Berita

Adaro Energy (ADRO) Siapkan CAPEX Hingga US$600 Juta di 2023

Adaro Energy (ADRO)

PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) mengumumkan bahwa mereka akan mengeluarkan belanja modal (capex) sebesar US$ 500 juta hingga US$ 600 juta pada tahun ini.

Capex tersebut akan digunakan untuk belanja modal rutin dan ekspansi terutama di bisnis pertambangan, jasa pertambangan, dan logistik. Namun, capex ini tidak termasuk proyek transformasi bisnis di Kalimantan Utara (Kaltara).

Adaro memiliki beberapa proyek di wilayah ini, termasuk pabrik pengolahan (smelter) aluminium, pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), dan pembangkit listrik tenaga air (PLTA).

Head of Corporate Communications Adaro Energy, Febriati Nadira, mengatakan bahwa informasi tentang ekuitas Adaro pada proyek-proyek ini akan diumumkan nanti. Adaro Energy menetapkan target penjualan batubara sebesar 62 juta ton hingga 64 juta ton pada tahun ini. 

Target tersebut terdiri dari batubara termal sebanyak 58 juta ton hingga 60 juta ton dan penjualan batubara kokas dari PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) sebanyak 3,8 juta ton hingga 4,3 juta ton. Namun, target ini tidak termasuk target tambang Kestrel yang ditetapkan sebesar 6 juta ton.

Nisbah kupas ADRO pada tahun ini diperkirakan mencapai 4,2 kali, yang lebih tinggi daripada nisbah kupas aktual pada 2022 yang sebesar 3,75 kali. Hal ini disebabkan oleh cuaca hujan yang melebihi normal pada semester pertama 2022 dan keterlambatan pengiriman alat berat.

Pada 2022, ADRO mencatatkan volume penjualan batubara sebesar 61,34 juta ton, naik 19% dari 51,58 juta ton pada tahun sebelumnya. Pertumbuhan penjualan didorong oleh produk batubara termal dengan nilai kalori atau calorific value (CV) menengah (4.700 ke atas) yang meningkat 22% menjadi 44,91 juta ton pada 2022 dibandingkan 36,77 juta ton pada 2021. 

Produk batubara termal CV menengah mencakup 73% dari total penjualan ADRO pada tahun lalu. Penjualan batubara metalurgi ADMR juga mengalami kenaikan signifikan sebesar 39% menjadi 3,20 juta ton pada 2022 dari sebelumnya 2,30 juta ton pada 2021.

Adaro mencatat rekor tertinggi produksi batubara sebesar 62,88 juta ton pada 2022, naik 19% dari produksi tahun sebelumnya yang sebesar 52,70 juta ton. Realisasi ini melampaui panduan yang ditetapkan manajemen, yakni pada kisaran 58 juta ton sampai 60 juta ton. Hal ini terjadi berkat dukungan permintaan yang tinggi dari pelanggan dan kinerja produksi yang solid.

Sumber: Adaro Energy (ADRO) Menyiapkan Capex Hingga US$ 600 Juta Tahun Ini, dengan perubahan seperlunya.

Artikel Terkait