Ajaib.co.id – Saat ini banyak orang yang mulai melirik trading saham untuk mencari penghasilan tambahan. Bahkan ada juga yang menjadikan trading ini sebagai pekerjaan utama mereka walaupun berisiko. Namun, tidak sedikit juga para calon investor yang masih enggan untuk bermain saham lantaran takut rugi dan gagal. Pada dasarnya bukan takut gagal, karena mereka yang berinvestasi pasti tahu akan risiko dari masing-masing instrumen yang dipilih. Hanya saja tidak tahu bagaimana strategi dalam menjalankannya.
Akan tetapi ada juga calon investor yang sudah tahu seluk beluk tentang saham dan trading tetapi masih takut mencoba karena merasa kurang pengetahuan. Jika memang tertarik, ada baiknya untuk langsung mempraktikkan apa yang sudah diketahui, karena tidak ada investor di dunia ini yang bisa langsung sukses dalam sekejap saat trading. Belajarlah dari ahlinya yang memulai dari pengetahuan yang minim tetapi memiliki keberanian besar.
Setiap investor tentu membutuhkan strategi untuk menghasilkan profit dalam berinvestasi, terutama trading saham. Strategi yang dipakai tidak akan sama antara trader satu dengan trader lainnya. Di dalam artikel ini akan dibahas beberapa strategi unik yang bisa kamu gunakan sebagai gambaran saat bermain saham, atau mungkin bisa kamu coba terapkan juga. Apa saja itu? Yuk, lanjut baca lagi.
Bermain saham sangat membutuhkan kesabaran dan ketenangan dalam mengeksekusi sehingga jangan sampai memutuskan jual atau beli di momen yang kurang tepat. Untuk itu, kamu bisa mendapatkan gambaran dari beberapa strategi yang dianggap unik dalam trading saham berikut ini:
1. Memperhatikan Seksama Nilai RSI
RSI merupakan kepanjangan dari Relative Strength Index (RSI) yang dipakai untuk mengukur pergerakan harga apakah ada di posisi overbought atau oversold. Sebagai trader saham kamu tidak perlu menghitung secara matematika untuk mengetahui nilai RSI, karena nilai tersebut sudah tersedia di platform lewat trading chart. Pada dasarnya, time frame pada perhitungan RSI menggunakan periode 14 hari terakhir dan selanjutnya menghitung rata-rata peningkatan dan penurunan selama periode tersebut.
Secara interpretasinya apabila investasi saham dengan nilai RSI di bawah 30, maka saham tersebut oversold. Sementara yang memiliki nilai lebih dari 70, artinya saham itu overbought. Indikator momentumnya adalah ketika overbought, harga saham akan didorong ke level yang tinggi dan jika harga kembali turun berarti pola pembeliannya akan normal di hari berikutnya. Sedangkan saham dikatakan oversold jika RSI menunjukkan bahwa ada kemungkinan saham mengalami kenaikan dalam beberapa hari ke depan. RSI ini mampu membantu kamu memberikan sinyal harga dengan akurasi yang lebih baik dibandingkan indikator lainnya.
Untuk memperkuat keputusan kamu dalam menjual ataupun membeli saham dengan tepat, gabungkan nilai RSI dengan indikator lain seperti stochastic.
2. Average Down
Average down atau rata-rata menurunkan harga saham yang dimiliki adalah salah satu strategi trading saham dengan membeli banyak saham yang nilainya sedang turun. Contohnya, kamu beli saham X yang jadi incaran di harga Rp1.200. Lalu di periode berikutnya harga sahamnya turun ke Rp800.
Apabila kamu membeli saham X lebih banyak di harga baru tersebut, tentu rata-rata harga yang kamu bayarkan per sahamnya jadi lebih rendah. Pada contoh kasus ini, memungkinkan kamu untuk memperoleh keuntungan lebih besar, tetapi ini tergantung pada jumlah saham yang kamu beli pada titik-titik harga tertentu. Keuntungannya didapat dari membandingkan harga saat ini, dengan harapan harga saham di kemudian hari akan naik secara signifikan.
