Reksa Dana untuk Pendidikan Anak: Panduan Cerdas Orang Tua
ajaib•November 12, 2025
Menyiapkan dana pendidikan anak adalah salah satu prioritas utama bagi banyak orang tua muda. Dengan biaya pendidikan yang terus meningkat setiap tahun, menabung saja sering kali tidak cukup untuk mengimbangi inflasi pendidikan. Di sinilah reksa dana hadir sebagai solusi investasi yang lebih efektif dan terukur.
Reksa dana memungkinkan orang tua untuk berinvestasi pada berbagai instrumen seperti saham, obligasi, atau pasar uang, sesuai dengan jangka waktu dan profil risikonya. Untuk tujuan dana pendidikan, reksa dana dapat dibagi berdasarkan horizon waktu:
- Jangka pendek (1–3 tahun): Reksa dana pasar uang cocok untuk menyiapkan dana masuk sekolah atau biaya tahunan.
- Jangka menengah (3–7 tahun): Reksa dana pendapatan tetap bisa menjadi pilihan untuk menyiapkan dana masuk SMP atau SMA.
- Jangka panjang (7 tahun ke atas): Reksa dana saham berpotensi memberikan hasil optimal untuk menyiapkan dana kuliah anak.
Dengan memulai lebih awal dan berinvestasi secara rutin (melalui metode auto-debit atau DCA — Dollar Cost Averaging), orang tua dapat membangun dana pendidikan anak tanpa beban mendadak. Reksa dana juga mudah diakses, baik melalui aplikasi investasi maupun platform bank digital sehingga cocok untuk generasi orang tua muda yang mengutamakan kemudahan dan transparansi.
Mengapa Dana Pendidikan Anak Perlu Disiapkan Sejak Dini?

Biaya pendidikan di Indonesia mengalami kenaikan rata-rata 10–15% per tahun, jauh di atas inflasi umum yang berkisar 3–5%. Artinya, uang sekolah anak di masa depan bisa meningkat berlipat ganda hanya dalam beberapa tahun.
Sebagai gambaran:
- Biaya masuk SD swasta nasional saat ini sekitar Rp20–30 juta, dengan SPP bulanan sekitar Rp1–2 juta.
- Biaya SMA unggulan bisa mencapai Rp50–70 juta, belum termasuk kegiatan tambahan.
- Biaya kuliah S1 di universitas negeri berkisar Rp10–20 juta per semester, sedangkan universitas swasta ternama bisa mencapai Rp30–50 juta per semester.
Jika diasumsikan kenaikan 10% per tahun, biaya kuliah anak yang lahir hari ini bisa mencapai lebih dari Rp500 juta saat ia berusia 18 tahun. Tanpa perencanaan sejak dini, beban ini dapat mengganggu keuangan keluarga atau memaksa orang tua berutang.
Dengan menyiapkan dana pendidikan anak melalui reksa dana sejak anak masih kecil, orang tua dapat memanfaatkan efek compounding, di mana return dari investasi ikut menghasilkan return tambahan lagi, sehingga target dana pendidikan bisa tercapai lebih ringan. Semakin dini dimulai, semakin kecil beban investasinya per bulan, dan semakin besar potensi hasilnya di masa depan.
Mengapa Reksa Dana Cocok untuk Dana Pendidikan Anak?
Ada banyak pilihan instrumen keuangan yang dapat digunakan untuk menyiapkan dana pendidikan, mulai dari tabungan berjangka, deposito, hingga asuransi pendidikan. Namun, reksa dana menawarkan keunggulan tersendiri karena dapat memberikan return yang lebih tinggi dibandingkan tabungan atau deposito, terutama untuk tujuan jangka menengah dan panjang.
Berikut beberapa alasan mengapa reksa dana cocok untuk dana pendidikan anak:
- Potensi return lebih tinggi dibanding tabungan/deposito
Reksa dana menginvestasikan dana ke instrumen seperti obligasi, saham, atau pasar uang. Karena dana dikelola secara profesional oleh manajer investasi, hasilnya berpotensi melampaui bunga tabungan atau deposito yang cenderung stagnan, terutama ketika horizon waktunya panjang. - Fleksibilitas nominal investasi
Tidak seperti deposito yang membutuhkan modal besar di awal, reksa dana bisa dimulai dari nominal kecil, bahkan di Ajaib, kamu bisa membeli reksa dana mulai dari Rp10.000 saja. Ini memberi ruang bagi orang tua untuk berinvestasi secara bertahap dan konsisten sesuai kemampuan finansial mereka. - Diversifikasi dan manajemen risiko yang lebih baik
Reksa dana otomatis membagi investasi ke berbagai instrumen dan sektor, sehingga risikonya lebih tersebar. Dengan demikian, orang tua tidak perlu pusing memantau pasar satu per satu, karena manajer investasi sudah melakukannya secara profesional. - Likuid dan mudah dicairkan
Saat anak membutuhkan dana untuk masuk sekolah atau kuliah, reksa dana dapat dicairkan kapan saja tanpa penalti besar seperti deposito. Ini menjadikannya instrumen yang fleksibel untuk mengakomodasi kebutuhan pendidikan di berbagai tahap.
