Banking

Rupiah Melemah, Apa Saja Dampaknya Bagi Perekonomian?

nilai tukar rupiah

Ajaib.co.id – Melemahnya harga rupiah (Rp) terhadap dolar Amerika Serikat (USD) kerap kali menuai kegelisahan para pelaku ekonomi. Tentunya ada beragam dampak pada perekonomian yang disebabkan oleh rupiah melemah. Tidak saja dampak ini dirasakan oleh pemerintah dan pelaku usaha, masyarakat juga bisa merasakan akibatnya secara langsung.

Mahalnya Harga Bahan Baku Impor

Perdagangan antar negara (ekspor dan impor) umumnya menggunakan mata uang dolar untuk transaksi. Sementara itu, banyak sekali industri dalam negeri yang dalam memenuhi kapasitas produksinya, memerlukan bahan baku impor. Dengan melemahnya harga rupiah, maka bisa dipastikan bahan baku impor tersebut menjadi lebih mahal. Walaupun dalam dolar Amerika hitungan biaya tersebut tetap, tetapi dalam rupiah biaya yang harus dikeluarkan menjadi lebih mahal.

Kenaikan Harga Bahan Pangan Impor

Untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri, tidak jarang pemerintah melakukan impor bahan pangan dari luar negeri. Mulai dari beras, gula, garam, kacang, buah, sayuran dan sebagainya. Selain untuk memenuhi kebutuhan konsumsi, impor bahan pangan juga biasa dilakukan dalam rangka upaya menstabilkan harga-harga bahan pangan di pasaran. Dengan bertambahnya persediaan, diharapkan harga bahan-bahan pangan bisa tetap terkendali.

Namun dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika, tentunya harga yang harus dibayar juga jadi meningkat. Dengan demikian, harga bahan pangan di pasaran juga menjadi naik. Hal ini tentu berpengaruh pada harga jual pada konsumen karena pada akhirnya konsumen harus membeli dengan harga lebih tinggi, agar produsen bisa menutup biaya produksi dan memperoleh keuntungan.

Kenaikan harga bisa sangat signifikan, apabila persediaan bahan pangan dalam negeri sedikit. Misalnya terjadi gagal panen, atau hasil produksi yang tidak memenuhi kebutuhan, sementara permintaan pasar tetap tinggi. Hal ini kerap terjadi pada harga kacang kedelai, kacang tanah, buah-buahan dan daging sapi.

Kenaikan Harga BBM Non Subsidi

Kenaikan harga BBM kerap kali menjadi sorotan. Sebagai salah penyebab naiknya harga BBM adalah adanya kenaikan harga minyak dunia. Dengan meningkatnya harga minyak dunia sementara nilai tukar rupiah melemah, maka kenaikan harga BBM tidak dapat terhindarkan, khususnya BBM non subsidi.

Kenaikan harga BBM tidak hanya berpengaruh pada masyarakat pemilik kendaraan secara langsung, tapi juga bisa berpengaruh pada kenaikan biaya ongkos transportasi, produksi dan distribusi barang. Pada akhirnya, kerap kali kenaikan harga BBM juga kerap diikuti kenaikan harga lainnya mulai dari bahan pokok, barang-barang industri dan jasa.

Naiknya Suku Bunga Acuan Bank Indonesia

Untuk meredam gejolak dari melemahnya rupiah, salah satu langkah yang diambil Bank Indonesia adalah dengan menaikkan suku bunga acuan. Hal ini akan berpengaruh pada besaran bunga kredit yang kemudian dinaikkan oleh para kreditur seperti bank serta lembaga pembiayaan lainnya. Tentunya, hal ini akan cukup memberatkan bagi pelaku usaha dan masyarakat menengah ke bawah.

Meningkatnya Beban Utang Luar Negeri

Utang luar negeri sebuah negara merupakan jenis utang jangka panjang. Saat level Rp mulai lemah terhadap dolar maka bisa dipastikan jumlah beban utang akan meningkat. Belum lagi hal ini juga berarti semakin besarnya bunga yang harus dibayarkan. Dengan demikian, beban utang luar negeri menjadi semakin berat, karena semakin banyak rupiah yang harus dibayarkan untuk menutup kewajiban utang dengan besaran yang sama jika dihitung menggunakan dolar Amerika Serikat.

Semakin Banyak Usaha yang Gulung Tikar dan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)

Bagi pelaku industri dalam negeri yang menggunakan bahan baku impor, dampak rupiah kembali melemah akan sangat terasa. Untuk industri rumahan, tidak jarang kenaikan harga bahan baku yang terlalu tinggi, juga bisa mengakibatkan usaha terpaksa gulung tikar. Apalagi, jika bahan baku kian sulit ditemukan di pasaran.

Sementara untuk pelaku industri besar, tidak jarang berakhir dengan dilakukannya perampingan dan efisiensi biaya. Karena mengkhawatirkan persentase pembelian konsumen menurun apabila harga jual barang dinaikkan secara drastis, maka salah satu upaya perusahaan dalam memangkas biaya produksi adalah dengan mengurangi jumlah tenaga kerja. Sehingga pada akhirnya, dapat memicu terjadinya PHK.

Upaya Menguatkan Rupiah

Melihat banyaknya dampak dari pelemahan rupiah, sebaiknya upaya-upaya untuk menguatkan rupiah terhadap dolar AS bisa dilakukan. Tidak usah memikirkan cara-cara yang terlalu rumit, berikut ini adalah hal-hal yang bisa kamu lakukan untuk bisa membantu bikin rupiah menguat.

  • Menggunakan produk dalam negeri, merupakan salah satu cara paling efektif agar nilai rupiah bergerak kuat. Sehingga kamu tidak perlu membeli barang impor (luar negeri) atau membeli barang dengan menggunakan dolar. Setialah menggunakan rupiah sebagai mata uang untuk melakukan transaksi.
  • Selanjutnya, berinvestasilah dengan menggunakan rupiah. Artinya, jangan menimbun dolar dan lebih baik kumpulkan pundi-pundi uang kamu dalam bentuk rupiah. Jadi, jika kamu masih memiliki simpanan dolar, ada baiknya mulai menukarnya ke dalam rupiah untuk membantu penguatan nilai mata uang kebanggan kita ini.
  • Mulailah berinvestasi dalam negeri. Ada banyak instrumen investasi yang dapat kalian pilih untuk bisa mengembangkan porfolio bisnis kalian. Ada baiknya, untuk membantu penguatan rupiah melemah, berinvestasilah di dalam negeri, pada aset yang tidak bergantung terhadap dolar. Salah satunya membeli saham pada perusahaan-perusahaan pengolahan SDA dalam negeri dan berorientasi ekspor, atau berinvestasi pada Surat Utang Negara (SUN).

Artikel Terkait