk pembelian saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Keuntungan didapatkan pada saat terjadi kenaikan harga saham yang telah dibeli tersebut.
Dibandingkan yang lainnya, reksa dana saham memiliki keuntungan (return) yang paling tinggi. Sekaligus juga risiko yang paling tinggi. Hal ini dikarenakan pasar saham merupakan instrumen investasi yang bergejolak. Saham bisa naik atau turun dengan tajam dalam periode singkat.
Biasanya yang menanamkan modalnya pada investasi saham, ialah seorang investor yang berani mengambil risiko (risk taker).
Baca Juga: Reksadana Saham, Investasi Return Tinggi Cocok untuk Pemula
2. Reksadana Campuran
Sesuai dengan namanya, Manajer Investasi akan mengalokasikan dana investor pada berbagai macam efek. Di antaranya adalah saham (ekuitas), surat utang (obligasi) dan pasar uang (deposito). Jenis investasi ini sangat sesuai buat kamu yang baru saja hendak mencoba berinvestasi.
Alokasi dana dikombinasikan pada ketiga jenis efek. Dimana masing-masing alokasinya tidak boleh lebih dari 79%. Keunggulan investasi ini adalah risiko investasi yang tersebar, karena penganekaragaman (diversifikasi) instrumen aset. Pada saat salah satu instrumen mengalami penurunan, bisa jadi instrumen lainnya mengalami keuntungan dengan nilai lebih tinggi.
3. Reksadana Pendapatan Tetap (RDPT)
Ditinjau dari jenis risikonya, reksa dana pendapatan tetap merupakan investasi berisiko menengah. Investasi ini dapat memberikan tingkat pengembalian lebih tinggi dari bunga deposito pada umumnya.
Dana investor diinvestasikan setidaknya 80% aset berupa surat utang (obligasi). Tujuan dari instrumen investasi ini adalah untuk mendapatkan tingkat pengembalian yang lebih stabil. Dengan aset berupa obligasi, maka keuntungan bisa didapatkan secara rutin berupa kupon.
Walaupun memiliki risiko lebih besar dari pasar uang, tetapi tingkat risiko relatif lebih rendah dibandingkan pasar saham. Investasi pendapatan tetap lebih cocok digunakan untuk jangka pendek menengah antara satu tahun hingga tiga tahun.
4. Reksadana Pasar Uang (RDPU)
Jika dibandingkan dengan yang lain, reksadana adalah jenis investasi dengan risiko paling kecil. Sehingga bisa dianggap investasi paling aman. Keuntungan diperoieh dengan penempatan dana pada instrumen pasar uang yang telah dipilih secara selektif.
Pasar uang memiliki likuiditas tinggi, sehingga dapat memenuhi kebutuhan akan dana tunai dalam waktu singkat. Investasi jenis pasar uang merupakan investasi jangka pendek paling aman dan menguntungkan. Namun demikian, reksa dana pasar uang kurang menguntungkan untuk investasi jangka panjang, seperti 5 tahun ke atas.
Bagaimana Cara Memulai untuk Investasi Reksa Dana?
Bagi kamu yang baru ingin mulai berinvestasi, tidak perlu khawatir, langkah memulai investasi reksa dana sangat mudah dan bisa dilakukan secara online. Berikut panduan praktisnya:
1. Tentukan Tujuan Investasi
Langkah pertama yang paling penting adalah menentukan tujuan investasimu. Apakah kamu ingin menyiapkan dana pendidikan, dana darurat, atau investasi jangka panjang untuk pensiun?
Menetapkan tujuan akan membantu kamu menentukan jangka waktu dan tingkat risiko yang sesuai.
2. Pilih Jenis Reksa Dana yang Sesuai
Setelah tahu tujuan investasimu, pilih jenis reksa dana yang paling cocok:
- Reksa Dana Pasar Uang: risiko rendah, cocok untuk tujuan jangka pendek (≤1 tahun).
- Reksa Dana Pendapatan Tetap: risiko sedang, cocok untuk jangka menengah (1–3 tahun).
- Reksa Dana Campuran: kombinasi risiko sedang–tinggi, cocok untuk tujuan menengah–panjang.
- Reksa Dana Saham: risiko tinggi, tapi potensi return juga besar, cocok untuk jangka panjang (≥3 tahun).
3. Pilih Platform Investasi yang Terpercaya
Kamu bisa membeli reksa dana melalui platform investasi resmi yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), seperti Ajaib. platform investasi yang memiliki antarmuka mudah digunakan, laporan kinerja transparan, dan proses transaksi cepat. Ajaib menyediakan berbagai pilihan reksa dana dari manajer investasi terpercaya.
4. Mulai dengan Nominal Kecil
Kabar baiknya, kamu tidak perlu modal besar untuk mulai berinvestasi. di Ajaib, kamu bisa mulai investasi reksadana mulai dari Rp10.000–Rp100.000 saja. Yang terpenting adalah konsistensi! Rutin menambah investasi akan membantu hasilnya tumbuh optimal dalam jangka panjang.
Bagaimana Cara Memilih Reksa Dana yang Tepat?
