Ekonomi

Apa Arti Defisit? Kenapa Itu Bisa Terjadi dan Apa Efeknya?

Apa Arti Defisit? Kenapa Itu Bisa Terjadi dan Apa Efeknya?

Ajaib.co.id – Dalam dunia bisnis, selalu ada yang namanya untung dan rugi. Berbagai cara dan inovasi dilakukan agar usahanya semakin berkembang dan memberikan keuntungan serta mencapai target yang diinginkan. Namun, ada kalanya penjualan mengalami kelonggaran dari biasanya sehingga membuat pengeluaran jadi lebih besar dibandingkan pemasukannya. Jika sudah begini, bisnis sedang mengalami defisit. Apa sih arti defisit itu?

Defisit bisa terjadi ketika tidak punya cukup dana untuk menutupi pengeluaran selama sisa satu periode atau kuartal. Kondisi seperti ini tidak hanya dialami oleh individu maupun pengusaha saja, melainkan juga bisa terjadi pada negara.

Oleh karena itu, perlu adanya pemahaman tentang apa itu defisit agar bagi kamu yang ingin berbisnis tidak sering mengalaminya.

Apa itu Arti Defisit?

Secara sederhananya pengertian defisit adalah suatu kondisi keuangan dimana pengeluaran lebih besar dari pendapatan. Perusahaan atau negara yang mengalami kondisi ini, sudah pasti keuangannya akan bergerak negatif atau minus.

Namun, jika menilik pada kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) defisit diartikan sebagai kekurangan dalam anggaran belanja negara. Istilah ini bukanlah hal baru dalam dunia ekonomi dan sudah menjadi masalah klasik yang dapat dialami oleh perusahaan atau negara-negara di seluruh dunia.

Jika negara yang mengalami defisit, maka pengeluaran pemerintah lebih besar daripada pendapatan. Artinya anggaran belanja yang dikeluarkan tidak terserap dengan baik.

Untuk menutupi kekurangan tersebut, biasanya pemerintah akan memaksimalkan sumber keuangan negara dari dalam negeri maupun luar negeri. Indonesia sendiri sudah beberapa kali mengalami defisit sehingga harus meminjam uang dari Bank Indonesia untuk menutupi pengeluaran berlebih.

Bagi para pebisnis harus hati-hati dalam memandang masalah ini. Jika dana yang ada dalam kas terus berkurang dalam waktu yang lama, bisa mengakibatkan kebangkrutan.

Penyebab Terjadinya Defisit

Setelah kamu memahami arti defisit, kamu juga harus tahu faktor-faktor apa saja yang jadi penyebabnya. Negara yang kondisi keuangannya mengalami defisit tentu akan sangat merugikan dan ini sering terjadi di negara-negara berkembang.

Jika terjadi defisit anggaran, akan memaksakan sebuah negara memiliki hutang ke pihak lain untuk dapat mencukupi pengeluaran yang berlebih. Faktor penyebab terjadinya defisit di suatu negara bisa bermacam-macam, diantaranya adalah:

1. Pembangunan Infrastruktur

Pembangunan infrastruktur selalu jadi prioritas utama di setiap negara untuk meningkatkan dan mempercepat pertumbuhan ekonomi, terutama di negara-negara berkembang. Adanya pembangunan tersebut akan memberikan sarana dan prasarana yang bisa membantu masyarakat melakukan kegiatannya.

Namun, pembangunan infrastruktur membutuhkan anggaran besar. Maka dari itu alokasi anggaran harus tepat sasaran. Jika infrastruktur sudah memadai, negara punya potensi dilirik investor asing untuk membangun bisnisnya di dalam negeri.

Dengan demikian, kehidupan masyarakat lokal juga turut berkembang. Kebutuhan anggaran yang besar untuk pembangunan infrastruktur seringkali berpotensi jadi penyebab negara mengalami defisit.

2. Kurs Mata Uang Negara Melemah

Kebanyakan negara berkembang seperti Indonesia, masih terlibat dengan yang namanya hutang dan belum mampu membiayai kehidupan bernegaranya secara mandiri. Apalagi mata uang Indonesia yang belum stabil dan sangat terpengaruh oleh perubahan mata uang asing. Dengan begitu, ketika nilai kurs melemah, maka jumlah hutang dan beban bunga jadi semakin tinggi.

Jika mata uang Indonesia mengalami penurunan terhadap nilai tukar, sudah pasti dampaknya akan terasa. Salah satunya adalah terjadi depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Hal ini akan menyebabkan beban negara untuk dapat melunasi hutang-hutangnya semakin tinggi dan bisa terjadi defisit.

3. Daya Beli Masyarakat Rendah

Daya beli masyarakat yang rendah terhadap barang dan jasa untuk keperluan hidup sehari-hari juga bisa jadi penyebab terjadinya defisit. Kebutuhan seperti sembako, BBM, pendidikan, listrik, transportasi hingga sarana kesehatan sangat penting bagi masyarakat.

