Ajaib.co.id – Dalam menjalankan bisnis, kamu pasti mengharapkan hasil penjualanmu lebih besar dibandingkan modal yang dikeluarkan. Dengan begitu kamu akan mendapatkan keuntungan.
Namun, ada kalanya kamu mengalami defisit dalam bisnis, yaitu jumlah penjualan yang justru jauh berkurang dibandingkan modal yang kamu keluarkan.
Kamu mungkin akan kecewa, tapi sebaiknya jangan kecewa lama-lama karena defisit dalam bisnis adalah hal yang wajar terjadi, walaupun kamu memang mengusahakan berbagai macam cara agar jualanmu laku keras.
Memang ada hal-hal yang bisa kamu kendalikan, ada juga yang tidak. Di hal yang tidak bisa kamu kendalikan, kamu tentunya perlu berbagai macam strategi untuk menghadapinya agar lebih siap.
Untuk itu kamu perlu mengetahui faktor apa saja yang membuat bisnismu berada di posisi defisit. Inilah penyebabnya:
1. Bisnis terkena dampak bencana alam
Bencana alam memang tidak bisa diremehkan karena dampaknya sangat banyak. Salah satunya adalah bisnis yang bisa berkurang penjualannya karena permasalahan operasional yang gagal dieksekusi atau sudah dieksekusi, tapi pembelian menurun karena masyarakat sekitar yang kerepotan mengurus diri mereka sendiri selama bencana.
Bencana alam ini tidak bisa diprediksi, terkadang langsung menimpa begitu saja. Biasanya paling sering terjadi ketika musim penghujan sudah datang. Yang kamu lakukan adalah kembali mencoba dari awal setelah bencana alam itu berlalu.
Semoga mereka yang tertimpa bencana alam bisa kuat menghadapinya dan nanti kembali dengan kekuatan yang lebih baru.
2. Terjadi krisis ekonomi
Krisis ekonomi yang terjadi secara luas juga bisa menyebabkan pengurangan penjualan dalam bisnis. Seperti yang sekarang terjadi. Krisis ekonomi akibat pandemi memang membuat pusing tujuh keliling.
Akibatnya pun sangat banyak, dapat dilihat semakin bertambahnya pengangguran, perusahaan yang kolaps, dan UMKM pun terpaksa tutup karena pembeli lebih memilih berada di rumah ketimbang di luar.
Dampaknya hampir ke seluruh sektor dan kita sedang menghadapinya bersama-sama. Daya beli masyarakat sedang mengalami penurunan karena penghasilan mereka berkurang.
Untuk itu biasanya jika terjadi krisis ekonomi seperti ini pemerintah akan segera bertindak untuk mengurangi dampak krisis yang lebih buruk lagi dengan mengeluarkan berbagai macam kebijakan.
Ketika terjadi krisis, kamu sangat wajar mengalami kesulitan dalam menjalankan bisnis. Untuk mengatasinya, tidak ada salahnya mengambil bantuan yang diberikan pemerintah untuk keberlangsungan usahamu.
3. Melemahnya nilai tukar mata uang
Melemahnya nilai tukar mata uang Rupiah terhadap US Dollar akan berpengaruh juga terhadap penjualan. Bisa mengalami defisit pada sektor-sektor yang bergerak di bidang ekspor dan impor, pada perusahaan yang mengandalkan bahan baku yang harus dibeli dengan US Dollar.
Tantangannya adalah seperti itu, dan biasanya perusahaan yang keberlangsungan bisnisnya sangat bergantung pada nilai tukar mata uang sudah menyadari akan risiko hal ini.
Terlebih nilai tukar mata uang yang pergerakannya tidak pernah statis, selalu berubah, dan bergantung juga pada keadaan pasar global. Hal ini berpengaruh juga pada suku bunga dunia dan jumlah utang yang menjadi beban negara.
Untuk itulah negara akan tetap berusaha menjaga bahwa nilai tukar mata uang Rupiah bisa naik demi perekonomian yang lebih baik.
4. Pembangunan infrastruktur
Dalam dunia bisnis, kamu biasanya akan melakukan pembangunan untuk kelancaran bisnis di masa depan. Misalnya saja membangun pabrik terbaru. Dan itu tentu saja membutuhkan uang lebih yang biasanya didapatkan dari kas yang perusahaanmu miliki.
Dengan begitu biasanya dalam kurun waktu tertentu, kamu terpaksa melakukan pengurangan jumlah penjualan, dan melakukan efisiensi agar tetap mendapatkan keuntungan walaupun tidak sebanyak dulu.
Setelah pembangunan selesai, kamu dapat melancarkan strategi terbaru untuk membuat penjualan naik kembali. Apalagi ketika membuka pabrik yang baru, di tempat ini kamu pasti memiliki rencana baru untuk masa depan bisnismu.
Pembangunan ini adalah hal yang tidak bisa kamu hindari, malah cenderung harus dilakukan untuk membuat bisnis yang lebih besar lagi.
5. Terjadi inflasi
Terjadi inflasi bisa membuat produksi yang sudah direncanakan, nilainya menjadi meningkat. Hal ini sangat mungkin terjadi dalam dunia bisnis.
Inflasi terjadi ketika daya beli masyarakat terlalu naik sehingga membuat harga-harga barang dan jasa ikut naik. Mau tidak mau kamu biasanya akan menaikkan harga.
Namun, menaikkan harga pun harus dilakukan secara hati-hati karena belum tentu kenaikan harga ini akan diterima oleh masyarakat.
Terutama apabila yang menjadi target pembelimu adalah masyarakat menengah ke bawah yang memiliki daya beli lebih rendah dari yang lainnya. Ketika sudah ada di depan mata, inflasi ini memang sangat sulit untuk dihindari.
Melakukan kenaikan harga pun harus melihat respons pasar terlebih dahulu. Bisa saja ketika menaikkan harga produk barang dan jasa yang kamu tawarkan malah ditinggalkan oleh masyarakat yang memilih produk lain yang lebih murah.
Seperti itulah faktor yang memengaruhi defisit dalam bisnismu. Berbisnis memang banyak memiliki tantangan di samping keuntungan besar yang kamu dapatkan. Namun, dari sinilah kamu akan belajar bagaimana cara membangun bisnis yang bisa bertahan, walaupun banyak tantangan yang menghampiri.
Kamu diharuskan kreatif dan mencari solusi yang tepat untuk memecahkan masalah. Dari sanalah kamu bisa menjadi pebisnis yang handal. Menjadi pebisnis memang harus peka bukan hanya pada sekitar, tapi juga perekonomian yang terjadi di dunia.
Semangat terus melanjutkan usaha yang sudah kamu bangun dari nol, tidak perlu takut gagal apabila persiapan yang kamu lakukan matang dan kamu memiliki berbagai macam strategi untuk menghadapinya.