Strategi ini kadang berhasil kadang juga tidak, karena tetap saja ada kemungkinan harga saham ambruk dan terus menurun. Di sini kamu perlu mencermati rata-rata kenaikan harga pada saat membeli saham incaran.
3. Penggunaan Stop Loss
Strategi yang satu ini hanya dapat digunakan pada trading saham luar negeri yang platform-nya menyediakan fasilitas Stop Loss. Prinsipnya kamu menggunakan Stop Loss di mana kamu akan melakukan aksi jual ketika harga sudah berada di posisi dan di titik tersebut, terutama untuk saham yang pergerakan harganya fluktuatif.
Strategi ini meminimalkan risiko penurunan harga yang signifikan, namun melibatkan harga pemicu yang lebih rendah dari harga ketika kamu membeli saham itu pertama kali. Selanjutnya, kamu harus segera jual jika nilai investasinya turun ke level tersebut tanpa alasan apa pun.
4. Membeli Saham Beberapa Emiten di Industri yang Sama
Maksudnya apa ya menjadikan musuh sebagai teman? Kamu bisa mulai berinvestasi dengan membeli saham di emiten yang berbeda namun masih dalam industri yang sama.
Misalkan pada industri perbankan, tentunya di antara emiten perbankan tersebut menawarkan apa yang jadi keunggulan dari produknya. Selain itu, mereka juga akan membeberkan beberapa poin terkait kehebatan layanan yang dimiliki.
Dari situ kamu bisa membuat analisa dengan mengamati produk kompetitor atau menghubungi perusahaan tempat kamu akan menginvestasikan uangmu. Begitu juga perusahaan kompetitor yang akan melakukan hal serupa.
Dengan demikian, kamu mungkin akan mendapatkan pengalaman, wawasan, dan pemikiran yang tak terduga sebelumnya setelah berbicara langsung dengan perusahaan. Beberapa pengetahuan yang didapat jadi acuan untuk menganalisis perusahaan dan industri sejenis dalam menentukan perusahaan mana yang akan kamu investasikan berikutnya.
Namun untuk cara praktisnya dalam membandingkan performa dua emiten pada industri yang sama, kamu dapat menggunakan fitur Competitive Ranking yang ada di aplikasi Ajaib.
Itulah keempat strategi trading saham yang diharapkan bisa membantu kamu untuk meraih profit yang realistis dan bagus untuk jangka waktu panjang. Jika sudah mendapatkan gambarannya, berinvestasi sahamnya di Ajaib saja!
Selain menawarkan biaya beli dan jual hingga 50% lebih rendah, terdapat fitur-fitur yang akan membantu kamu untuk mengambil keputusan kapan saat yang tepat untuk beli atau jual. Apalagi kamu bisa berinvestasi saham dengan mudah hanya dalam genggaman melalui aplikasi smartphone.
Bukan hanya itu, di Ajaib juga kamu bisa memilih saham sesuai dengan tujuan keuangan kamu hanya dengan modal awal Rp100 ribu. Namun, perlu diketahui ketika kamu berinvestasi saham, untuk mendapatkan profit yang besar dan sesuai target profit yang kamu inginkan, pastikan kamu menjadikan investasi ini sebagai investasi dengan jangka panjang.
Sedangkan, bagi kamu yang ingin berinvestasi jangka pendek, kamu bisa memilih instrumen reksa dana di Ajaib. Selain bisa menguntungkan meski dalam jangka waktu yang pendek, instrumen ini juga memiliki risiko investasi yang jauh lebih rendah. Sehingga, sangat cocok bagi kamu yang menjadi salah satu investor dengan karakter rendah hingga moderat, atau yang kurang berani ambil risiko. Jadi, apapun investasi yang kamu pilih, yuk, mulai berinvestasi di Ajaib!