Bisnis & Kerja Sampingan

Merger Adalah Kunci Ekspansi Bisnis, Simak Alasannya

pengertian merger

Ajaib.co.id – Merger adalah kata yang sering kita dengar dalam pemberitaan dunia bisnis. Aktivitas ini sendiri biasanya dilakukan untuk mencapai unit usaha yang lebih luas lagi. Ada sejumlah perusahaan yang terkenal merupakan hasil merger dan meraih kesuksesan seperti Bank Mandiri.

Umumnya orang mengartikannya hanya sebagai penggabungan antara dua perusahaan dengan tujuan tertentu. Meski demikian, ada perbedaan antara proses merger dengan akuisisi dan konsolidasi yang selama ini kerap disamakan oleh publik.

Merger, Upaya Membangun Perusahaan Menjadi Lebih Besar

Proses merger perusahaan adalah hal yang normal terjadi. Bukan hanya perusahaan kecil yang melakukannya, bahkan perusahaan besar dan terkenal sekalipun pasti pernah dan perlu melakukannya. Biasanya perusahaan perlu melakukan penggabungan ini karena berbagai alasan baik internal maupun ekstrenal.

Alasan yang umum menjadi landasan proses terjadinya merger adalah untuk meningkatkan dana, teknologi, pertumbuhan perusahaan dan masih banyak lagi. Unsur kesehatan perusahaan memang menjadi faktor utama dalam tindakan ini.

Merger adalah salah satu cara dalam melakukan ekspansi eksternal perusahaan yang dilakukan dengan cara menggabungkan dua perusahaan atau lebih. Disisi lain, hanya ada satu nama perusahaan yang tetap berdiri sedangkan perusahaan lainnya bubar atas dasar hukum tanpa likuidasi terlebih dahulu. Semua aktiva dan pasiva perusahaan yang dilebur akan beralih ke perusahaan yang bertahan.

Merger Menurut Ahlinya

Adapun beberapa pengertian merger menurut para ahli, supaya bisa memahami pengertian merger, antara lain :

1. Abdul Moin

Analis ekonom senior Abdul Moin (2003) mengatakan pengertian daripada merger adalah penggabungan sebanyak dua perusahaan atau lebih yang kemudian nantinya hanya ada satu perusahaan yang berkedududukan tetap sebagai badan hukum, sementara yang lainnya menghentikan aktivitasnya.

2. M.E. Hitt

Menurut ahli M.E. Hitt, merger adalah suatu bentuk strategi bisnis yang diterapkan dengan menggabungkan antara dua atau lebih perusahaan yang mana perusahaan ini menyetujui untuk menyatukan kegiatan operasionalnnya dengan basis yang relatif seimbang. Ini dilakukan perusahaan karena sumber daya dan kapabilitas yang secara bersama-sama dapat menciptakan keunggulan yang kompetitif yang lebih kuat.

3. Zaki Baridwan

Menurut ekonom dan pengamat Zaki Baridwan (Hamid 1998), sebuah merger adalah proses pengambilalihan sebuah bentuk saham yang dilakukan oleh suatu perusahaan kepada perusahaan lain dimana perusahaan yang sahamnya diambil alih tersebut tidak lagi menjadi perusahaan yang berdiri sendiri, namun sudah berbaur dalam bagian dari perusahaan yang telah mengambil alih.

Jenis Merger Sesuai Prosesnya

Namun pada praktinya, ada berbagai jenis merger yang berlaku di dunia bisnis. Perbedaannya bisa dilihat seperti proses merger yang dapat dikelompokkan ke dalam empat jenis, antara lain sebagai berikut:

1. Merger Horizontal

Merger horizontal adalah proses merger yang mana nantinya akan menggabungkan dua perusahaan atau lebih dengan bentuk atau jenis usahanya masih sama. Misalkan saja, merger perusahaan antara perusahaan tekstil, merger antara perusahaan makanan dan banyak lagi.

2. Merger Vertikal

Merger vertikal adalah sebuah proses merger yang meleburkan beberapa perusahaan yang saling berhubungan. Miisalkan saja dalam alur produksi yang berurutan, contohnya perusahaan baja merger dengan perusahaan transportasi.

3. Konglomerat

Konglomerat adalah merger yang menggabungkan beberapa perusahaan dan menghasilkan produk yang sudah tidak ada kaitanya satu sama lainnya. Misalnya perusahaan perusahaan makanan yang melakukan merger dengan perusahaan transportasi.

