Ajaib.co.id – Tak ada batasan usia untuk kuliah. Kamu yang telah bekerja pun berkesempatan melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi demi masa depan cerah. Bagaimana caranya? Inilah delapan tips asyik menjalani kuliah kelas karyawan sambil bekerja.
Pendidikan merupakan hak semua orang. Kamu berhak menerima dan menjalani pendidikan setinggi-tingginya.
Memiliki pendidikan tinggi tak hanya memberikan banyak ilmu dan pengalaman buatmu. Melainkan manfaat untuk karier. Salah satu upaya mewujudkannya adalah menjalani kuliah kelas malam.
Tips Menjalani Kuliah Kelas Karyawan
Saat ini, banyak universitas di Indonesia memiliki program kelas karyawan. Universitas di Jakarta yang memiliki program tersebut di antaranya Universitas Pancasila, Universitas Trisakti, Universitas Bina Nusantara, dan Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Program kuliah kelas karyawan merupakan jembatan untuk karyawan yang ingin berkuliah. Sehingga mereka dapat meningkatkan ilmu, keahlian, berjejaring, hingga memiliki masa depan cerah. Tentu saja, semakin pendidikan yang didapatkan akan memengaruhi gaji yang diterima.
Di sisi lain, para karyawan tetap bisa bekerja pada pagi hingga sore. Sedangkan waktu kuliah kelas karyawan ada yang diselenggarakan pada malam hari, baik kelas tatap muka atau kelas daring. Namun ada pula yang mengadakan kelas reguler setiap hari Sabtu dan Minggu.
Meraih gelar sarjana atau master, tak hanya bermanfaat buat karier. Namun juga juga membuka peluang lain hidupmu. Misal mendapatkan pekerjaan sampingan atau diajak berkolaborasi teman kuliah untuk merintis sebuah bisnis.
Meski demikian bekerja sambil kuliah bukan hal mudah. Kamu harus piawai mengatur waktu sekaligus memiliki energi prima. Berikut ini tips menjalani keduanya agar masa depan cerah.
1. Mendapat Dukungan Orang Terdekat
Jika ingin berhasil, kamu harus bekerja keras dan cerdas. Terkadang hal itu tak cukup. Ada sesuatu yang kamu butuhkan dari orang-orang terdekat, yaitu dukungan. Baik dukungan dari keluarga, pasangan, sabahat, rekan kerja, hingga sesama teman kampus.
Jika kamu ingin kuliah sembari bekerja, dapatkan dukungan dari orang-orang di sekitarmu. Utarakan niatmu ke mereka dan bangun dukungan dari mereka. Tujuan hal tersebut adalah mewujudkan cita-citamu agar berjalan lancar.
Dukungan keluarga dapat meringankan bebanmu dalam mengerjakan tugas di rumah. Dukungan teman sekampus bisa saling berbagi informasi mengenai materi.
2. Berbicara dengan Pimpinan
Ada kalanya berbicara dengan pimpinan dan/atau manajer perusahaan mengenai hal pribadi sedikit menjengkelkan. Namun cepat atau lambat, kamu harus menginformasikan rencana dan alasanmu kuliah kepada mereka.
Jika menyetujui rencanamu, mereka dapat lebih memahami tingkat pekerjaan dan stres karyawannya akan meningkat. Tak sedikit, pimpinan yang mau membantu anak buahnya menyelesaikan kuliah tepat waktu dengan hasil akademik memuaskan.
Namun jangan terkejut jika mereka tidak memberikan dukungan. Bahkan mereka tak memahami beban kerja dan tidak mengacuhkan proses akademik, sehingga menyebabkan kuliahmu berantakan.
Jika hal itu terjadi, tak ada salahnya untuk mencari pekerjaan yang lebih fleksibel atau kerja paruh waktu.
3. Mengatur Waktu
Ketika kamu mencari sebuah keseimbangan, kemampuan mengatur waktu adalah solusinya. Atur waktu antara pekerjaan, mengerjakan tugas, dan masuk kuliah. Perhitungkan pula ketika pekerjaan memaksamu lembur atau tugas ke luar kota.
Menjalani dua kegiatan yang penting ini, kemungkinan akan membuatmu tidur larut atau mengorbankan akhir pekan bersama keluarga. Tak masalah, toh, hal ini demi masa depan cerah.
Namun untuk meminimalisir hal yang ‘serba terburu-buru’, kamu bisa membuat daftar kegiatan yang harus diprioritaskan.
Misal datang ke kantor lebih pagi, usahakan menyelesaikan pekerjaan pada hari yang sama selama di kantor. Saat istirahat siang, gunakan seperlunya lalu cicil tugas kuliah (jika ada).
Lanjutkan mengerjakan pekerjaan dan setelah jam kantor usai, selesaikan tugas kuliah lagi. Alternatif lain, kerjakan tugas ketika pekerjaan telah selesai.
4. Jauhkan Diri dari Gangguan
Ada kalanya mahasiswa merasa malas, sehingga menunda untuk mengerjakan tugas. Sebenarnya hal itu bukan malas. Namun terlalu banyak gangguan yang mengelilingimu. Misal suara televisi, kepo di media sosial, asyik di grup chatting, atau ajakan untuk nongkrong.
Jika tugasmu ingin selesai tepat waktu atau bisa belajar, jauhkan diri dari gangguan itu. Mulai dari logout media sosial, mematikan televisi, dan mengumumkan kepada keluarga atau sahabat kalau kamu sedang konsentrasi kuliah.
5. Disiplin
Kemampuan mengatur waktu sulit diterapkan tanpa disiplin tinggi. Mungkin hal ini terdengar sepele, tetapi hasil dari kedisiplinan tak terbantahkan.
Terapkan disiplin mulai bangun pagi, masuk kantor lebih pagi, menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, menyiapkan materi dan mengerjakan tugas, hingga mengikuti jadwal kuliah.
6. Meminta Bantuan
Jika beban kerjamu bertambah, sementara ada tugas kuliah atau ujian, mintalah kompensasi ke manajer.
Kamu juga bisa meminta bantuan ke rekan kerja, katakan bahwa kamu harus belajar karena ada beberapa ujian. Jika ia mau membantu, bagi pekerjaanmu berdua dengannya.
7. Mengikuti Kelas Daring
Ikuti kelas daring, jika universitas menawarkan kelas daring bagi karyawan yang berhalangan datang. Cara ini akan membuatmu mudah mengatur waktu antara pekerjaan plus menghemat waktu perjalanan dari kantor ke kampus.
Beberapa kampus telah menerapkan full kelas daring bagi mahasiswa yang telah bekerja, tetapi ada pula yang menjalankan dua cara (kelas tatap muka dan kelas daring).
Jika kamu ingin full kuliah daring, pastikan program universitas tersebut mengakomodir keinginanmu.
8. Rehat Sejenak
Kalau semua urusan kantor dan kampus telah selesai, rehat sejenak. Jangan paksakan dirimu terus-terusan bekerja. Karena hal itu bisa membuatmu kehabisan tenaga, sehingga tidak fokus bekerja dan menyebabkan kinerja menurun.
Manfaatkan waktu rehat sebaik mungkin, walaupun hanya satu atau dua hari. Kamu bisa nongkrong di restoran atau kafe favorit, berenang, nonton series, menekuni hobi, atau rebahan sambil nonton acara di TV kabel.
Rehat tak hanya mengistirahatkan badan dan pikiran. Namun memberikan energi tambahan untuk menghadapi hari-hari sibuk berikutnya.