Investasi

Umur Berapa yang Tepat Untuk Berinvestasi?

umur berapa yang pas untuk berinvestasi?

Ajaib.co.id – Pada umur berapa kamu mulai berinvestasi? 25 tahun? Atau bahkan lebih muda lagi? Lalu, sebenarnya umur berapa yang tepat untuk mulai berinvestasi?

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, mari mengulang lagi kisah hidup investor kenamaan dunia Warren Buffet yang juga CEO dari Berkshire Hathaway. Pria berusia 90 tahun ini mengakui mulai berinvestasi saat usianya masih menginjak 11 tahun.

Pria yang lahir dan dibesarkan di Omaha, Nebraska, Amerika Serikat tersebut memang beruntung diwarisi pengetahuan dan pengalaman dari ayahnya yang memiliki perusahaan broker kecil-kecilan.

Sewaktu kecil, dia banyak menghabiskan waktu di kantor ayahnya dan membaca buku seputar pasar saham. Dia pun sudah mulai berbisnis sejak masih belia seperti dengan berjualan permen dan minuman merk Coca Cola.

Saat pertama kali berinvestasi, Buffet membeli saham perusahaan minyak Cities Service dengan harga sekitar US$38 per saham kemudian dijual dengan harga US$40 per saham, sehingga ia mendapatkan keuntungan US$2 per saham. 

Nah, kalau di Indonesia, pada umur berapa seseorang bisa berinvestasi?

Umur Berapa Bisa Mulai Berinvestasi?

Secara legal, seseorang bisa memiliki rekening dana investasi atau RDI saat sudah memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Nah, hal berarti, kamu sudah bisa berinvestasi saat sudah berusia 17 tahun.

Dengan memiliki KTP dan NPWP, kamu dianggap sudah cukup dewasa untuk mempertimbangkan baik dan buruknya memiliki produk finansial tertentu dan bersedia untuk membayar pajak untuk kekayaan kamu tersebut. Jenis produk investasi yang bisa kamu pertimbangkan adalah emas, deposito, reksa dana dan juga saham.

Masing-masing produk investasi memiliki tingkat risiko dan imbal hasil tertentu. Semakin rendah risiko, semakin rendah pula imbal hasilnya.

Waktu yang Tepat untuk Berinvestasi

Lalu umur berapa yang tepat untuk berinvestasi? Belasan tahun? Dua puluh tahun? Tiga puluh tahun? Apakah semakin dewasa, semakin bijaksana pilihan kita untuk berinvestasi pada produk tertentu?

Sebenarnya, tidak ada umur yang tepat untuk kamu bisa berinvestasi. Kamu bisa memulai investasi di umur 30 tahun atau bahkan 40 tahun. Namun, memang, semakin muda kamu beinvestasi, maka kamu bisa memiliki waktu belajar yang lebih baik dibandingkan memulainya di usia yang lebih tua.

Begitupun, tidak ada kata terlambat atau terlalu cepat untuk berinvestasi. Kamu tidak terlalu muda untuk berinvestasi saat usia belasan tahun. Pun, kamu tidak perlu merasa rendah diri saat baru mulai berinvestasi saat berusia 40-an tahun.

Namun, sebelum berinvestasi, hal yang perlu kamu pertimbangkan adalah tujuan investasi itu sendiri. Kebanyakan orang berinvestasi karena ikut-ikutan saja tanpa mempertimbangkan tujuan investasi itu sendiri.

Investor muda dan investor tua umumnya memiliki tujuan dan strategi investasi tersendiri. Dikutip dari CNN, Direktur Pelaksana Manajemen Wealth di Neuberger Berman, Holly Newman Kroft menyarankan kliennya yang berusia lebih muda untuk lebih banyak berinvestasi pada produk saham dibandingkan dengan obligasi.

Namun, portofolio seperti itu kemungkinan besar tidak akan disarankannya untuk investor yang sudah berusia 60 tahun. Investor yang mendekati masa pensiun, menurut Kroft, membutuhkan unsur keamanan sehingga investasi pada produk obligasi bisa jadi pilihan.

Pada usia tua, keseimbangan antara modal dan pendapatan yang dimiliki akan lebih penting dibandingkan dengan imbal hasil dari pertumbuhan modal itu sendiri. Dengan demikian, investor akan pensiun disarankan untuk mengurangi persentase kepemilikannya atas saham perusahaan tertentu dan memindahkannya pada produk yang lebih aman seperti pasar uang atau deposito.

Sementara itu, direktur keuangan personal finance di Morningstar Christine Benz mengatakan salah satu cara mudah untuk melakukan diversifikasi investasi berdasarkan usia adalah dengan mengguna metode target date fund (TDF) yaitu menyesuaikan produk investasi berbasis saham, obligasi, dan aset lainnya berbasis usia.

Sementara, investor yang berusia lebih muda umumnya masih bisa memberikan toleransi untuk risiko investasi yang lebih tinggi sehingga produk saham bisa menjadi pilihan untuk investor pada kelompok umur tersebut. Namun, ada masanya investor yang lebih tua akan cenderung konservatif dan menyederhanakan produk investasinya untuk mengurangi risiko.

Menentukan Produk Investasi

Menentukan target investasi dapat meminimalisir kesalahan seperti membeli saham bervaluasi murah saat ini dibandingkan dengan membeli saham berkapitalisasi besar.  Di sisi lain, investor mungkin perlu melihat tren investasi ke depan. Hal ini mengingat kesalahan yang seringkali dilakukan investor adalah berasumsi produk investasi yang diambilnya hari ini masih akan menjadi produk investasi yang prospektif pada masa mendatang. 

Memang, tidak ada ukuran yang menentukan apakah produk investasi tertentu cocok untuk usia kamu karena situasi sosial dan ekonomi selalu berubah dan bergerak dinamis.

Produk investasi yang diambil juga harusnya menyesuaikan dengan kondisi investor itu sendiri. Contoh, seorang investor yang berusia 40 tahun namun belum menikah mungkin bisa lebih agresif memilih produk investasi berupa saham dibandingkan investor pada usia yang sama namun sudah memiliki tanggungan istri dan anak. Karena, pada akhirnya, situasi personal lah yang bisa membuat portofolio investasi kamu terdiversifikasi sesuai dengan profil risikonya. 

Nah, untuk memaksimalkan keuntungan kamu dalam berinvestasi, pilihlah platform investasi yang tepat. Dengan kemajuan teknologi, saat ini, sudah banyak produk investasi yang diperjualbelikan oleh agen penjual efek reksa dana maupun ekuitas secara daring.

Salah satunya adalah aplikasi investasi Ajaib. Melalui Ajaib, kamu bisa melakukan transaksi untuk produk investasi reksa dana dan juga saham. Tak lupa, Ajaib juga menawarkan promo menarik untuk menggaet investor muda seperti kamu bisa mulai mempertimbangkan investasi dengan imbal hasil yang lebih tinggi yang akan sangat berguna bagi dana pensiun kamu nantinya. Unduh aplikasinya melalui Google Play Store dan Apple App Store untuk tahu lebih lanjut!

Artikel Terkait