Milenial

Anak Kos: Realokasi Anggaran untuk Hadapi New Normal

anak kos yang mayoritas mahasiswa merasakan dampak new normal lebih hebat

Ajaib.co.id – Menjadi anak kost sepertinya semakin sengsara di tengah pandemi COVID-19 ini. Bertahan menghadapi krisis sambil jauh dari rumah, sangatlah berat. Dan nggak ada gugus tugas atau kementrian yang bertugas khusus mengurusi strategi bertahan bagi para tunas bangsa yang rentan layu sebelum berkembang ini, kan?

Punahnya UMKM di sekitar tempat kos dan seretnya kiriman uang bulanan dari orang tua yang mencapai titik nadir akibat PSBB berkepanjangan, mungkin membuatmu mulai meragukan masa depan. Kesulitan bayar kos-kosan, tagihan biaya kuliah, belum lagi biaya membeli makanan mungkin mengganggu pikiranmu.

Bagi kamu yang mengalami masalah di atas, ayo putar otakmu untuk mengakali krisis ini. Coba teknik realokasi anggaan dana anak kos persis seperti yang dilakukan Ibu Menteri Keuangan RI. Bagaimana caranya? Baca terus artikel ini ya.

Keseharian Anak Kos di Tengah Pandemi

Seperti dilansir oleh suarajabar.id dan akurat.co pada April dan Mei 2020 lalu, banyak anak kos yang mulai menggadaikan barang-barang miliknya untuk bayar kos, bahkan untuk bayar pesanan makanan via ojol!  Semakin banyak fakta yang mengungkapkan bahwa anak kos kini semakin bergantung pada belas kasihan pemilik kos, inisiatif bantuan manajemen universitas tempat mereka menuntut ilmu, serta masyarakat umum dalam mempertahankan kelangsungan hidup sehari-hari.

Gagal mudik Idul Fitri dan penundaan progress kuliah dan skripsi pastinya ikut menambah stres. Dan yang paling menyedihkan, saat sudah tak tahan lagi menanggung kepusingan ini, kamu pun belum tentu boleh pulang ke kota asal yang masih memberlakukan PSBB transisi. OMG!

Pentingnya Renegosiasi dan Realokasi

New Normal berarti nggak bisa kembali normal seperti sediakala. Suka atau nggak suka, budaya hidup nge-kos kamu harus dimodifikasi. Bukan hanya berdasarkan kepentingan kesehatan, tapi terlebih berdasarkan dampak krisis ekonomi yang akan berkepanjangan. Terlebih jika orangtuamu menjadi salah satu dari 6.000.000 pekerja yang telah kehilangan pekerjaan akibat gelombang perumahan dan PHK.

Konsep sharing economy yang disampaikan Pak Jokowi bukanlah sekedar jargon, tapi benar-benar solusi yang tulus. Untuk melaksanakan itu, segera inventaris sisa-sisa sumber daya yang masih kamu miliki termasuk skill dan tenagamu. Berikutnya, ajak ngobrol teman kos yang sehati, atau teman-teman kuliahmu yang sevisi, untuk renegosiasi dan realokasi dana untuk mengurus keuangan secara kolektif.

Jika kamu merasa masih bisa menghadapi krisis ini secara individual, tidak masalah. Untuk membantu sesama yang merasa kewalahan, ajak lingkar terdekatmu untuk bergabung dan menghadapi krisis bersama-sama. Penting untuk diingat, selalu ciptakan dan jaga rasa keadilan di antara sesama anggota kelompok sharing economy, agar suasana kebersamaan selalu kondusif dan inspiratif, sehingga studi kamu bisa berlanjut dan lulus dengan sukses, sesuai waktunya!

Realokasi Anggaran Anak Kos Hadapi Krisis Ekonomi

1.    Renegosiasi tarif kos

Negoisasi ulang tarif sewa kos dan deadline pembayarannya ke pemilik kos. Jika gagal, upayakan negosiasi ke manajemen kampus untuk mendapat izin penggunaan fasilitas publik seperti masjid, ruang penyimpanan atau ruang serbaguna sebagai pengganti sementara tempat kos.

