Berita

Uji Coba Lancar, Vaksin Covid-19 Akan Tersedia 2021

corona

Ajaib.co.id – Perusahaan farmasi asal Amerika Serikat (AS) Moderna melaporkan uji coba vaksin Covid-19 buatannya berjalan dengan baik. Semua peserta yang mengikuti uji coba tersebut mampu menghasilkan antibodi setelah disuntikkan vaksin tersebut.

Melansir CNBCIndonesia, uji coba terhadap vaksin covid-19 yang berkode mRNA-1273 tersebut masih dalam tahap awal. Perlu beberapa pengujian lagi, tetapi hasil penemuan tersebut telah memberikan rasa optimis akan vaksin yang sebenarnya untuk ditemukan.

Uji coba vaksin tersebut telah dilakukan pada 45 orang dengan jenjang usia 18-55 tahun baik pria maupun wanita yang tidak mengandung. Peserta pun dibagi ke dalam tiga kelompok lalu diberi dosis vaksin 250 mikrogram.

Hasilnya, setelah dua minggu kadar antibodi yang mengikat kelompok 25 mikrogram berada pada tingkat yang secara umum dari orang yang sembuh dari penyakit. Bahkan, mereka yang menerima 100 mikrogram memiliki antibodi yang “secara signifikan melebihi level” pasien yang pulih dari serangan Covid-19.

Vaksin ini juga menghasilkan antibodi penawar terhadap Covid-19 di setidaknya terhadap delapan peserta, sebut Moderna. Para ahli mengatakan antibodi penetral penting dalam upaya memperoleh perlindungan.

“Data sementara Fase 1 ini, menunjukkan bahwa vaksinasi dengan mRNA-1273 memunculkan respons kekebalanatas infeksi alami, dimulai dengan dosis terendah 25 [mikrogram],” kata pejabat medis Moderna Dr. Tal Zaks, seperti dilansir dari CNBC International, Selasa (19/5/2020).

“Ketika dikombinasikan antara keberhasilan untuk mencegah replikasi virus di paru-paru dari model pra-klinis dengan dosis yang menimbulkan antibodi penetral yang serupa, data ini memperkuat keyakinan kami mRNA-1273 memiliki potensi untuk mencegah penyakit COVID-19 dan memajukan kemampuan kami untuk memilih dosis untuk uji penting,” tambah Zaks.

Awal bulan ini, Moderna mengumumkan sedang bergerak untuk memulai uji coba fase dua yang akan melibatkan 600 peserta. Jika vaksin itu terbukti efektif dan aman digunakan, vaksin tersebut siap dipasarkan pada awal 2021.

Moderna bersama-sama dengan National Institutes of Health adalah perusahaan pertama yang merilis data percobaan vaksin covid-19 kepada manusia. Perusahaan mengatakan akan memulai uji coba fase 3 pada bulan Juli 2020.

Bisakah Social Distancing Berakhir Setelah Vaksin Ditemukan?

Rutinitas menjaga jarak satu sama lain atau social distancing yang muncul karena wabah virus corona disebut akan menjadi gaya hidup normal yang baru.

Mengutip CNNIndonesia, sebuah studi yang dipublikasikan melalui jurnal Science menyatakan bahwa social distancing dapat berlangsung hingga 2022 jika vaksin virus corona tidak segera ditemukan.

Sekelompok ahli dari Harvard T.H. Chan School of Public Health meneliti sejumlah skenario yang mungkin terjadi selama pandemi Covid-19. “Social distancing mungkin diperlukan hingga tahun 2022, kecuali jika kapasitas perawatan meningkat secara substansial atau pengobatan atau vaksin tersedia,” kata peneliti dalam laporan mereka, yang dikutip dari CNN.

Pendapat tersebut juga dipertegas oleh Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres. Ia menilai vaksin covid-19 merupakan satu-satunya cara untuk mengembalikan dunia kembali pada keadaan normal.

Menurut Guterres, vaksin menjadi cara paling aman dan efektif untuk menyelamatkan jutaan nyawa dan triliunan uang yang tak terhitung akibat pandemi.

“Kami membutuhkan upaya ambisius untuk memastikan bahwa para pemangku kepentingan internasional bekerja lewat pendekatan yang harmonis, terintegrasi dan dapat memaksimalkan kecepatan dan skala yang diperlukan untuk penyebaran universal vaksin tersebut pada akhir 2020,” ujarnya.

Vaksin sendiri dikembangkan dari patogen (virus) yang dilemahkan, sehingga ketika disuntikkan ke dalam tubuh manusia tidak akan menimbulkan penyakit.

Vaksin Covid-19 Hampir Ditemukan, Harga Minyak Lompat ke Level Tertinggi 2 Bulan

Harga minyak dunia melonjak ke level tertinggi dalam lebih dari dua bulan pada akhir perdagangan Senin (18/5) waktu AS atau Selasa (19/5) pagi WIB. Penguatan dipicu hasil uji awal vaksin virus corona yang positif.

Dikutip dari Antara pada Selasa (19/5), minyak berjangka jenis Brent kontrak pengiriman Juli naik 2,31 dolar AS atau 7,1 persen ke level US$34,81 per barel. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni terangkat 2,39 dolar AS atau 8,1 persen ke US$31,82 per barel.

Untuk minyak berjangka jenis Brent dan WTI, kenaikan tersebut merupakan yang tertinggi sejak 11 Maret. Sebagai informasi, Amerika Serikat mulai menguji coba vaksin COVID-19. Uji coba dilakukan oleh Moderna Inc.

Data awal uji coba menunjukkan bahwa vaksin yang diuji coba pada sekelompok relawan tersebut berhasil menghasilkan antibodi pelindung. Hasil uji coba tersebut membangkitkan optimisme pasar bahwa penyebaran virus corona akan bisa diatasi.

Di saat yang sama, optimisme pasar juga muncul terkait dimulainya kembali kegiatan ekonomi di sejumlah negara walau virus corona belum berakhir. Kebijakan tersebut mendorong keyakinan pasar bahwa ke depan harga minyak akan naik kembali seiring dengan kenaikan permintaan.

Artikel Terkait