Investasi Langsung dan Tidak Langsung, Mana yang Cocok Untukmu?
Sarifa•December 19, 2025

Investasi langsung dan tidak langsung menjadi dua pendekatan yang semakin populer di tengah lonjakan partisipasi investor ritel Indonesia. Keduanya menawarkan cara berbeda untuk mengembangkan dana, mulai dari keterlibatan aktif hingga pendekatan pasif melalui pengelola profesional.
Kini, aktivitas investasi memang telah menjadi bagian dari gaya hidup finansial generasi produktif, terutama kelompok usia di bawah 30 tahun. Data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat hingga akhir Oktober 2025 jumlah investor pasar modal mencapai 19.154.487 SID.
Terjadi lonjakan 4,28 juta investor baru atau tumbuh 58,4% secara tahunan dengan dominasi investor muda di bawah 30 tahun. Di tengah pertumbuhan ini, satu hal krusial mengemuka, metode mana yang paling sesuai dengan kebutuhan dan profil risiko masing-masing investor?
Apa Itu Investasi Langsung?
Investasi langsung dan tidak langsung memiliki definisi yang berbeda secara regulasi. Investasi langsung adalah penempatan dana atau aset secara langsung oleh investor yang memiliki kendali penuh atas keputusan pengelolaannya.
Definisi ini sejalan dengan PP Nomor 1 Tahun 2008, PP Nomor 49 Tahun 2011, dan PMK Nomor 59/PMK.010/2018. Investasi langsung khususnya investasi pemerintah merupakan penempatan dana dan/atau barang dalam jangka panjang untuk memperoleh manfaat ekonomi, sosial, atau manfaat lainnya.
Model ini banyak dipilih investor pemula karena lebih praktis dan terukur. Tingginya minat pada investasi langsung di Indonesia tercermin dari jumlah investor saham BEI yang mencapai 8.083.076 SID, dengan pertumbuhan 1.701.632 investor saham baru sepanjang 2025.
Apa Contoh Investasi Langsung?
Investasi langsung menuntut keterlibatan aktif investor dalam proses analisis dan pengambilan keputusan. Namun, pendekatan ini memberikan fleksibilitas tinggi serta potensi imbal hasil yang lebih optimal jika dikelola dengan disiplin.
Contoh investasi langsung di Indonesia di antaranya:
1. Saham Individual di Bursa Efek Indonesia
Investor membeli saham perusahaan tercatat secara langsung melalui perusahaan sekuritas. Keuntungan berasal dari capital gain dan dividen, tetapi risikonya mengikuti volatilitas pasar. Data BEI menunjukkan investor saham tumbuh lebih dari 51% pada 2025 yang menandakan daya tarik instrumen ini tetap kuat.
2. Properti Residensial dan Komersial
Investasi properti memberikan dua sumber potensi keuntungan, yaitu kenaikan nilai aset dan pendapatan sewa. Properti juga kerap dipilih sebagai instrumen lindung nilai terhadap inflasi. Namun, investor perlu mempertimbangkan kebutuhan modal besar dan likuiditas yang relatif rendah.
3. Kepemilikan Bisnis atau Penyertaan Modal Usaha
Investor menanamkan dana langsung pada usaha dan terlibat dalam pengelolaan atau pengawasan bisnis. Model ini menciptakan multiplier effect bagi perekonomian, terutama sektor UMKM. Risiko usaha relatif tinggi, tetapi potensi imbal hasilnya juga signifikan.
4. Emas Fisik dan Logam Mulia
Emas batangan termasuk investasi langsung karena investor menyimpan aset secara fisik. Instrumen ini cenderung stabil saat ketidakpastian ekonomi meningkat. Likuiditasnya tinggi, meski potensi imbal hasil jangka pendek relatif terbatas.
5. Surat Utang Tertentu Secara Langsung
Investor dapat membeli obligasi negara ritel atau surat utang korporasi secara langsung. Pendapatan berasal dari kupon tetap yang dibayarkan berkala. Risiko utamanya terkait kemampuan penerbit memenuhi kewajiban pembayaran.
Apa Itu Investasi Tidak Langsung?
Investasi tidak langsung adalah penempatan dana melalui pihak ketiga atau instrumen kolektif yang dikelola secara profesional. Investor tidak terlibat langsung dalam pengelolaan harian aset, tetapi menikmati hasil dari strategi manajer investasi.
Model ini berkembang pesat seiring masifnya edukasi pasar modal. Sepanjang 2025, BEI menyelenggarakan 14.993 kegiatan edukasi dengan total 14,33 juta peserta. Sebanyak 319.177 peserta di antaranya langsung membuka rekening efek dan mayoritas melalui produk kolektif seperti reksa dana.
Apa Contoh Investasi Tidak Langsung?
Investasi tidak langsung dirancang untuk efisiensi dan kenyamanan, terutama bagi investor pemula atau mereka yang memiliki keterbatasan waktu.
Contoh investasi tidak langsung antara lain:
1. Reksa Dana Saham dan Campuran
Dana investor dikelola oleh manajer investasi dan ditempatkan ke berbagai saham atau kombinasi saham dan obligasi. Produk ini memungkinkan investor mengakses pasar saham tanpa harus memilih saham satu per satu. Risiko tetap ada, tetapi tersebar melalui diversifikasi portofolio.
