Teknologi

Virtual Reality Kian Populer, Ini Penyebabnya

Virtual Reality
Virtual Reality

Ajaib.co.id – Perlahan namun pasti setiap industri saat ini harus mengikuti tuntutan teknologi yang berkembang, misalnya penggunaan teknologi virtual reality yang mulai banyak dilirik oleh perusahaan-perusahaan di luar sana. Semakin populernya teknologi virtual reality di dunia beriringan dengan semakin banyaknya bisnis yang mulai merambah ke dunia digital.

Hal inilah yang membuat kebutuhan akan konten digital semakin banyak saja untuk keperluan bisnis. Pengalaman konsumen dalam menggunakan suatu produk adalah salah satu penilaian yang sangat penting bagi seorang konsumen, apakah mereka tertarik untuk menggunakan produk tersebut atau tidak.

Pengalaman konsumen inilah yang ingin diakomodir oleh teknologi VR. Dimana, konsumen bisa merasakan atau melihat langsung demonstrasi dari keunggulan suatu produk hanya lewat sebuah perangkat yang terhubung dengan jaringan internet.

Demonstrasi produk yang ditawarkan oleh teknologi VR kepada konsumen akan menambah nilai dari suatu produk yang dipromosikan. Kesan unik dan menarik menjadi kedua hal yang ditawarkan oleh para pengembang VR di luar sana kepada para pemilik bisnis.

Menjadi berbeda dengan pesaing adalah sebuah strategi efektif dalam menjalankan sebuah kampanye promosi. Kita bisa mengambil contoh dari salah satu perusahaan dunia yang bergerak di bidang pembuatan kaca, saat itu mereka mempromosikan produk kacanya dengan memasang sebuah bingkai kaca di pinggir jalan, di mana di dalamnya ditaruh uang dengan jumlah yang banyak.

Demonstrasi produk kaca tersebut memberikan pesan kepada konsumen bahwa kualitas kaca yang dimiliki sangat kuat dan berkualitas, saking kuatnya bingkai kaca tersebut sangat aman untuk menyimpan berbagai macam benda berharga seperti halnya uang.

Dari keseluruhan eksekusi promosi yang dilakukan oleh perusahaan kaca tersebut, ide promosi tersebut memang sangat brilian dan mahal harganya yang membuat masyarakat hingga bertanya-tanya apakah benar kaca tersebut sekuat yang dipromosikan, tentunya untuk menjawab rasa penasaran tersebut konsumen akan langsung mendekati produk tersebut dan langsung berinteraksi dengan meraba dan memegang kaca tersebut.

Dalam kasus ini, kita dapat menyimpulkan bahwa efek visualisasi dalam pembuatan konten promosi memang menjadi hal yang penting. Efektivitas konten promosi yang dibuat dapat dinilai dari seberapa besar atensi masyarakat terhadap produk tersebut. Iklan kaca yang sudah dijelaskan oleh redaksi Ajaib di paragraf sebelumnya adalah contoh nyata dari kekuatan visualisasi konten.

Bagaimana dengan Visualisasi Konten lewat Virtual Reality?

Konten dapat berbentuk berbagai macam hal misalnya teks, video, gambar, dan sebagainya. Namun, semua hal tersebut memiliki unsur-unsur yang sama yakni harus memiliki maksud dan tujuan yang jelas agar dapat mudah dimengerti oleh orang-orang yang melihat atau membacanya. Itu adalah pengertian dari konten secara umum.

Tingginya kebutuhan konten digital bagi dunia bisnis tidak terlepas dari perubahan perilaku konsumen yang kini lebih banyak menghabiskan waktunya dengan bermain gadget.

Bagaimana tidak? Fitur-fitur yang dimiliki oleh gadget begitu beragam tergantung dari masing-masing kebutuhan setiap penggunanya. Bahkan, kini kamu saja tidak perlu bepergian hanya untuk memesan sebuah makanan atau minuman, melainkan kamu bisa memesannya via aplikasi.

Hampir semua transaksi kini bisa dilakukan secara online lewat gadget seperti laptop, komputer, maupun ponsel pintar yang terkoneksi dengan jaringan internet. Dengan begitu, tak heran bila teknologi virtual reality kian hari kian berkembang.

Di Indonesia, penggunaan virtual reality tentu saja tidak sebanyak negara-negara maju lainnya  yang memang sudah memiliki infrastruktur teknologi yang lebih memadai. Menurut pantauan redaksi Ajaib, penggunaan VR masih terbatas hanya untuk sektor industri tertentu misalnya marketplace properti.

Sektor properti menjadi yang paling banyak mengadopsi teknologi VR karena memang cenderung lebih cocok dibanding sektor industri lainnya. Dengan VR, konsumen bisa merasakan penglihatan atau visualisasi seperti dalam dunia nyata.

Teknologi ini dapat digunakan oleh pihak pengembang untuk menampilkan video dan gambar proyek properti yang dipasarkan dengan tampilan 3D Showcase. Sektor properti menjadi contoh penerapan virtual reality di Indonesia.

Bagi kamu yang belum pernah merasakan melihat sebuah properti dengan bantuan teknologi VR. Kamu bisa membayangkan melihat sebuah properti seperti halnya menggunakan layanan Google Street View.

Jika dalam dunia game, tampilan 3D yang ditampilkan oleh VR seperti kamu sedang bermain game The Sims. Kamu bisa melihat sebuah properti dengan VR mencapai sudut penglihatan hingga 360 derajat. Kemudian, kamu bisa melihat seluruh bentuk bangunan dan fasilitas apa saja yang disediakan oleh pihak pengembang untuk memanjakan setiap konsumennya.

Jenis Konten Virtual Reality yang Bisa Kamu Lihat

Tampilan simulasi yang ditampilkan oleh VR dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:

1. Non-Immerverse

Jenis VR yang pertama ini umumnya digunakan dalam dunia game. Karena sistem operasi perangkat VR masih mengandalkan komputer, konsol video game, dan perangkat input seperti keyboard, mouse, dan controller.

Jika kamu melihat-melihat rumah secara virtual lewat situs marketplace seperti rumah.com, situs tersebut adalah contoh dari non-immerverse virtual karena masih mengandalkan komputer pengguna.

2. Semi-Immerse

Jenis VR ini lebih banyak diadopsi untuk dunia pendidikan dan pelatihan, tampilan yang realistis atau tidak tergantung dari kekuatan grafik 3D yang digunakan. Untuk melihat jenis konten VR satu ini, pengguna perlu menggunakan perangkat keras untuk mendukung visualisasi.

3. Fully-Immerse

Untuk melihat konten VR ini, pengguna perlu menggunakan kacamata VR atau HMD. Dengan begitu, pengguna bisa merasakan sensasi dan pengalaman dalam melihat gambar yang realistis hingga efek audio yang ditampilkan. Dalam praktiknya, jenis VR ini banyak diadopsi oleh dunia game dan keperluan hiburan lainnya.

Sebagai salah salah satu cara untuk mengatasi efek pandemi dalam dunia pemasaran, VR digadang-gadang akan semakin banyak peminat jika nantinya WFH atau bekerja dari rumah sudah menjadi kebiasaan bagi masyarakat pada umumnya.

Sehingga, masyarakat tidak perlu lagi harus keluar rumah hanya untuk melihat demonstrasi produk yang ada di pusat perbelanjaan dan tempat lainnya, melainkan masyarakat bisa tinggal duduk saja di depan laptop dan menyaksikan demonstrasi produk dengan bantuan virtual reality.

Artikel Terkait