Jenis Reksa Dana untuk Tujuan Pendidikan Anak
Dalam merencanakan dana pendidikan anak, penting untuk menyesuaikan jenis reksa dana dengan jangka waktu investasi. Setiap jenis memiliki karakteristik risiko dan potensi imbal hasil yang berbeda.
Berikut panduan sederhananya:
| Jenis Reksa Dana | Horizon Waktu | Tujuan Pendidikan | Karakteristik & Perkiraan Return Tahunan |
|---|---|---|---|
| Reksa Dana Pasar Uang | < 3 tahun | Dana masuk TK/SD, biaya tahunan |
Risiko paling rendah, penempatan pada deposito & surat berharga jangka pendek. Perkiraan return tahunan: 4–6%. |
| Reksa Dana Pendapatan Tetap | 3–5 tahun | Dana masuk SMP atau SMA |
Berbasis obligasi pemerintah/korporasi dengan risiko moderat. Perkiraan return tahunan: 6–8%. |
| Reksa Dana Campuran/Saham | > 5 tahun | Dana kuliah |
Potensi pertumbuhan tertinggi namun lebih fluktuatif, cocok untuk jangka panjang. Perkiraan return tahunan: 8–12%. |
Dengan membagi investasi berdasarkan jangka waktu, orang tua dapat menciptakan strategi berlapis (layered strategy): dana jangka pendek tetap aman di reksa dana pasar uang, sementara dana jangka panjang ditempatkan di reksa dana saham untuk pertumbuhan nilai yang optimal.
Pendekatan ini membuat rencana keuangan lebih terarah, bukan sekadar menabung, tetapi benar-benar berinvestasi dengan tujuan.
Simulasi Perencanaan Dana Pendidikan dengan Reksa Dana
Agar lebih mudah memahami potensi pertumbuhan investasi, mari lihat ilustrasi sederhana berikut.
Misalnya, seorang orang tua ingin menyiapkan Rp100 juta untuk biaya kuliah anak dalam waktu 10 tahun.
Berikut contoh tabel simulasi perencanaan dana pendidikan anak dengan reksadana (asumsi return 8% per tahun, horizon 10 tahun, target Rp100 juta):
| Tahun ke- | Total Setoran (Akumulatif) | Nilai Investasi (Estimasi 8%) | Keterangan |
|---|---|---|---|
| 1 | Rp12.000.000 | Rp12.480.000 | Mulai investasi rutin Rp1 juta/bulan. |
| 2 | Rp24.000.000 | Rp26.035.000 | Efek compounding return mulai terlihat. |
| 3 | Rp36.000.000 | Rp41.037.000 | Nilai tumbuh lebih cepat dibanding total setoran. |
| 4 | Rp48.000.000 | Rp57.679.000 | Momentum compounding semakin besar. |
| 5 | Rp60.000.000 | Rp76.178.000 | Cocok untuk target pendidikan SD–SMP. |
| 6 | Rp72.000.000 | Rp96.770.000 | Nilai hampir dua kali lipat dari setoran awal. |
| 7 | Rp84.000.000 | Rp119.708.000 | Cukup untuk biaya masuk SMA atau awal kuliah. |
| 8 | Rp96.000.000 | Rp145.262.000 | Pertumbuhan semakin terasa. |
| 9 | Rp108.000.000 | Rp173.720.000 | Berpotensi melampaui target awal Rp100 juta. |
| 10 | Rp120.000.000 | Rp205.394.000 | Nilai akhir dengan asumsi 8%/tahun konsisten. |
| Asumsi: setoran tetap Rp1.000.000/bulan, tidak ada penarikan, biaya diabaikan. Angka bersifat ilustratif untuk edukasi, bukan jaminan hasil. | |||
Dengan cara yang sama, mari kita coba hitung berapa setoran bulanan yang perlu disisihkan jika berinvestasi di reksa dana dengan asumsi return tahunan berbeda (6%, 8%, dan 10%).
