Ajaib.co.id – Apa itu trust economy? Kepercayaan (“trust“) merupakan salah satu fondasi perekonomian. Dengan adanya kepercayaan, penjual/pembeli dapat bertransaksi dan investor dapat mengirimkan dana dengan tenang. Tanpa adanya kepercayaan, perdagangan komersil maupun proses pengiriman uang tidak akan terwujud dengan lancar dan mengglobal seperti sekarang.
Selama berdekade-dekade, perbankan dan lembaga keuangan tradisional membangun reputasi mereka berdasarkan kepercayaan publik. Bank-bank membangun gedung-gedung tinggi dengan arsitektur yang megah dan karyawan berkemeja rapi guna membangun kepercayaan publik.
Gedung-gedung itu mencerminkan kemampuan bank untuk mengerahkan modal dalam jumlah besar, sekaligus meyakinkan calon nasabah bahwa bank dapat menjaga investasi nasabah dalam jangka panjang. Inilah suatu bentuk trust economy.
Aspek kepercayaan mengalami evolusi baru saat memasuki era ekonomi digital. Batas-batas antara dunia luring dan daring semakin memudar, sehingga dibutuhkan cara baru untuk mengevaluasi kepercayaan yang berfungsi sebagai salah satu fondasi perekonomian ini.
Kita dituntut untuk tidak hanya memercayai transaksi melalui tatap muka langsung, melainkan juga transaksi yang berlangsung secara daring melalui PC atau ponsel berteknologi tinggi. Kepercayaan tidak lagi menjadi hasil dari persepsi atas gedung yang megah ataupun kemeja yang necis, melainkan berbasis pada tindakan (action).
Para ekonom telah lama menyoroti masalah kepercayaan karena ini berkaitan erat dengan aktivitas ekonomi. Revolusi industri keempat kemudian memunculkan konsep baru bagi kepercayaan dalam aktivitas ekonomi, yaitu Trust Economy.
Pengertian Trust Economy
Istilah “Trust Economy” mengemuka pada buku berjudul “The Trust Economy: Building Strong Networks and Realising Exponential Value in the Digital Age” (2017). Buku ini ditulis oleh Philipp Kristian Diekhöner, seorang visioner, inovator, dan pembicara TEDx ternama.
Diekhöner mengatakan bahwa kepercayaan merupakan modal dan motor penggerak baru di era digital. The Trust Economy menjelaskan bagaimana kepercayaan menjadi kekuatan ekonomi yang paling berpengaruh di dunia.
Kepercayaan telah lama memberikan kemampuan kepada individual, lembaga, dan perusahaan untuk mendominasi percakapan, merealisasikan visi-misi, dan memaksimalkan bisnis mereka. Namun, karakteristik kepercayaan mengalami perubahan secara global pada era ekonomi digital.
Kepercayaan masih menjadi inti aktivitas ekonomi kita. Namun, kita kini mampu memercayai pasangan yang dipertemukan melalui aplikasi kencan online -bukan hanya pasangan yang dijodohkan oleh orang tua kita-. Kita terbiasa memesan makanan promo pada grand opening resto baru melalui driver ojek online yang tak dikenal.
Kita juga bersedia menyetorkan modal untuk berinvestasi pada sebuah perusahaan yang sama sekali belum pernah kita kunjungi, melalui aplikasi trading saham online buatan perusahaan yang belum pernah kita kunjungi juga.
Kepercayaan publik beralih ke platform digital dan teknologi yang melatarbelakanginya. Konsekuensinya, kita memerlukan strategi baru untuk mengevaluasi dan membangun kepercayaan secara efektif guna memenangkan persaingan di era digital.
Faktor Penting dalam Trust Economy
Transparansi merupakan salah satu faktor utama yang mampu menarik kepercayaan publik kepada suatu brand. Sebuah studi tentang kepercayaan konsumen menunjukkan bahwa 91% konsumen cenderung memercayai perusahaan yang bersedia transparan tentang cara penggunaan data mereka. Sedangkan 79% konsumen bersedia berbagi informasi pribadi jika perusahaan menyediakan interaksi yang telah dipersonalisasi.
Seiring dengan berkembangnya ekonomi digital, kepercayaan yang bersumber dari transparansi dan keamanan data ini menjadi semakin krusial. Terbukti dengan kemunculan perusahaan-perusahaan baru yang mengusung misi untuk melancarkan interaksi digital yang aman dan transparan, contohnya seperti aplikasi trading saham Ajaib yang menawarkan layanan 100% online.
Kelahiran teknologi blockchain juga menjadi bagian dalam perkembangan Trust Economy. Teknologi blockchain memungkinkan penciptaan platform terdesentralisasi yang dapat memfasilitasi transfer data dan dana secara transparan, cepat, dan hemat, dengan tingkat kerahasiaan dan keamanan data yang lebih baik daripada sebelumnya. Lebih dari sekedar menghasilkan mata uang kripto, teknologi blockchain dapat berkontribusi untuk membangun Trust Economy ke tahap berikutnya.