Ajaib.co.id – Saham sektor konstruksi masih menjadi incaran oleh investor. Namun berinvestasi harus hati-hati, termasuk dalam sektor konstruksi. Karena manajemen konstruksi memengaruhi iklim investasi termasuk akan efeknya pada penurunan harga saham.
Manajemen konstruksi merupakan ilmu tentang aspek manajerial dan teknologi konstruksi. Di samping itu, manajemen konstruksi juga dapat berupa model bisnis. Bisnis ini memberikan rekomendasi atau anjuran dan bantuan kepada pemilik proyek pembangunan. Orang yang bertanggung jawab terhadap proyek disebut manajer konstruksi atau proyek.
Memahami manajemen konstruksi adalah langkah penting kalau kamu tertarik berinvestasi saham pada perusahaan di bidang ini. Kamu bisa memahami fundamental perusahaan lebih jauh dalam menganalisis emiten tersebut. Dengan demikian, kamu bisa lebih yakin dalam proses pengambilan keputusan investasi ini.
Berdasarkan Construction Management Association of America (CMAA), manajemen konstruksi memiliki tujuh kategori fungsi. Yaitu perencanaan manajemen proyek, manajemen harga, manajemen waktu, manajemen kualitas, administrasi kontrak, manajemen keselamatan, dan praktik profesional. Fungsi tersebut adalah:
Perencanaan manajemen proyek
Perencanaan manajemen proyek merupakan pondasi penting dari manajemen konstruksi. Karena fungsi ini akan membuat perencanaan dengan detail sebelum hingga proyek pembangunan selesai dikerjakan. Manajer proyek yang baik akan menetapkan tugas masing-masing pekerja proyek, mengestimasi pengerjaan proyek, serta menghitung biaya yang dibutuhkan untuk membangun proyek tersebut. Semua perencanaan harus dilakukan secara cermat agar pengerjaan proyek berjalan lancar dan tepat waktu.
Manajemen biaya
Biaya adalah hal utama dalam mengerjakan sebuah proyek. Fungsi manajemen biaya adalah membuat perencanaan biaya secara keseluruhan. Sehingga yang dilakukan oleh manajer proyek menetapkan total cost dan return yang akan diperoleh perusahaan manajemen konstruksi.
Manajemen waktu
Kata orang tua, jangan menyia-nyiakan waktu. Hal ini berlaku dalam manajemen konstruksi. Pengerjaan tak sesuai dari waktu yang ditentukan bisa menghambat proses pembangunan secara keseluruhan dan jangan sampai ada tambahan biaya karena pengerjaan molor. Sehingga manajer proyek dan tim harus mengatur waktu secara efisien dan efektif. Manajer proyek juga harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik dan tim jelas, mampu mendelegasikan tugas, serta dapat mengukur tugas yang harus diprioritaskan.
Manajemen mutu dan kualitas
Manajemen konstruksi harus memiliki fungsi manajemen kualitas. Fungsi ini memastikan bahwa proyek menggunakan material berkualitas, konstruksi sesuai standar, proyek dilindungi dari potensi bahaya dan kerusakan, sumber daya manusia memenuhi syarat, serta menerapkan prosedur K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) dilingkungan proyek. Sehingga hasil proyeknya pun luar biasa. Tanpa manajemen kualitas, bisnis konstruksi tak akan dilirik.
Administrasi kontrak
Setelah manajemen waktu, biaya, dan mutu selesai dibuat, saatnya membuat administrasi kontrak. Fungsi ini dilakukan antara pemilik proyek dengan tim manajemen konstruksi. Administrasi kontrak merupakan legalitas di antara dua pihak. Di mana manajemen konstruksi menyelesaikan proyek sesuai kontrak. Dan pemilik wajib mendanai serta mengoreksi jika ada tidak berjalan sesuai rencana.
Manajemen keselamatan
Konstruksi adalah industri yang rentan kecelakaan. Kesalahan kecil bisa membuat nyawa melayang. Itulah mengapa manajemen keselamatan wajib dijalankan. Proyek harus menerapkan prosedur keselamatan, seperti peralatan pelindung pribadi, zonasi, dan waktu kerja (menerapkan shift, menghindari lembur, dan lainnya). Dengan hal ini, pekerja konstruksi terhindar dari kelelahan dan mencegah risiko kecelakaan. Tak dipungkiri, pekerja yang kelelahan sering mengabaikan keselamatan kerja, karena ingin pekerjaannya cepat selesai.
Praktik profesional
Semua bisnis wajib menerapkan praktik profesional. Manajemen konstruksi harus memastikan semua fungsi berjalan dengan baik dan pembangunan dilakukan sesuai standar.
Apa Kaitannya Antara Manajemen Konstruksi dan Investasi?
Manajemen ini tidak memengaruhi iklim investasi saham secara langsung. Namun peran mereka sangat berkaitan erat. Karena naik turun sektor konstruksi dipengaruhi oleh peristiwa yang terjadi pada proyek emiten. Misalnya, emiten memiliki proyek pembangunan LRT.
Jika di proyek tersebut terjadi kecelakaan kerja, maka harga saham emiten bisa turun. Meskipun emiten memiliki keuangan baik dan terlibat mengerjakan mega proyek. Kecelakaan kerja mengindikasikan bahwa ada yang salah dalam perencanaan proyek manajemen, karena metode konstruksi yang benar tidak akan menyebabkan proyek ini mengalami penyimpangan yang terjadi dalam proyek.
