Ajaib.co.id – Pada semester I-2022, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) berhasil mengantongi laba bersih Rp10,23 miliar atau naik 23,53% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp8,28 miliar.
Sementara itu, pendapatan usaha Adhi Karya pada semester I-2022 mencapai Rp6,32 triliun atau meningkat 42,3% dibandingkan periode sama tahun lalu senilai Rp4,44 triliun. Adapun laba periode berjalan melesat 338,8% menjadi Rp35,38 miliar dari yang sebelumnya Rp8,06 miliar.
Namun demikian, pertumbuhan pendapatan ADHI ini juga diikuti oleh kenaikan beban pokok pendapatan sekitar 49% dari Rp 3,77 triliun menjadi Rp5,62 triliun. Sehingga, laba per saham dasar perseroan juga turut naik menjadi Rp 2,87 dari Rp 2,33.
Dari sisi neraca keuangan, total liabilitas perseroan pada semester I-2022 turun menjadi Rp33,13 triliun dari Rp 34,24 triliun pada periode sama tahun lalu. Penurunan ini paling besar dipengaruhi oleh berkurangnya liabilitas jangka pendek dari Rp31,12 triliun menjadi Rp26,12 triliun pada semester I-2022.
Adapun, ekuitas BUMN Karya ini per 30 Juni 2022 tercatat sebesar Rp6,06 triliun atau naik tipis dari Rp5,65 triliun di semester I-2021. Hasilnya, jumlah liabilitas dan ekuitas ADHI per 30 Juni 2022 sedikit turun menjadi Rp39,2 triliun dari Rp39,9 triliun.
Lebih lanjut, di periode yang sama, BUMN Karya ini merealisasikan perolehan kontrak baru sebesar Rp12,2 triliun atau tumbuh 82% dibandingkan periode sama di 2021 sebesar Rp6,7 triliun.
Farid Budiyanto, selaku Corporate Secretary Adhi Karya, menjelaskan bahwa beberapa kontrak baru yang didapatkan ADHI pada Juni 2022 di antaranya Proyek Pelebaran Jalan Tol Tangerang-Merak dan Bendungan Jenelata di Gowa. Ada pula kontrak kerja untuk proyek Gedung Presisi Divisi Teknologi, Informasi, dan Komunikasi Polri di Jakarta, serta Piping Works and Steel Structure Proyek Smelter Manyar Gresik.
“Profil kontribusi perolehan kontrak baru sampai dengan Juni 2022 dari lini bisnis konstruksi mendominasi sebesar 85%, properti sebesar 6%, dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya,” ungkap Farid dalam keterangan resmi.
Sementara berdasarkan tipe pekerjaan yang diperoleh, kontrak baru Adhi Karya dari jenis proyek jalan dan jembatan mendominasi yakni sebesar 50%. Kemudian disusul dengan kontrak baru dari proyek infrastruktur lainnya seperti pembuatan bendungan, bandara, jalur kereta api, dan proyek energi sebanyak 41%. Sisanya 9% kontrak baru yang diperoleh ADHI setengah tahun ini berasal dari tipe pekerjaan gedung.
Di sisi lain, berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi kontrak baru yang bersumber dari pemerintah adalah 15%, BUMN dan BUMD 5%, serta proyek kepemilikan swasta atau lainnya termasuk proyek investasi 80%.
Sumber: Pendapatan Adhi Karya (ADHI) Melonjak 42,3%, Laba Bersih Naik 23,5%, dengan perubahan seperlunya.