2.    Realokasi anggaran kos pribadi ke kos sharing

Jika masih belum berhasil, loakkan barang-barang unfaedah, lalu coba sharing kamar kos dengan teman-teman terdekat. Hal ini berguna untuk meringankan uang sewa, dengan syarat kalian bisa menjamin minimalisasi kegaduhan dan kekusutan untuk menghindari protes dari pihak pemilik kos.

Kalian juga bisa menyewa ruko yang ditinggalkan pemilik usaha sebagai alternatif kamar kos, selama lingkungan aman, serta fasilitas air dan listrik lancar (disarankan yang menggunakan air pompa listrik dan token prabayar PLN). Umumnya pemilik ruko akan menghindari propertinya kosong terbengkalai. Ingat, pilih yang terdekat dari kampus, agar nggak perlu keluar ongkos pulang-pergi kuliah.

3.    Realokasi anggaran alat perlengkapan

Jika cukup, hasil jualan kalian sebaiknya diinvestasikan pada alat perlengkapan rumah tangga yang belum kalian miliki, seperti: magic com, teko listrik, kompor listrik berwatt kecil, kipas angin, setrika, televisi, power bank, emergency light, rak jemuran, rak sepatu, sapu, ember, pel, kotak P3K, tabung pemadam kebakaran kecil, dan yang terpenting: paket modem wifi 5G ekonomis untuk kelanjaran Studi From Kos kalian ya!

4.    Realokasi anggara Me-Time

Miliki perlengkapan penjaga privasi seperti headphone dan penutup mata saat tidur, agar kalian masih bisa menikmati me-time masing-masing.

5.    Realokasi anggaran konsumsi

Bagi beban belanja kebutuhan logistik secara sharing economy yang adil dan sesuai kondisi keuangan masing-masing, karena tujuannya adalah untuk saling menolong kan? Pangkas anggaran jajan seminimal mungkin, Upayakan penuhi semua kebutuhan konsumsi kalian secara mandiri dengan memasak semua makanan, cemilan dan minuman sendiri, termasuk bekal sarapan dan makan siang.

Menyetok makanan kering seperti kripik tempe, abon, makaroni ngehe, dan teri kacang juga bisa menghemat biaya makan dan membuatnya lebih bernutrisi dari sekadar mie instan.

6.    Realokasi anggaran jajan ke produk kesehatan

Realokasi anggaran jajan ke konsumsi produk kesehatan seperti: tabung semprotan berisi alkohol 70% di pintu masuk untuk mencegah terbawanya virus dari luar, pocket hand sanitizer, face shield dan masker kain, suplemen makanan, multivitamin, madu, jamu dan obat-obatan ringan untuk menjaga daya imunitas tubuh kalian di tengah pandemi.

7.    Realokasi anggaran kuota internet

Pangkas anggara kuota di smartphone kamu dan alihkan ke patungan iuran paket wifi bulanan, dan token listrik prabayar. Kalian akan kaget melihat seberapa besar penghematannya!

Jaga keceriaan dan keharmonisan antar anggotaanak kos kelompok sharing economy kamu, karena kebersamaan dalam senasib sepenanggungan itulah yang jadi amunisi terampuh dalam melewati masa krisis. Demikian solusi sharing economy anak kos yang bisa kamu gunakan. Siapa tahu dengan realokasi anggaran dana anak kos ini bisa membuatmu bisa menyimpan dana cadanga.

Kalaupun masih ada sisa receh, jangan keburu dibelikan gorengan ya, tapi gunakan untuk mengembangkan kinerja portfolio investasi demi kebebasan finasial di masa depanmu. Caranya dengan memilih platform investasi yang berintegritas seperti Ajaib, yang memungkinkan investasi saham dan reksa dana sekaligus dalam 1 aplikasi, biaya beli saham s/d 50% lebih murah, dan daftar 100% online tanpa biaya minimum.

Ajaib adalah pilihan super smart bagi investor Milenial karena terdaftar resmi dan diawasi oleh OJK juga IDX, serta mendapat penghargaan dari Asia Forbes, Fintechnew Singapore, Dunia Fintech dan Top 10 Startups from Y Combinators TechCrunch.

Artikel Terkait