Asumsi dasar:
- Target dana akhir: Rp100.000.000
- Periode investasi: 10 tahun (120 bulan)
- Investasi dilakukan rutin setiap bulan (metode DCA)
- Return tahunan dikonversi ke return bulanan (approx.)
Berikut hasil simulasinya:
| Asumsi Return Tahunan | Perkiraan Setoran Bulanan | Keterangan |
|---|---|---|
| 6% per tahun | ± Rp590.000 / bulan | Cocok jika memilih reksa dana pendapatan tetap dengan risiko moderat. |
| 8% per tahun | ± Rp530.000 / bulan | Ideal untuk kombinasi reksa dana pendapatan tetap dan saham (campuran). |
| 10% per tahun | ± Rp480.000 / bulan | Cocok untuk reksa dana saham jangka panjang dengan potensi return lebih tinggi. |
Kesimpulan:
Semakin tinggi return tahunan, semakin kecil setoran bulanan yang dibutuhkan untuk mencapai target dana yang sama. Namun, potensi return yang lebih tinggi juga berarti risiko fluktuasi yang lebih besar. Karena itu, penting menyesuaikan jenis reksa dana dengan usia anak dan jangka waktu investasi yang tersisa.
Tips Memilih Reksa Dana untuk Dana Pendidikan
Agar investasi dana pendidikan anak lebih optimal dan aman, berikut beberapa tips praktis yang bisa diikuti:
- Pilih manajer investasi bereputasi baik
Pastikan produk reksa dana dikelola oleh perusahaan manajer investasi yang terdaftar dan diawasi oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Reputasi dan transparansi pengelola berpengaruh besar pada kinerja produk. - Cek kinerja historis 3–5 tahun terakhir
Lihat track record return dan konsistensi kinerja produk, terutama saat pasar sedang turun. Produk yang stabil di berbagai kondisi pasar umumnya lebih terpercaya untuk tujuan jangka panjang. - Sesuaikan jenis reksa dana dengan horizon waktu dan toleransi risiko
- Jangka pendek → Reksa Dana Pasar Uang
- Jangka menengah → Reksa Dana Pendapatan Tetap
- Jangka panjang → Reksa Dana Saham
Dengan membaginya seperti ini, kamu bisa menyeimbangkan antara keamanan dan pertumbuhan nilai investasi.
- Gunakan fitur auto-invest atau auto-debit
Banyak platform investasi menyediakan fitur auto-debit bulanan agar kamu berinvestasi secara disiplin tanpa harus mengingat setiap bulan. Konsistensi adalah kunci keberhasilan investasi jangka panjang. - Pantau dan evaluasi secara berkala
Tinjau portofolio setiap 6–12 bulan untuk memastikan alokasi investasi masih sesuai dengan kebutuhan dan usia anak. Jika waktu kuliah semakin dekat, pindahkan dana ke reksa dana yang lebih stabil agar terhindar dari fluktuasi pasar.
Reksa Dana Syariah sebagai Pilihan Aman dan Halal
Bagi keluarga Muslim yang ingin berinvestasi sesuai prinsip Islam, reksa dana syariah merupakan pilihan yang aman sekaligus halal. Berbeda dari reksa dana konvensional, seluruh kegiatan dan instrumen investasi dalam reksa dana syariah diawasi langsung oleh Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI).
Ajaib sebagai platform investasi digital juga sudah menyediakan produk reksa dana syariah mulai dari nominal Rp10.000. Orang tua dapat menyesuaikan jangka waktu dan profil risiko sesuai kebutuhan.
Kesalahan Umum dalam Menyiapkan Dana Pendidikan Anak
Meskipun banyak orang tua menyadari pentingnya perencanaan dana pendidikan, tidak sedikit yang masih terjebak dalam beberapa kesalahan umum. Menghindari kesalahan ini bisa membuat rencana keuangan lebih efektif dan realistis.
1. Menunda investasi terlalu lama
Semakin lama menunda, semakin besar dana yang harus disiapkan per bulan karena waktu compounding makin pendek. Mulailah sedini mungkin, bahkan saat anak baru lahir, agar beban investasi terasa ringan.
2. Hanya menabung tanpa berinvestasi
Tabungan penting untuk kebutuhan darurat, tapi bukan alat investasi jangka panjang. Dengan inflasi pendidikan yang mencapai 10–15% per tahun, bunga tabungan tidak akan cukup menutupi kenaikan biaya tersebut.