Akan tetapi jika banyak masyarakat kurang mampu membeli semua kebutuhan tersebut, negara harus memberikan subsidi. Tujuannya adalah meningkatkan daya beli masyarakat yang berpenghasilan rendah dapat mencukupi kebutuhan pokok tadi.

Subsidi yang diberikan pastinya berasal dari anggaran negara dan bisa berujung pada defisit jika dilakukan dalam jangka waktu cukup lama.

4. Realisasi Pendapatan Tidak Sesuai Target

Dalam penyusunan APBN, pemerintah pastinya telah merinci pengeluaran dan menyusun rencana pendanaan untuk sejumlah program kerja selama satu tahun ke depan. Namun, hasilnya seringkali pendapatan yang diterima negara tidak sesuai realisasi.

Hal tersebut bisa berdampak pada tidak maksimalnya pelaksanaan program kerja pemerintah karena pemotongan bujet. Mau tidak mau pemerintah juga yang harus menumbal kekurangan itu. Inilah yang menyebabkan keuangan negara defisit.

5. Adanya Inflasi

Sebenarnya negara memiliki harga standarnya sendiri yang disusun dalam APBN setiap tahunnya. Sayangnya, kondisi pasar yang dinamis membuat harga-harga jadi meningkat tak menentu sehingga terjadilah inflasi.

Inflasi mengakibatkan pengeluaran pemerintah makin membengkak sehingga mau tidak mau harus merevisi APBN dan mengeluarkan dana lebih besar.

Dampak Adanya Defisit Terhadap Perekonomian

“Seburuk apakah dampak defisit?”. Jika dianalogikan, defisit ini seperti jamur yang dapat memberikan banyak masalah di kehidupan. Nah, defisit juga berdampak pada beberapa variabel ekonomi makro, di antaranya adalah:

1. Tingkat Suku Bunga

Defisit ditandai dengan kurangnya pembiayaan pengeluaran karena kurangnya penerimaan dari pajak. Oleh karena itu, pemerintah perlu melakukan penambahan modal untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Artinya permintaan terhadap uang akan meningkat. Sehingga, tingkat suku bunga yang merupakan harga modal juga akan mengalami peningkatan.

2. Tingkat Inflasi

Adanya defisit anggaran menunjukan bahwa anggaran negara tersebut ekspansif yang artinya terdapat kecenderungan kenaikan harga-harga secara umum atau inflasi.

Hal ini sering terjadi karena pengeluaran untuk biaya proyek dengan biaya besar dan berjangka lama belum dapat menghasilkan dalam waktu yang cepat. Namun, pemerintah sudah mengeluarkan biaya seperti upah buruh. Sehingga, daya beli masyarakat akan meningkat, namun di sisi lain output yang dihasilkan belum memenuhi permintaan sehingga mendorong terjadinya inflasi.

3. Konsumsi dan Tabungan

Inflasi juga terkadi karena adanya defisit anggaran yang akan mengurangi pendapatan riil masyarakat. Akibatnya, masyarakat akan mengurangi tingkat konsumsi dan tabungannya. Di sisi lain, tabungan memiliki peranan penting untuk mendorong investasi, sehingga adanya defisit anggaran pada akhirnya akan menurunkan tingkat investasi.

4. Pengangguran

Nah, penurunan investasi yang terjadi karena defisit tersebut juga akan memengaruhi penurunan tingkat kesempatan kerja. Kenaikan tingkat suku bunga dan penurunan tabungan masyarakat akibat defisit tersebut akan menurunkan tingkat investasi, yang artinya banyak proyek atau perluasan proyek tidak dapat dilanjutkan. Akibatnya, akan terjadi pemutusan hubungan tenaga kerja atau dengan kata lain tingkat pengangguran akan semakin bertambah.

Efek Dari Defisit dari Berbagai Sisi

Dari penjelasan di atas, arti defisit bisa juga digambarkan sebagai fenomena dalam dunia ekonomi yang merugikan bagi pebisnis maupun negara. Jika dialami oleh perusahaan, peringkat obligasi mereka bisa jatuh. Pada saat terjadi defisit, perusahaan harus segera membayar suku bunga lebih tinggi untuk memperoleh pinjaman.

Sementara dalam negara berbeda. Ketika penerimaan pendapatan dari pajak tidak sesuai realisasi, pemerintah harus mencari tambahan modal agar tetap dapat memenuhi kebutuhan masyarakatnya.

Dari segi ekonomi sosial juga kena dampaknya. Pendapatan riil masyarakat akan berkurang sehingga menyebabkan tingkat konsumsi dan jumlah tabungan juga berkurang. Jika tabungan masyarakat rendah, tingkat investasi pun ikut menurun.

Menurunnya investasi masyarakat mengakibatkan meningkatnya angka pengangguran. Investasi yang lemah berdampak pada proyek pembangunan jadi melambat dan kegiatan bisnis jadi tidak bergairah. Semoga dengan mengetahui arti defisit dan penyebabnya, kamu bisa mulai membuat strategi agar bisnismu tidak sering mengalaminya.

Artikel Terkait