Rumah Tangga Masa Kini

Yuk Tengok Investasi Keluarga dan Pasangan di Tahun 2020

Ajaib.co.id – Pengelolaan investasi selalu identik untuk perorangan atau perusahaan. Hal ini dikarenakan mengelola investasi secara pribadi hanya memiliki satu visi dan misi tanpa adanya benturan kepentingan pihak lain. Namun, bagaimana jika ada pasangan yang ingin berinvestasi bersama atau bahkan investasi keluarga? 

Dengan cinta, pernikahan, dan anak tentu diiringi dengan tanggung jawab finansial yang besar, salah satunya investasi. Ketika belum menikah, mungkin kamu akan lebih mudah mengelola rencana keuangan, tetapi ketika memiliki pasangan atau anak, target finansial tidak hanya tentang dirimu saja melainkan orang-orang yang kini menjadi bagian dalam kehidupanmu.  

Merencanakan keuangan keluarga adalah salah satu strategi yang penting untuk mencapai target jangka pendek dan jangka panjang selagi berinvestasi dengan bijak. Agar pengelolaan keuangan keluarga berjalan dengan efektif dan efisien, cari tahu di mana dan bagaimana berinvestasi sebagai pasangan atau keluarga utuh.

Berikut beberapa hal yang perlu kamu tahu tentang mengelola keuangan keluarga serta jenis investasi yang sesuai untuk pasangan dan keluarga. 

Pengelolaan Keuangan Keluarga sebagai Pasangan 

Mengelola uang dan mengambil keputusan untuk investasi sebagai pasangan memang cukup menantang, apalagi jika kamu dan pasangan memiliki target finansial yang berbeda dan bagaimana cara mencapainya.

Pada sebuah survei, lebih dari 4 dari 10 pasangan tidak setuju tentang umur berapa seharusnya mereka pensiun, dan 54% responden tidak setuju jumlah yang sudah ditentukan agar ditabung untuk dana pensiun. 

Untuk membuat pengelolaan investasi keluarga yang baik bersama pasangan membutuhkan sejumlah hal. 

Komunikasi terbuka tentang target finansial. Survey PolicyGenius 2018 mengungkapkan bahwa 20% pasangan tidak mengelola keuangannya bersama-sama. Kamu memang tidak perlu untuk menggabungkan uang di satu rekening, tapi setidaknya kamu perlu membicarakan kondisi finansial satu sama lain. 

Memperjelas ekspektasi. Kamu mungkin ingin pensiun di umur 55, tetapi pasanganmu berencana untuk bekerja hingga umur 65 tahun. Hal ini akan menimbulkan konflik kepentingan dalam pengelolaan investasi keluarga.

Dengan memperjelas ekspektasi antara kamu dan pasangan akan membantu menentukan target apa yang sesuai dan realistis. 

Diskusi tentang risiko. Toleransi risiko memiliki peran penting dalam berinvestasi bersama pasangan. Ketika kamu cenderung menyukai mengambil resiko, tetapi pasanganmu tidak sama sekali, kamu bisa memisahkan portofolio investasi untuk mendapatkan hasil investasi sesuai keinginan masing-masing. 

Di Mana dan Bagaimana Berinvestasi sebagai Pasangan? 

Berbicara tentang investasi dengan pasangan penting di beberapa poin, kamu harus mulai untuk berinvestasi jika ingin menjalankan pengelolaan investasi keluarga secara efektif dan efisien. Berikut beberapa akun yang bisa kamu gunakan untuk meningkatkan keuntungan dalam berinvestasi. 

Akun rekening dana pensiun 

Akun rekening bersama yang digunakan untuk berinvestasi 

Akun tabungan 

Jika kamu berinvestasi sebagai pasangan, pertimbangkan setiap persen yang bisa kamu alokasikan ke akun-akun tersebut sesuai dengan pendapatan. Mulai dengan akun dana pensiun yang seharusnya mendapatkan jumlah yang lebih besar dari dua akun lainnya, dilanjutkan akun bersama untuk berinvestasi, lalu yang terakhir akun tabungan.  

Salah satu aturan yang digunakan saat berinvestasi adalah, semakin muda kamu, semakin tinggi risiko investasi yang seharusnya kamu ambil. Namun, pastikan untuk melakukan diversifikasi portofolio untuk meminimalisasi kerugian, termasuk memisahkan portofolio antara kamu dan pasangan.  

Beberapa instrumen investasi yang sesuai untuk pasangan adalah, saham atau pasar modal, obligasi, dan reksa dana yang menyediakan profil risiko yang beragam, mulai dari yang terendah hingga yang tinggi.

Salah satu platform yang bisa kamu gunakan untuk berinvestasi reksa dana adalah Ajaib yang sudah dipercaya lebih dari 500 ribu pengguna serta menawarkan return lebih tinggi dari platform reksa dana yang lain. 

Pengelolaan Keuangan Keluarga sebagai Orang Tua 

Sebagai orang tua, memiliki anak tentu menyenangkan sekaligus tantangan karena harus mengubah target finansial di beberapa titik untuk menyesuaikan pengeluaran ekstra, misalnya biaya untuk asisten rumah tangga, biaya hobi anak, dan tentunya kamu perlu meningkatkan jumlah investasi untuk dana darurat untuk menutupi pengeluaran tak terduga suatu saat. 

Panduan investasi sebelumnya pada pasangan sebenarnya masih bisa diterapkan untuk orang tua, tapi perlu ada tambahan yang harus dimasukkan, yakni biaya pendidikan anak, salah satunya tabungan kuliah.

Menurut Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Modul Sosial Budaya dan Pendidikan 2018, rata-rata total biaya pendidikan nasional tingkat Perguruan Tinggi tahun ajaran 2017/2018 mencapai Rp15,33 juta. Angka ini lebih dari dua kali lipat biaya pendidikan tingkat SMA/SMK yang mencapai Rp6,5 juta. 

Membuat perencanaan untuk tabungan kuliah anak sedini mungkin dapat meringankan orang tua agar mengganggu pengelolaan keuangan keluarga secara menyeluruh. Buka rekening khusus untuk menyimpan tabungan kuliah anak dengan alokasi dana yang sudah disesuaikan dengan total pendapatan kamu sebagai orang tua. 

Jika menurut kamu alokasi dana tersebut kurang, diskusikan secara bersama sektor mana yang sekiranya bisa dikurangi sehingga dana untuk tabungan kuliah anak bisa ditambahkan. Pertimbangkan juga untuk memilih rekening yang memberikan dukungan demi keberlangsungan tabungan dana kuliah tersebut. 

Dengan bersama-sama, panduan di atas bisa menciptakan pengelolaan keuangan yang efektif dan efisien bagi investasi terbaik untuk pasangan dan keluarga. Tapi perlu diingat kamu untuk selalu memantau kondisi keuangan keluarga secara berkala yang berguna untuk penyesuaian jika suatu hal yang tidak diinginkan terjadi. 

Apapun Investasi terbaik untuk pasangan dan keluarga, pastikan agar investasi tersebut disesuaikan dengan kondisi finansial saat ini sehingga tidak akan merepotkan keluarga di masa yang akan datang.

Artikel Terkait