Memilih reksa dana yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan finansial adalah langkah penting sebelum mulai berinvestasi. Bagi kamu yang baru memulai, berikut beberapa tips sederhana yang bisa membantu:
1. Cek Kinerja Historis Reksa Dana

Sebelum membeli, pastikan kamu melihat kinerja historis reksa dana dalam beberapa tahun terakhir. Reksa dana dengan performa yang konsisten cenderung menunjukkan pengelolaan yang baik. Namun, ingat, kinerja masa lalu tidak selalu menjamin hasil di masa depan, jadi gunakan data ini sebagai bahan pertimbangan, bukan patokan utama.
2. Bandingkan Biaya Pengelolaan (Expense Ratio)
Setiap reksa dana memiliki biaya pengelolaan atau expense ratio yang dibebankan kepada investor. Biaya ini akan memengaruhi hasil investasi kamu dalam jangka panjang. Usahakan untuk memilih reksa dana dengan biaya yang wajar dan kompetitif, tanpa mengorbankan kualitas pengelolaannya.
3. Perhatikan Reputasi Manajer Investasi
Manajer investasi berperan penting dalam menentukan kinerja reksa dana. Karena itu, pastikan kamu memilih manajer investasi dengan reputasi baik, rekam jejak yang jelas, dan transparansi dalam pengelolaan dana. Kamu bisa melihat profil serta laporan kinerjanya yang biasanya tersedia di prospektus atau situs resmi.
4. Sesuaikan dengan Profil Risiko
Setiap orang memiliki profil risiko investasi yang berbeda, ada yang agresif, moderat, atau konservatif. Pilih jenis reksa dana yang sesuai dengan kenyamanan kamu terhadap risiko.
- Reksa dana pasar uang: cocok untuk pemula dan profil konservatif.
- Reksa dana pendapatan tetap: cocok untuk profil moderat.
- Reksa dana saham: cocok untuk profil agresif yang mengejar potensi return tinggi.
5. Gunakan Platform Investasi yang Aman dan Terpercaya
Terakhir, pastikan kamu berinvestasi melalui platform yang diawasi OJK dan memiliki reputasi baik, seperti Ajaib. Dengan begitu, seluruh proses investasi, mulai dari pembelian, pemantauan, hingga pencairan dana, bisa dilakukan dengan aman dan mudah.
Mulai Investasi Reksadana di Ajaib!
Setelah memahami cara kerja, kelebihan, dan risikonya, kini saatnya kamu mulai berinvestasi dengan lebih cerdas.
Melalui Ajaib, kamu bisa memulai investasi reksa dana dengan mudah, aman, dan terjangkau langsung dari aplikasi.
Pilih produk reksa dana yang sesuai dengan tujuan dan profil risikomu, pantau pertumbuhannya secara real-time, dan biarkan uangmu bekerja untuk masa depan yang lebih baik.
Disclaimer: Investasi saham maupun reksa dana mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.
FAQ seputar Reksa Dana
1. Kapan uang reksa dana bisa diambil?
Kamu bisa menarik atau mencairkan reksa dana kapan saja, selama hari dan jam kerja bursa (Senin–Jumat).
Proses pencairan biasanya memakan waktu 1–3 hari kerja, tergantung pada jenis reksa dana dan kebijakan manajer investasinya.
Kamu akan menerima dana sesuai dengan Nilai Aktiva Bersih (NAB) per unit pada hari transaksi dilakukan.
2. Bisakah kita kehilangan semua uang dalam reksa dana?
Kemungkinan kehilangan seluruh dana sangat kecil, karena reksa dana biasanya terdiri dari banyak instrumen dan perusahaan (diversifikasi).
Namun, nilai investasi bisa turun jika pasar mengalami penurunan, atau jika sebagian aset dalam portofolio berkinerja buruk.
Risikonya tetap ada, tapi bisa diminimalkan dengan memilih jenis reksa dana dan manajer investasi yang sesuai profil risiko kamu.
3. Apakah reksa dana cocok untuk pemula?
Ya, reksa dana sangat cocok untuk pemula. Kamu tidak perlu menganalisis saham atau pasar secara mendalam karena dana dikelola oleh manajer investasi profesional.
Selain itu, kamu bisa mulai dengan modal kecil, dan semuanya bisa dilakukan secara online melalui aplikasi seperti Ajaib.
4. Keuntungan reksa dana per bulan berapa?
Tidak ada angka pasti untuk keuntungan reksa dana per bulan, karena hasilnya tergantung pada jenis reksa dana, kondisi pasar, dan kinerja manajer investasi.
Sebagai gambaran umum:
- Reksa dana pasar uang: cenderung stabil, mirip atau sedikit di atas deposito.
- Reksa dana pendapatan tetap: potensi return lebih tinggi dengan risiko sedang.
- Reksa dana saham: potensi keuntungan lebih besar, tapi fluktuatif.
Investasi reksa dana sebaiknya dilihat dalam jangka menengah hingga panjang, bukan per bulan.
5. Jenis reksa dana mana yang terbaik?
Tidak ada satu jenis reksa dana yang paling baik untuk semua orang. Yang terbaik adalah yang paling sesuai dengan tujuan dan profil risiko kamu:
- Konservatif: Reksa dana pasar uang
- Moderat: Reksa dana pendapatan tetap atau campuran
- Agresif: Reksa dana saham
Sebelum memilih, pastikan kamu membaca prospektus dan profil risiko produk agar investasi kamu lebih terarah dan sesuai kebutuhan.
Artikel Terkait





Artikel Populer
Daftar 100% Online, Tanpa Minimum Investasi
Tentukan sendiri jumlah investasi sesuai tujuan keuanganmu!