Berita

Vale Indonesia (INCO) dan Zhejiang Huayou Bangun Smelter

Vale Indonesia

PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dan Zhejiang Huayou Cobalt Co., Ltd (Huayou) akan memulai pembangunan pabrik atau smelter High-Pressure Acid Leach (HPAL) untuk mengolah bijih nikel dari Blok Pomalaa di Kolaka, Sulawesi Tenggara dalam waktu dekat. 

Di mana pada Minggu (13/11), kedua perusahaan tersebut menandatangani Perjanjian Kerjasama Definitif untuk rencana tersebut di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC).

Dalam keterangan resminya, Febriany Eddy, CEO PT Vale Indonesia, mengungkapkan bahwa landasan agenda pengembangan berkelanjutan PT Vale yang akan memperkuat pembangunan ekonomi dan sosial di tingkat lokal dan nasional.

“Proyek ini merupakan bukti komitmen PT Vale terhadap praktik penambangan berkelanjutan yang selaras dengan prioritas B20 untuk memastikan transisi energi yang adil dan teratur,” tambahnya pada Minggu (13/11).

Sementara itu, Chen Xuehua, Chairman Huayou, mengungkapkan bahwa kerja sama antara Vale Indonesia dan Huayou merupakan kombinasi sempurna antara keunggulan sumber daya mineral Vale dan keunggulan teknologi HPAL Huayou untuk mencapai pengembangan sumber daya mineral yang berkelanjutan.

“Kami juga akan bekerja sama dengan PT Vale untuk memastikan pengadopsian dan penerapan praktik-praktik unggulan lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan (ESG),” ujarnya.

Bayu Aji Suparam, selaku Head of Communications PT Vale Indonesia Tbk, menjelaskan bahwa pihaknya berencana segera melakukan tahapan groundbreaking untuk proyek Pomalaa.

“Target mulai beroperasi 2025,” ujar Bayu saat ditemui usai acara penandatanganan di BNDCC, Minggu (13/11).

Menurut rencana, smelter Pomalaa bakal memiliki kapasitas produksi tahunan 120.000 ton Nikel dalam bentuk Mixed Hydroxide Precipitate (MHP). Nilai investasi tambang, pabrik, dan fasilitas lainnya dalam proyek ini diproyeksikan mencapai senilai US$ 4,5 miliar. Bayu berujar, smelter Pomalaa bakal menghasilkan bahan baterai kendaraan listrik.

“(Smelter Pomalaa) juga akan mengandalkan energi bukan batubara sesuai dengan komitmen low carbon,” imbuh Bayu.

Sumber: Vale Indonesia (INCO) dan Zhejiang Huayou Segera Mulai Proyek Smelter Pomalaa, dengan perubahan seperlunya.

Artikel Terkait