Ajaib
Menu

Investor Saham Pemula

Panduan Mudah Analisis Fundamental Saham

PamelaAugust 8, 2025

Begini Cara Menggambar Garis Trendline yang Benar

Dalam dunia investasi saham, memilih emiten yang tepat bukan soal tebak-tebakan atau ikut tren sesaat. Di sinilah peran analisis fundamental saham menjadi sangat penting. Analisis fundamental ini membantu investor menilai kesehatan keuangan dan prospek jangka panjang suatu perusahaan dengan melihat laporan keuangan, manajemen, kondisi industri, hingga faktor makroekonomi. 

Dengan memahami fundamental perusahaan, kamu bisa mengambil keputusan investasi yang lebih rasional, terukur, dan sesuai dengan tujuan keuanganmu—bukan sekadar ikut-ikutan. 

Komponen Utama Analisis Fundamental

Untuk memahami kekuatan dan prospek suatu perusahaan, analisis fundamental berfokus pada beberapa komponen utama yang berasal dari laporan keuangan dan rasio-rasio penting. 

Pertama, laporan keuangan seperti Laporan Laba Rugi, Neraca Keuangan, dan Arus Kas memberikan gambaran menyeluruh tentang performa bisnis, aset dan liabilitas, serta kesehatan arus kas perusahaan. Dari data ini, investor dapat mengetahui apakah perusahaan benar-benar menghasilkan keuntungan dan mampu bertahan dalam jangka panjang.

Selain itu, sejumlah rasio keuangan juga menjadi alat ukur penting dalam menilai kinerja perusahaan. Rasio seperti Price to Earnings Ratio (PER), Price to Book Value (PBV), Return on Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), dan Earnings per Share (EPS) membantu investor menilai efisiensi, profitabilitas, serta valuasi saham suatu emiten. 

Misalnya, PER menunjukkan seberapa mahal harga saham dibandingkan laba per sahamnya, sementara ROE mengukur seberapa efisien perusahaan menghasilkan keuntungan dari modal sendiri.

Faktor Eksternal yang Dianalisis

Dalam analisis fundamental, penting untuk tidak hanya melihat angka-angka internal perusahaan, tapi juga mempertimbangkan faktor eksternal yang bisa memengaruhi kinerja bisnis secara keseluruhan. 

Salah satunya adalah kondisi industri tempat perusahaan beroperasi. Industri yang sedang tumbuh atau punya prospek besar biasanya memberi peluang lebih besar bagi emiten untuk berkembang. Selain itu, faktor ekonomi makro seperti inflasi, suku bunga, nilai tukar, hingga kebijakan pemerintah juga dapat berdampak signifikan terhadap kinerja saham. Misalnya, kenaikan suku bunga bisa menekan daya beli konsumen dan membuat biaya pinjaman perusahaan naik, yang pada akhirnya menggerus laba.

Tak kalah penting, investor juga perlu menganalisis kompetitor dan posisi pasar perusahaan. Apakah perusahaan tersebut pemimpin pasar, pemain baru, atau justru sedang kalah saing? Analisis ini membantu kamu menilai apakah perusahaan punya keunggulan kompetitif jangka panjang (economic moat), atau justru berada dalam posisi yang rawan tersingkir. Strategi dan inovasi kompetitor pun bisa memengaruhi performa perusahaan yang kamu incar.

Memahami faktor-faktor eksternal ini akan memperkuat pertimbangan kamu sebelum mengambil keputusan investasi. Karena dalam dunia saham, performa keuangan saja tidak cukup—kamu juga harus paham ekosistem tempat perusahaan tersebut bergerak.

Proses Valuasi Saham

Proses Valuasi Saham adalah langkah penting dalam analisis fundamental untuk mengetahui apakah suatu saham terlalu mahal (overvalued) atau justru masih murah (undervalued). Dengan mengetahui nilai wajar saham, investor bisa membuat keputusan lebih bijak—apakah waktunya membeli, menjual, atau menahan saham tersebut.

Ada beberapa metode valuasi yang umum digunakan. 

  1. Pertama, Price to Earnings Ratio (PER), yaitu perbandingan harga saham terhadap laba per saham (EPS). PER membantu kamu menilai apakah harga saham masuk akal dibandingkan dengan profit perusahaan. 
  2. Kedua, Price to Book Value (PBV), yang membandingkan harga saham dengan nilai buku perusahaan. Cocok digunakan untuk menilai perusahaan berbasis aset, seperti sektor keuangan atau properti.
  3. Ketiga, ada metode yang lebih mendalam yaitu Discounted Cash Flow (DCF). Metode ini menghitung nilai saham berdasarkan proyeksi arus kas masa depan yang didiskon ke nilai saat ini. DCF cocok untuk investor yang ingin melihat nilai intrinsik jangka panjang dari suatu saham, namun membutuhkan asumsi dan data yang lebih kompleks.

Dengan memahami metode valuasi ini, kamu bisa menentukan apakah harga saham yang kamu incar sudah mencerminkan nilai sebenarnya atau belum.

