Investor Saham Pemula

Buat Investor yang Mengincar Saham LQ45 Harga Murah

saham harga murah

Ajaib.co.id – Apakah kamu saat ini sedang mencari saham harga murah tetapi tidak murahan? Kalau begitu kamu perlu membaca artikel ini sampai akhir karena Ajaib akan memberikan kamu referensi saham dengan harga murah bahkan di bawah Rp100 ribu!

Bagi sebagian investor atau trader saham, membeli saham bukan hanya mempertimbangkan data fundamental atau indikator teknikal, tapi juga nominal harga pasar. Mengapa?

Harga pasar diperhatikan karena akan menentukan modal yang dibutuhkan untuk membeli saham tersebut. Misalnya, saham A seharga Rp900 per lembar dan saham B Rp1.500 per lembar. Untuk membeli 1 lot (100 lembar) saham A dibutuhkan modal minimal sekitar Rp90.000 sedangkan untuk membeli saham B minimal Rp150.000. Berbeda, bukan?

Itulah mengapa sebagian investor atau trader saham, termasuk para pemula yang bermodal tipis, mengincar saham-saham dengan harga murah bahkan di bawah Rp1.000.

Pertanyaannya, saham apa yang harga pasarnya di bawah Rp1.000? Pada saat ini, terdapat banyak saham yang masuk kategori itu. Namun tidak yang harus kamu ingat bahwa saham yang dengan harga murah atau di bawah Rp1.000 tidak semuanya bagus. Untuk memudahkan mencarinya kamu dapat melirik saham yang masuk Indeks LQ-45 yang harga pasarnya masih di bawah Rp1.000.

Saham yang masuk indeks LQ45 artinya saham tersebut memiliki fundamental bagus. Indeks LQ45 adalah indeks saham dari Bursa Efek Indonesia (BEI) yang menghimpun saham unggulan atau blue chip dengan kriteria kapitalisasi pasar tinggi dari seluruh saham di BEI dan kinerja perusahaan positif termasuk kondisi keuangan sehat. Indeks ini diperbarui setiap enam bulan sekali.

Daftar Saham Bagus dengan Harga di Bawah Rp1.000

1. SMRA (Summarecon Agung)

Harga SMRA pada penutupan perdagangan, 10 Maret 2021 sebesar Rp995 per lembar. SMRA adalah perusahaan properti yang IPO pada 1990 dan pernah melakukan stock split pada 1996.

2. PWON (Pakuwon Jati)

Harga PWON pada penutupan perdagangan, 10 Maret 2021 sebesar Rp585. PWON adalah perusahaan properti yang IPO pada 1989 dan pernah beberapa kali melakukan stock split (1996, 2007 dan 2012).

3. KRAS (Krakatau Steel)

Harga KRAS pada penutupan perdagangan, 10 Maret 2021 sebesar Rp670. KRAS adalah merupakan perusahaan BUMN yang bergerak di bidang produksi baja. KRAS IPO pada 2010 dengan harga penawaran Rp850 per lembar saham

4. SIDO (Sido Muncul)

Harga SIDO pada penutupan perdagangan, 10 Maret 2021 sebesar Rp780. SDIO adalah perusahaan jamu tradisional dan farmasi. SIDO IPO pada 2013 dan terakhir melakukan stock split pada September 2020 lalu.

Mencari Saham Harga Murah dengan Rasio PER

Murah atau mahalnya suatu saham biasanya juga diukur dengan indikator seperti harga saham dibandingkan dengan laba bersih atau price to earning ratio (PER) serta harga saham dibandingkan dengan nilai buku atau price to book value (PBV).

PER adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham. Penurunan harga saham di bursa secara otomatis akan menurunkan pula nilai PER kalau pada saat yang sama tidak terjadi perubahan laba bersih per saham. Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil angka PER maka semakin murah pula harga saham tersebut.

Angka PER juga bisa dibilang sesuai dengan kinerja suatu emiten. Pasalnya, angka PER dihasilkan dari perhitungan harga saham dibagi dengan laba per saham atau earning per share (EPS). Jika EPS negatif maka PER akan ikut negatif, begitupun sebaliknya ketika EPS positif. 