3. Menarik dana investasi terlalu cepat
Beberapa orang tua mencairkan reksa dana saat pasar turun karena panik melihat penurunan nilai. Padahal, pasar biasanya pulih dalam jangka waktu tertentu. Menarik dana terlalu cepat justru menghentikan efek compounding dan mengurangi potensi return.
4. Tidak menyesuaikan risiko dengan jangka waktu
Investasi jangka panjang seperti dana kuliah sebaiknya tidak seluruhnya ditempatkan di instrumen konservatif. Gunakan kombinasi reksa dana saham dan pendapatan tetap untuk menyeimbangkan risiko dan pertumbuhan.
5. Tidak mengevaluasi secara berkala
Kebutuhan dan kondisi ekonomi bisa berubah. Pastikan portofolio dievaluasi setidaknya setahun sekali agar tetap sesuai dengan target waktu dan profil risiko keluarga.
Langkah-Langkah Memulai Investasi Reksa Dana untuk Pendidikan Anak
Merencanakan dana pendidikan anak melalui reksa dana tidak harus rumit. Dengan langkah yang tepat, orang tua dapat memulai dengan mudah, bahkan dari nominal kecil. Berikut panduannya langkah demi langkah:
1. Tentukan target dana pendidikan anak
Hitung berapa perkiraan biaya yang dibutuhkan saat anak mulai masuk sekolah atau kuliah nanti. Gunakan asumsi kenaikan biaya pendidikan 10–15% per tahun agar hasilnya lebih realistis. Misalnya, jika biaya kuliah saat ini Rp100 juta, dalam 10 tahun bisa mencapai sekitar Rp260 juta.
2. Tentukan jangka waktu investasi
Semakin panjang waktunya, semakin besar potensi pertumbuhan dana berkat efek compounding. Gunakan reksa dana pasar uang untuk jangka pendek (<3 tahun), pendapatan tetap untuk jangka menengah (3–5 tahun), dan saham untuk jangka panjang (>5 tahun).
3. Pilih platform investasi yang aman dan terdaftar di OJK
Ajaib adalah aplikasi investasi digital yang menyediakan reksa dana dengan modal kecil dan fitur lengkap. Ajaib tentunya memiliki izin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan menampilkan laporan kinerja produk secara transparan. Klik di sini untuk memulai investasi reksa dana bersama Ajaib.
4. Pilih produk reksa dana sesuai profil risiko
Setiap orang memiliki toleransi risiko berbeda. Jika kamu lebih konservatif, pilih reksa dana pasar uang atau pendapatan tetap. Jika berani mengambil risiko lebih tinggi demi return lebih besar, reksa dana saham bisa menjadi pilihan utama untuk dana kuliah anak.
5. Aktifkan fitur auto top-up atau auto-invest
Kunci keberhasilan investasi adalah konsistensi. Aktifkan fitur auto top-up bulanan agar kamu berinvestasi secara otomatis setiap bulan tanpa perlu mengingat tanggalnya. Dengan cara ini, dana pendidikan anak akan tumbuh stabil seiring waktu.
6. Tinjau dan sesuaikan strategi secara berkala
Setiap 6–12 bulan, evaluasi kembali portofolio investasimu. Jika waktu pendidikan semakin dekat, pindahkan sebagian dana ke instrumen yang lebih aman agar nilai investasi terlindungi dari fluktuasi pasar.
Mulai Investasi Reksa Dana di Ajaib Sejak Dini!
Menyiapkan dana pendidikan anak bukan sekadar kewajiban finansial, melainkan bentuk kasih sayang dan tanggung jawab jangka panjang. Dengan reksa dana, orang tua memiliki cara yang lebih efisien, fleksibel, dan berpotensi memberi hasil optimal dibanding sekadar menabung biasa.
Melalui Ajaib, kamu bisa memulai investasi reksa dana dengan mudah, aman, dan terjangkau langsung dari aplikasi.
Pilih produk reksa dana yang sesuai dengan tujuan dan profil risikomu, pantau pertumbuhannya secara real-time, dan biarkan uangmu bekerja untuk masa depan yang lebih baik.
Semakin cepat kamu mulai, semakin ringan beban yang akan datang. Karena waktu adalah sekutu terbaik dalam investasi.
Disclaimer: Investasi saham maupun reksa dana mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.
Artikel Terkait





Artikel Populer
Daftar 100% Online, Tanpa Minimum Investasi
Tentukan sendiri jumlah investasi sesuai tujuan keuanganmu!