Adapun tujuan dari konglomerat ini adalah untuk meningkatkan pertumbuhan sebuah badan usaha dengan cara saling bertukar saham antara perusahaan yang selanjutnya akan dileburkan. Sehingga pemegang saham bisa mendapatkan return lebih baik dari hasil merger dan perusahaan yang baru lebih berkembang

4. Merger Kon Generik

Merger Kon Generik adalah proses merger yang mana nantinya akan menggabungkan dua perusahaan atau lebih dalam bentuk usahanya yang masih erat kaitannya, namun berbeda produk. Misalkan saja, merger antara Bank dengan perusahaan permodalan.

Tujuan Merger Perusahaan, Semuanya Demi Cuan

Merger bertujuan membuat perusahaan semakin kuat dan dan kokoh dalam menapaki bisnisnya kedepan. Berikut adalah tujuan yang kerap menjadi alasan dilakukan penggabungan perusahaan tersebut.

1. Pertumbuhan atau Diversifikasi

Sebuah perusahaan bisa melakukan merger ataupun akuisisi jika perusahaan ingin bertumbuh secara lebih cepat, baik dari segi ukuran, pasar saham, maupun dalam diversifikasi usaha.

2. Meningkatkan Dana

Apabila perusahaan berkeinginan melakukan ekspansi secara internal pasti akan membutuhkan dana, oleh dari sebab itu, maka kebutuhan dana tentunya dapat diperoleh dengan melakukan ekspansi eksternal, yakni dengan menggabungkan diri pada perusahaan yang memiliki likuiditas tinggi.

3. Menciptakan Sinergi

Adapun salah satu tujuan dalam melakukan merger adalah guna mencapai suatu sinergi yang menghasilkan tingkat skala ekonomi. Sinergi akan terlihat jelas saat perusahaan melakukan peleburan dengan bisnis yang berbentuk usaha yang sama karena dapat melakukan efisiensi dalam hal tenaga kerja dan fungsinya.

4. Pertimbangan Pajak

Dalam pengeluaran untuk biaya pajak bisa saja kamu mengakibatkan sebuah kerugian bagi suatu perusahaan. Pada perusahaan yang mengalami kerugian pajak dapat meleburkan diri dengan perusahaan yang menghasilkan laba dalam memanfaatkan kerugian pajak. Untuk hal ini perusahaan yang melakukan akuisisi akan menaikkan kombinasi pendapatan sesudah pajak dengan melakukang pengurangan pendapatan sebelum pajak dari perusahaan yang telah diakuisisi.

5. Meningkatkan Keterampilan Perusahaan

Suatu perusahaan mampu mengalami kesulitan dalam melakukan pengembangan karena kurangnya keterampilan dalam hal manajemen dan teknologi. Agar dapat mengatasi masalah, maka suatu perusahaan dapat bergabung dengan perusahaan lainnya yang memiliki manajemen dan teknologi yang mencukupi.

Perbedaan Merger dan Akuisisi

Banyak orang kerap menyamakan antara proses merger dan akuisisi padahal sebenarnya kedua hal itu sangat berbeda. Meskipun sekilas sama namun dampak yang dirasakan oleh internal perusahaan yang terkena proses merger dan akuisisi jelas berbeda.

Hal ini karena akuisisi adalah proses pengambilalihan perusahaan yang dilakukan dengan cara membeli saham mayoritasnya. Perusahaan yang membeli saham ini kemudian akan menjadi pengendali perusahaan yang dibeli sahamnya.

Berbeda dengan konsolidasi dan merger yang menghilangkan eksistensi perusahaan yang melakukan peleburan, akuisisi tetap mempertahankan eksistensi kedua perusahaan. Jadi, tidak ada perusahaan yang hilang, keduanya tetap berdiri sebagai badan hukum yang terpisah.

Contoh dari proses akuisisi perusahaan ialah seperti yang dilakukan oleh Phillip Morris Ltd mengambil saham mayoritas dari PT HM Sampoerna di tahun 2005. Kedua perusahaan ini tetap eksis meskipun menjadi satu entitas yang sama. Demikian pula yang dilakukan oleh Facebook terhadap Whatsapp dan Instagram merupakan proses akuisisi.

Contoh Penerapan Merger di Dunia Bisnis Lokal

1. PT Indofood Sukses Makmur Tbk

Adanya penggabungan PT. Ciputra Property dan PT Ciputra Surya Tbk atau merger perusahaan dengan Perusahaan besar yaitu PT Indofood Sukses Makmur Tbk. PT. Indofood melakukan pengabungan dan merger dengan berbagai cabang yang akan memperluas dan memperbesar bursa jaringan perluasan kawasan mereka.