PER merupakan salah satu indikator fundamental utama yang selama ini digunakan oleh investor sebelum melakukan pembelian saham. Karena saham dengan PER tinggi punya potensi mengalami kenaikan di masa yang akan datang atau dengan kata lain layak untuk dikoleksi sebagai investasi jangka panjang bukan hanya sekedar aktivitas trading atau scalping saja.

Sedangkan PBV merupakan indikator yang digunakan dengan penghitungan membagi harga saham yang ada di pasar saham dengan nilai buku atau book value dari suatu emiten. Book value adalah nilai dari ekuitas dibagi jumlah saham yang ada. Bisa dikatakan book value adalah nilai ekuitas per saham.

Saham yang memiliki rasio PBV lebih dari 1 bisa dikatakan memiliki valuasi yang tinggi (overvalue) sedangkan saham yang memiliki PBV dibawah 1 memiliki valuasi yang rendah alias undervalue.

Asal tahu saja, rasio PBV berguna khususnya untuk valuasi saham dalam industri keuangan seperti bank, lembaga pembiayaan, perusahaan efek dan asuransi mengingat sekitar 90% aset perusahaan ini dalam bentuk kas, surat berharga dan tagihan.

Untuk mengetahui tinggi atau rendahnya PER serta PBV suatu saham bisa diukur dengan membandingkan data pada saat ini dengan data historis indikator tersebut dalam beberapa waktu terakhir serta dibandingkan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama. Salah satu tantangan bagi investor saham adalah menemukan saham murah pada saat ini untuk dijual di harga yang lebih mahal di masa depan.

Cara Membeli Saham Harga Murah

Saham merupakan tipe investasi yang mewakili kepemilikan saham di suatu perusahaan. Caranya, investor membeli saham yang menurut mereka akan naik nilainya atau memiliki fundamental baik seiring waktu.

Bagaimana cara investasi saham?

Pada dasarnya, investasi saham sama seperti investasi reksa dana atau logam mulia. Begitu punya dengan cara membelinya. Investor mengincar saham dengan harga murah dan menjualnya ketika harga naik. Namun sebelum transaksi beli dan jual, investor wajib melengkapi syarat administratif, yaitu membuat rekening efek.

Dengan rekening, investor dapat menyimpan uangnya untuk transaksi di pasar modal (RDN, Rekening Dana Nasabah). Rekening ini juga berfungsi untuk data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).

Langkah membuat rekening efek adalah:

  • Menyambangi atau mendaftarkan diri sebagai investor di perusahaan sekuritas. Kamu juga bisa mengikuti Sekolah Pasar Modal (SPM). Karena salah satu acaranya pembuatan rekening saham. Pilih sekuritas yang sudah mengantongi izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Bawa juga dokumen yang dibutuhkan (KTP, NPWP, buku tabungan, dan materai).
  • Kamu juga dapat membuka rekening efek secara daring. Saat ini, sudah banyak sekuritas yang memiliki aplikasi saham. Sehingga investor mudah mendaftar sekaligus bertransaksi. Salah satu sekuritasnya adalah Ajaib Sekuritas. Unduh aplikasi Ajaib di Play Store atau App Store.
  • Sebagai pertimbangan, investor dapat memilih sekuritas yang mengakomodir keinginan investor. Misal ingin sekuritas full service yang memberikan berita tentang aksi korporasi, laporan keuangan, rekomendasi, hingga aplikasi terhubung dengan rekening reksa dana. Investor juga dapat memilih sekuritas yang masih satu perusahaan dengan tempat menabung. Hal ini untuk mempermudah proses administrasi.
  • Ketika membuka rekening efek, kamu wajib memberikan setoran awal. Setoran ini tergantung sekuritas. Biasanya sekitar Rp100.000 hingga Rp10 juta. Untuk memastikan setoran awal, baca syarat dengan detail.
  • Setelah proses administrasi selesai, investor akan diminta untuk mengunduh aplikasi saham dan dapat langsung membeli saham.

Selamat mencoba!

Artikel Terkait