Salah satu atau lebih dari satu fungsi di proyek tidak berjalan baik. Investor kehilangan kepercayaan. Alhasil harga saham turun. Demikian pula sebaliknya, jika berjalan baik maka harga saham emiten juga bisa terkerek naik.
Ilmu Manajamen Konstruksi, Seberapa Esensial Bagi Bisnis?
Manajemen konstruksi ialah ilmu yang mempelajari dan mempraktikan aspek-aspek manajerial dan teknologi industri konstruksi. Tujuan manajemen konstruksi adalah memastikan semua tahapannya dan biaya yang dikeluarkan sesuai dengan perencanaannya.
Fungsi lain dari manajemen konstruksi ialah menjamin bahawa perencanaan (planning) bisa diwujudkan secara pasti. Keseluruhan proses pengerjaan ini merupakan bagian dari tugas manajemen konstruksi.
Mulai dari memeriksa gambar shop drawing dari kontraktor sebelum dimulai pelaksanaan pekerjaan, meninjau ulang metode pelaksanaan pekerjaan oleh kontraktor agar memenuhi syarat K3LMP “Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Lingkungan, Mutu dan Pengamanan”, sampai dengan kewajiban untuk memberikan pembinaan motivasi bagi pekerja.
Peran Manajemen Konstruksi
Sebagai pelaksana pembangunan manajemen konstruksi memiliki berbagai peran. Dalam hal ini peran manajemen konstruksi terbagi menjadi empat berdasarkan tahapan pelaksanaannya yaitu:
- Agency Construction Management “ACM”
Pada tahapan ini manajer konstruksi berperan sebagai koordinator “penghubung” (interface” antara perancangan dan pelaksanaan serta antar kontraktor. Manajemen konstruksi mulai dari fase perencanaan dimana pihak pemilik membuat kontrak pada para kontraktor sesuai paket-paket pekerjaan yang diperlukan.
- Extended Service Construction Manajemen “ESCM”
Peran lain yang mungkin diberikan kepada manajemen kontraktor ialah sebagai kontraktor. Hal ini dilakukan untuk menghindari konflik tujuan antara kontraktor dan pihak manajemen. Pada bentuk yang lain, pihak manajemen bergerak berdasarkan permintaan dari pihak ESCM atau kontraktor.
- Owner Construction Management “OCM”
Dalam hal ini peran manajemen konstruksi profesional dikembangkan lagi oleh pemilik. Sehingga pihak manajemen juga bertanggung jawab terhadap manajemen proyek yang dilaksanakan.
- Guaranted Maximum Price Construction Management “GMPCM”
Konsultan ini bertindak lebih ke arah kontraktor umum dari pada sebagai wakil pemilik. Disini konsultan GMPCM tidak melakukan pekerjaan konstruksi tetapi bertanggung jawab kepada pemilik mengenai waktu, biaya dan mutu. Sehingga pada peran ini manajemen bertindak sebagai pemberi kerja terhadap para kontraktor “sub kontraktor”.
Manfaat Manajemen Konstruksi
Manfaatnya dapat dilihat dari beberapa segi :
Segi biaya proyek
- Biaya optimal proyek dapat dicapai karena tim MK sudah berpartisipasi pada tahap awal perencanaan
- Biaya keseluruhan proyek dapat dihemat disbanding dengan system tradisional.
Segi waktu
- Dengan system fast track tidak perlu menunggu perencanaan selesai seluruhnya
- Waktu yang digunakan untuk perencanaan dapat lebih panjang
- Pengadaan material/ peralatan impor dapat diukur secara dini sehingga kemungkinan terlambat lebih kecil
Segi kualitas
- Mutu lebih terjamin karena tim MK ikut membantu kontroktor dalam hal metode pelaksanaan, implementasi, dan Quality Control
- Mutu dan kemampuan kontraktor spesialis lebih terseleksi oleh pemilik proyek dibantu dengan tim MK.
- Kesempatan untuk penyempurnaan rancangan relative banyak
Segi program pemerintah
- Pemerataan kesempatan pekerjaan dengan paket-paket kepada pengusaha kontraktor yang baru berkembang dapat direalisir.
- Pemilik proyek tidak perlu mengeluarkan banyak staf
Agar tidak terjadi kesenjangan atau kesalahpahaman antara kontraktor dengan pemilik proyek, manajer konstruksi bertanggungjawab untuk mengelola teknis operasional proyek. Kemudian diambil sejumlah keputusan yang dimaksudkan sebagai solusi untuk kebutuhan dua belah pihak.
Untuk menetapkan berbagai kebijakan itulah maka penting sekali jajaran manajemen ini. Untuk mendapatkan emiten yang matang dan benar-benar menjanjikan peluang di masa depan maka tak ada salahnya kamu mencermati sisi manajerialnya. Terdengar ribet ya?
Tetapi hal ini jangan mematahkan niatmu buat berinvestasi. Gunakan instrumen investasi di saham konstruksi buat jangka pendek atau menengah. Jangan lupa untuk memperbarui informasi mengenai kebijakan yang diterapkan emiten.