2. Bank Mandiri

Sebelum akhirnya menjadi salah satu bank terbesar di Indonesia, Bank Mandiri merupakan sebuah perusahaan merger yang terbentuk dari bank Exim, bank BBD atau bank Bumi Daya, bank Bapindo dan bank Dagang Negara. Keempat bank tersebut mengalami kesulitan dan krisi hingga melakukan keputusan untuk melakukan proses merger dan membentuk suatu konsolidasi. Penggabungan keempat bank tersebut menjadi sebuah bank yang saat ini menjadi salah satu bank yang terbesar dan terpercaya yaitu bank Mandiri.

3. Lippo Karawaci Tbk

Perusahaan ini sebenarnya adalah salah satu perusahaan merger yang terbentuk oleh banyak perusahaan-perusahaan lainnya antara lain Aryaduta hotel, Siloam Health Care, Kartika Abadi Sejahtera, L Lippo Land Development, Metropolitan Tatanugraha, Sumber Waluyo dan Anangadipta Berkat Mulia. Penggabungannya kemudian berhasil menjadikan Lippo Karawaci yang sekarang telah berkembang di ruang lingkup real estat, perkantoran, pengusahaan gedung dan penggalian tanah.

4. Bank Danamon

Bank ini awalnya bernama Bank Kopra Indonesia yang berdiri pada tahun 1956dan berubah nama menjadi Danamon pada tahun 1976. Bank ini sempat menjadi sebuah bank devisa negara, namun pada akhirnya bank ini menjadi bank take over.

Bank ini kemudian melakukan proses penggabungan dengan beberapa bank serupa misalnya saja Bank Pos Nusantara, Bank Risjad Salim Internasional, Bank Tiara, Bank Jayabank International, Bank Nusa Nasional, dan Bank Duta. Proses merger ini dinilai sukses dan menjadikan Bank Danamon sebagai salah satu bank terkenal seperti sekarang.

Tantangan yang Dihadapi Perusahaan Ketika Merger

Penggabungan dua atau lebih perusahaan yang sukses tidaklah mudah, ada beberapa tantangan yang perlu menjadi pertimbangan sebelum memutuskan untuk melakukan merger. Di bawah ini adalah beberapa tantangan yang akan dihadapi perusahaan ketika melakukan merger.

1. Persaingan sehat

Merger sering memberi dampak signifikan di industri tempat bisnis gabungan beroperasi. Di mana, hal ini bisa menghancurkan persaingan sehat akibat cakupan di pasar yang terlalu besar, khususnya jika bisnis yang merger adalah dua perusahaan besar.

Di beberapa negara, ada pihak berwenang yang mengatur dan memastikan persaingan sehat. Sehingga, jika hal tersebut terjadi maka merger akan dilarang untuk beroperasi. Oleh karena itu, penting untuk memastikan hal ini tidak terjadi.

2. Retensi karyawan

Restrukturisasi juga menjadi tantangan yang mungkin terjadi dan harus kamu pertimbangkan setelah merger. Di mana, pernggabungan kedua perusahaan ini akan mengakibatkan retensi karyawan.

Untuk menghadapinya, perusahaan harus bisa membuat seluruh karyawan merasa aman dan percaya meskipun terjadi perubahan untuk menghindari tingkat turnover yang tinggi. Karena, jika banyak karyawan yang resign, perusahaan akan membutuhkan banyak waktu dan biaya untuk merekrut orang-orang baru.

3. Integrasi

Integrasi juga penting diperhatikan ketika perusahaan ingin melakukan merger. Kegagalan melakukan integrasi bisa menjadi penyebab gagalnya penggabungan perusahaan. Sehingga, rencana integrasi antara dua perusahaan penting untuk disusun sebelum terjadinya tanda tangan kontrak.

4. Mempertahankan kepercayaan stakeholder penting

Tidak semua stakeholder senang dengan keputusan merger perusahaan. Sehingga, salah satu tantangan yang harus dihadapi ketika perusahaan ingin merger adalah kehilangan kepercayaan stakeholder dalam operasi perusahaan, seperti karyawan, distributor, pemasok, dan lain-lain.

5. Hubungan internasional

Merger juga bisa dilakukan oleh bisnis antarnegara, dan tantangan yang mungkin terjadi adalah perbedaan kebudayaan dan masalah bahasa. Hal ini tidak mudah untuk diatasi dan butuh waktu untuk adaptasi.

Itulah penjelasan mengenai merger, untuk lebih jelas dalam mengetahui beragam informasi ekonomi kamu bisa mengakses halaman Ajaib. Selamat mencoba!

Artikel Terkait