Kelebihan & Kekurangan Analisis Fundamental

Seperti strategi lainnya, analisis fundamental memiliki kelebihan dan kekurangan tergantung pada tujuan dan karakteristik investornya. Berikut paparan lengkapnya:

Kelebihan Analisis Fundamental

  • Cocok untuk investor jangka panjang: Fokus pada nilai intrinsik dan kinerja bisnis jangka panjang, bukan fluktuasi harga harian.
  • Membantu memahami kesehatan keuangan perusahaan: Melalui laporan laba rugi, neraca, hingga rasio keuangan.
  • Dapat mengidentifikasi saham undervalued: Investor bisa membeli saham bagus dengan harga lebih murah dari nilai wajarnya.
  • Mengaitkan saham dengan kondisi makroekonomi: Memberi gambaran besar tentang prospek bisnis di tengah tren industri dan ekonomi global.

Kekurangan Analisis Fundamental

  • Kurang cocok untuk trader jangka pendek: Karena pergerakan harga harian sering kali dipengaruhi sentimen, bukan fundamental.
  • Membutuhkan waktu dan pemahaman mendalam: Harus mampu membaca laporan keuangan dan memahami berbagai rasio.
  • Data bisa berubah cepat: Kondisi pasar dan keuangan perusahaan bisa berganti, sehingga analisis harus diperbarui secara berkala.
  • Tidak mempertimbangkan psikologi pasar: Tidak melihat tren harga atau volume seperti dalam analisis teknikal.

Contoh Analisis Fundamental Sederhana: Saham BBCA

1. Kinerja Keuangan Terakhir (2024)

  • Pendapatan Bersih (Net Income): Rp45 triliun (naik dibanding 2023)
  • Total Aset: Rp1.400 triliun
  • Ekuitas: Rp250 triliun
  • Dividen: Sekitar Rp180/saham
    Ini menunjukkan BBCA memiliki fundamental kuat, dengan pertumbuhan laba yang konsisten dan rasio profitabilitas tinggi.

2. Rasio Keuangan Kunci

  • PER (Price to Earnings Ratio): ~23x
    → Artinya harga saham relatif tinggi terhadap laba, wajar untuk saham blue chip stabil.
  • PBV (Price to Book Value): ~4.5x
    → Investor membayar 4,5 kali dari nilai buku perusahaan, menggambarkan reputasi premium.
  • ROE (Return on Equity): >18%
    → Efisien dalam menghasilkan laba dari ekuitas, angka yang sangat baik.
  • DER (Debt to Equity Ratio): <1
    → Risiko utang tergolong rendah.

3. Valuasi Sederhana (PER & PBV)

Jika BBCA mencetak laba Rp200 per saham dan PER sektoral perbankan adalah 15x, maka estimasi nilai wajarnya:
Rp200 x 15 = Rp3.000/saham

Jika harga pasar saat ini jauh di atas nilai tersebut, investor bisa mempertimbangkan kembali apakah valuasi masih menarik.

4. Faktor Eksternal

  • Prospek sektor perbankan tetap kuat dengan inklusi keuangan meningkat.
  • Risiko: suku bunga tinggi bisa menekan permintaan kredit.

Kesimpulan Sederhana:

BBCA termasuk saham blue chip yang cocok untuk strategi Buy and Hold atau Income Investing, karena fundamentalnya stabil dan rajin membagikan dividen. Namun, investor tetap perlu mempertimbangkan valuasi, kondisi ekonomi, dan tujuan investasi pribadi. 

Analisis fundamental membantu investor memahami kondisi keuangan dan prospek jangka panjang suatu perusahaan. Bila dikombinasikan dengan strategi investasi yang tepat, keputusan investasimu akan lebih terarah dan minim risiko spekulatif.

Baca juga: Panduan Lengkap Cara Membeli dan Menjual Saham di Ajaib

Coba Analisis Saham Favoritmu di Ajaib!

Sebagai salah satu aplikasi investasi saham, Ajaib bantu kamu memahami fundamental saham dengan mudah. Mulai dari laporan keuangan hingga rasio penting, semuanya bisa kamu akses langsung dari aplikasi. Yuk, analisis saham favoritmu dan temukan strategi investasi terbaikmu sekarang! Download aplikasi Ajaib dan rasakan kemudahannya.

Google Play StoreApple App Store

Artikel Terkait

Panduan Cara Memilih Investasi di Pasar Modal
Panduan Cara Memilih Investasi di Pasar Modal
Investor Saham Pemula4 bulan yang lalu
Reksa Dana Vs Saham: Mana yang Lebih Cocok untuk Kamu?
Reksa Dana Vs Saham: Mana yang Lebih Cocok untuk Kamu?
Investor Saham Pemula4 bulan yang lalu
Risiko Investasi Saham dan Cara Mengelolanya
Risiko Investasi Saham dan Cara Mengelolanya
Investor Saham Pemula4 bulan yang lalu

Artikel Populer

Daftar 100% Online, Tanpa Minimum Investasi

Tentukan sendiri jumlah investasi sesuai tujuan keuanganmu!