Lima cara pintar ini bisa kamu lakukan untuk mendistribusikan uang THR supaya manfaatnya maksimal. Ingin tahu selengkapnya? Simak ulasan yang telah dihimpun oleh redaksi Ajaib ini.
Bagi seorang karyawan Tunjangan Hari Raya atau THR merupakan hal yang paling dinanti. Uang THR merupakan pendapatan tahunan yang sifatnya tidak rutin sehingga ketika menerimanya akan sangat membahagiakan.
Dari THR ini setiap karyawan mendapatkan pemasukan ekstra dari gaji yang diterimanya secara rutin setiap bulan. Namun, kebanyakan orang kurang cerdas dalam mendistribusikan uang THR hanya tinggal kenangan saja.
Entah itu habis sebelum hari raya atau setelah hari raya, semuanya lenyap begitu saja.
Hal ini tak terlepas dari banyaknya keperluan yang ingin dibeli saat hari raya. Akan tetapi tak sedikit pula dari mereka yang kebablasan dalam mendistribusikan uang THR.
Dibutuhkan pengelolaan
Supaya THR tidak ludes begitu saja, kamu perlu mengelolanya dengan baik supaya manfaatnya benar-benar optimal. Oleh karena itu, sangat penting untuk membuat anggaran pengeluaran saat hari raya dan memperhitungkan perkiraan jumlah uang THR yang akan diterima.
Memang keberadaan uang THR ini diperuntukkan untuk kebutuhan hari raya. Meski begitu, penting buat kamu untuk menyisihkan sebagian kecil kira-kira 10% terlebih dahulu sebelum digunakan untuk menambah rekening di tabunganmu.
Kamu juga bisa membaginya sesuai dengan skala prioritas. Adapun cara-cara pintar dalam mendistribusikan uang THR agar tidak cepat habis. Silahkan simak di bawah ini!
THR Untuk Kebutuhan Hari Raya
Setiap orang tentu menerima uang THR dengan besaran yang berbeda-beda, tergantung ketetapan kebijakan dari perusahaan atau instansi tempat seseorang bekerja.
Cara mengatur supaya THR tidak numpang lewat yakni membaginya ke berbagai alokasi, salah satunya dengan menyisihkan sebanyak 30% untuk kebutuhan selama hari raya.
Jumlah tersebut bisa kamu gunakan untuk pengeluaran membeli pakaian baru, kue atau oleh-oleh, dan keperluan mudik lainnya. Dengan begitu kamu berbelanja lebih aman karena sudah dialokasikan.
Keperluan Sehari-hari dan Membayar Utang
Perlu diingat, kamu harus membedakan antara pengeluaran untuk lebaran dan keperluan sehari-hari. Kamu bisa menggunakan 30% uang THR untuk pengeluaran yang sifatnya reguler seperti listrik, internet, PDAM, dan lain-lain.
Selain itu manfaatkan juga dana THR untuk melunasi utang atau tunggakan yang belum terbayarkan, entah itu tagihan kartu kredit, atau pinjaman online.
Apabila uang THR yang kamu terima cukup untuk membayar pengeluaran reguler tersebut, maka kamu tidak perlu cemas dengan gaji bulananmu.
Biaya Untuk Mudik
Biaya transportasi, akomodasi, serta kebutuhan lain sepanjang perjalanan mudik harus diperhitungkan dengan matang. Rencanakan untuk mencari dan membeli tiket murah jauh-jauh hari.
Lalu kamu pun bisa memanfaatkan promo mudik ekonomis yang sering diselenggarakan oleh berbagai organinasi sehingga dapat menghemat pengeluaran tentunya.
Pentingnya Dana Darurat
Jangan sampai kamu terlena dengan uang THR yang diterima untuk berbelanja tanpa mempersiapkan dana darurat atau cadangan. Karena THR adalah pemasukan yang tidak tidak rutin diterima, maka sebaiknya kamu juga mengalokasikan dana THR tersebut untuk pengeluaran tidak rutin.
Kamu bisa sisihkan 15% untuk keperluan mendesak yang dapat digunakan kapanpun dan dimanapun, tanpa perlu khawatir.
Akan tetapi apabila tidak sesuatu yang sifatnya urgen, maka jangan langsung digunakan. Tetap simpan uang tersebut dalam tabunganmu dan digunakan pada saat ada benar-benar diperlukan saja.
Sulit memang untuk mengelola keuangan yang sesuai dengan jumlah yang sudah dianggarkan dan prioritas yang dibuat. Butuh komitmen dan disiplin untuk mengatur keuangan kamu supaya tidak habis untuk keperluan yang sia-sia.
Investasi Juga Perlu
Ada baiknya selalu menyisihkan setiap pemasukanmu untuk investasi, termasuk dari uang THR. Setidaknya 20% kamu alokasikan untuk berinvestasi ke berbagai jenis instrumen yang aman.
Salah satunya kamu bisa berinvestasi ke emas logam mulia yang bisa kamu beli di Pegadaian. Selain itu masih ada reksa dana yang bisa jadi pilihan untuk investasi.
Namun, perlu diketahui jika kamu berinvestasi pada pasar modal tidak selamanya selalu mendatangkan keuntungan. Adapula resiko yang harus ditanggung investor jika ingin investasi di reksa dana.
Cara Mengetahui Besaran THR
Untuk membantu kamu dalam mengelola uang THR, pastikan kamu tahu berapa besaran THR yang akan diterima. Sebab masih banyak orang yang bingung menghitung THR-nya sendiri. Oleh karena itu, yuk cek lagi cara penghitungan uang THR sesuai aturan pemerintah!
Karyawan dengan Masa Kerja Satu Tahun Lebih
Berdasarkan Permenaker No. 6/2016, karyawan yang memiliki masa kerja selama satu tahun atau lebih berhak mendapatkan THR dengan memasukkan perhitungan berupa upah tanpa tunjangan dan upah pokok (tanpa tunjangan tetap).
Misalnya kamu sudah bekerja di PT XYZ selama 2,5 tahun dengan gaji tetap 4 juta, tunjangan anak dan istri 500 ribu, serta transportasi 1 juta. Maka THR yang kamu terima sebesar:
= 1 x upah per bulan (gaji pokok + tunjangan tetap)
= 1 x (4.000.000 + 500.000)
= Rp4.500.000
Jadi, uang THR yang akan kamu terima sebesar Rp4,5 juta.
Karyawan dengan Masa Kerja Kurang Setahun
Contoh: Jono baru 6 bulan menjadi karyawan kontrak di media CBA dan menerima gaji per bulannya 3 juta. Adapun tunjangan jabatan 500 ribu, dan uang makan 200 ribu. Maka besarnya THR Jono adalah:
= masa kerja/12 bulan x (gaji pokok + tunjangan tetap)
= 6/12 x (3.000.000 + 500.000)
= Rp1.750.000
Jadi, uang THR yang Jono dapat sebesar Rp1,7 juta.
Bacaan menarik lainnya:
Affa, Robert C. & M.D. JK Lasser. (2001). Expert Financial Planning. JohnWiley & Son, Inc.
Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.