2. Reksa Dana Pasar Uang
Instrumen ini berinvestasi pada surat utang jangka pendek dan deposito. Risikonya relatif rendah dan likuiditas tinggi. Cocok untuk tujuan keuangan jangka pendek atau sebagai tempat parkir dana.
3. Reksa Dana Indeks
Reksa dana ini mengikuti kinerja indeks acuan tertentu. Biaya pengelolaan relatif rendah karena strategi pasif. Cocok bagi investor jangka panjang yang menginginkan hasil sejalan dengan pasar.
4. Exchange Traded Fund (ETF)
ETF diperdagangkan di bursa layaknya saham, tetapi dikelola secara kolektif. Investor mendapatkan fleksibilitas transaksi sekaligus diversifikasi aset. Harga ETF bergerak mengikuti nilai aset dasarnya.
5. Obligasi Melalui Manajer Investasi
Investor berpartisipasi pada pasar obligasi tanpa membeli obligasi secara individual. Pengelolaan profesional membantu mengukur risiko kredit dan durasi. Pendapatan berasal dari kupon yang relatif stabil.
Perbedaan Investasi Langsung dan Tidak Langsung
Perbedaan utama investasi langsung dan tidak langsung terletak pada tingkat kontrol dan keterlibatan investor. Memahami aspek ini penting agar strategi investasi selaras dengan kapasitas pribadi.
Investasi langsung menawarkan kontrol penuh dan potensi imbal hasil tinggi. Namun, risikonya juga lebih besar dan membutuhkan waktu serta keahlian. Investasi tidak langsung unggul dari sisi efisiensi dan stabilitas, meski kontrol investor terbatas. Metode ini dapat dikombinasikan dengan diversifikasi aset.
Berikut tabel perbandingan Investasi langsung dan tidak langsung:
| Aspek | Investasi Langsung | Investasi Tidak Langsung |
|---|---|---|
| Kontrol | Penuh di tangan investor | Terbatas |
| Risiko | Relatif tinggi | Lebih terukur |
| Keterlibatan | Aktif | Pasif |
| Diversifikasi | Bergantung strategi pribadi | Otomatis |
| Modal | Umumnya lebih besar | Fleksibel |
| Biaya | Minim biaya manajemen | Ada biaya pengelolaan |
| Fleksibilitas | Sangat fleksibel | Terikat kebijakan produk |
Mana yang Lebih Cocok untuk Anda?
Memilih antara investasi langsung dan tidak langsung sebaiknya mempertimbangkan beberapa faktor kunci berikut:
1. Profil Risiko
Investor agresif cenderung nyaman dengan fluktuasi saham individual. Investor konservatif lebih cocok dengan reksa dana pasar uang atau obligasi. Profil risiko menentukan toleransi terhadap volatilitas.
2. Tujuan Investasi
Tujuan jangka panjang seperti dana pensiun membutuhkan konsistensi dan diversifikasi. Tujuan jangka menengah dapat memadukan saham dan instrumen pendapatan tetap. Tujuan jangka pendek menuntut likuiditas tinggi.
3. Modal awal
Modal kecil lebih fleksibel di investasi tidak langsung. Modal besar membuka peluang mengombinasikan investasi langsung dan tidak langsung secara seimbang. Kunci utamanya adalah proporsi yang rasional.
4. Waktu dan Keahlian
Investasi langsung membutuhkan analisis rutin dan pemantauan pasar. Investasi tidak langsung cocok bagi investor dengan keterbatasan waktu. Pengelolaan profesional menjadi nilai tambah.
5. Preferensi Keterlibatan
Investor yang ingin mengontrol keputusan memilih investasi langsung. Sedangkan investor yang mengutamakan kenyamanan memilih pendekatan tidak langsung. Keduanya bisa digunakan selama sesuai tujuan.
Mulai Investasi All-in-One Sekarang!
Pertumbuhan investor yang pesat menunjukkan literasi keuangan Indonesia terus meningkat. Tantangan berikutnya adalah mengeksekusi strategi investasi secara konsisten dan terukur.
Ajaib hadir sebagai platform all-in-one yang memudahkan akses ke saham, reksa dana, obligasi, dan ETF dalam satu aplikasi. Investor bebas menerapkan strategi investasi langsung maupun tidak langsung secara bersamaan sesuai profil risiko.
Kini saatnya membangun portofolio secara sadar dan berbasis data. Ajaib hadir sebagai solusi praktis dan tepercaya. Dalam satu aplikasi, investor dapat mengelola saham, reksa dana, hingga obligasi secara lebih terukur dan percaya diri.
Referensi:
https://www.idx.co.id/id/berita/siaran-pers/2488
https://jdih.kemenkeu.go.id/kamus-hukum/investasi-langsung?id=039ce077f777554e01ccdfe290122875
https://www.gramedia.com/literasi/perbedaan-investasi-langsung-dan-tidak-langsung/
https://www.investopedia.com/terms/i/investing.asp
Artikel Terkait





Artikel Populer
Daftar 100% Online, Tanpa Minimum Investasi
Tentukan sendiri jumlah investasi sesuai tujuan keuanganmu!