Perencanaan Keuangan

Tips Memilih Bank Untuk Menyimpan Dana Darurat!

memilih bank

Pandemi Covid-19 dan resesi menuntut kita lebih bijak dalam mengeluarkan uang. Banyak hal yang dapat terjadi saat pandemi Covid-19 dan resesi. Untuk mencegah hal buruk terjadi, kita dapat menyisihkan uang kita untuk dana darurat. Dana darurat penting untuk masa-masa kritis dan tak terduga. 

Bagi kamu yang belum memiliki dana darurat, segera buat! Tidak ada kata terlambat untuk sebuah persiapan. Kita harus selalu mempersiapkan skenario terburuk agar dapat mencegah dan mengatasinya.

Berikut tips memilih tabungan untuk menyimpan dana darurat:

Perhatikan Likuiditas Bank

Pilihlah bank yang mudah diakses dan dapat digunakan atau diambil uangnya kapapun. Kita tidak pernah tau kejadian darurat akan terjadi dan menimpa kita kapan. Bank yang dapat diambil di berbagai ATM dan terdapat fasilitas transfer online merupakan pilihan yang baik agar uang dapat diambil kapanpun saat kejadian darurat terjadi.

Memiliki Bunga Tinggi

Bank dengan bunga yang tinggi akan memberikan imbal hasil untuk menambah dana darurat. Selain itu bank dengan bunga tinggi juga dapat memberikan akses terhadap bank dengan bunga tinggi lainnya, tidak seperti bank tradisional yang memiliki batas pengambilan uang dan transfer yang rendah.

Biaya Admin Rendah

Pilihlah bank dengan potongan biaya administrasi yang rendah. Dana darurat hanya digunakaan saat kondisi tertentu, sehingga dananya lebih lama mengendap di bank. Biaya administrasi akan terus mengurangi dana darurat, jika biaya administrasi besar akan sangat merugikan kita yang sudah bersusah menyisihkan tabungan dana darurat.

Aman

Pilihlah bank yang terjamin keamanannya. Dana darurat sangat penting. Sesuai dengan tujuannya untuk berjaga-jaga jika terjadi sesuatu, maka harus dipastikan uang yang kita simpan aman dan dapat diambil dalam jumlah yang utuh (sesuai).

Selain empat poin tersebut, lakukanlah hal ini sebelum menabung dana darurat:

  1. Tabung dana darurat sesuaikan dengan seberapa besar pengeluaran perbulan atau pertahun. Misalnya 3x dari total pengeluaran perbulan. Contoh: pengeluaran bulanan sebesar Rp2.500.000 maka buatlah dana darurat sebesar Rp2.500.000 x 3, yakni RP7.500.000. Ingat! Tujuan memiliki dana darurat adalah untuk menutupi biaya pengeluaran, sehingga besaran dana darurat sebaiknya dihitung dari biaya pengeluaran.
  2. Pisahkan rekening dana darurat dengan rekening utama agar tidak terpakai untuk keperluan lainnya.
  3. Buatlah perencanaan keuangan agar selalu konsisten dalam menabung dana darurat.
  4. Pilih instrumen tabungan yang cocok dan sesuai dengan kebutuhan dana darurat, namun tidak merugikan kita.

Nah! Penjelasan di atas merupakan tips yang dapat kalian lakukan untuk memulai menabung dana darurat. Segera buat tabungan dana darurat! Kita tidak tahu kapan kejadian darurat terjadi. Semoga bermanfaat!

Artikel Terkait