Investasi

Sering Disebut dalam Dunia Finansial, Apa Itu Likuiditas?

apa itu likuiditas

Ajaib.co.id – Dalam dunia investasi atau finansial pastinya kamu sering mendengar kata likuiditas, meskipun tidak begitu paham apa itu likuiditas. Bagi mereka yang berkecimpung di dunia keuangan tentu sudah tahu, tapi bagi kamu yang ingin berinvestasi, terutama di pasar saham dan reksa dana harus memahami dulu istilah tersebut.

Bagi perusahaan, kata likuiditas ini sangat penting perannya. Kamu tidak dapat pernah tahu seberapa lama perusahaan mampu membiayai kegiatan operasional bisnisnya tanpa mengetahui likuiditasnya. Untuk itulah di dalam artikel ini akan dibahas secara detail tentang apa itu likuiditas sebelum kamu memutuskan untuk berinvestasi. Ini sangat penting untuk kamu ketahui!

Pengertian Likuiditas

Apa itu likuiditas? Likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajibannya membayar utang-utang yang perlu segera dilunasi. Untuk memenuhinya, perusahaan dapat membayar kewajibannya menggunakan harta lancar, seperti utang pajak, utang usaha, utang dividen, dan lain-lain.

Biasanya tingkat likuiditas suatu perusahaan dapat dilihat dari angka-angka tertentu, seperti angka rasio cepat, angka rasio lancar, serta angka rasio kas. Dari angka tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin tinggi tingkat likuiditas perusahaan, maka semakin baik kinerja dari perusahaan tersebut.

Apabila perusahaan memiliki tingkat likuiditas yang tinggi, berpeluang besar untuk mendapatkan banyak dukungan dari berbagai pihak, baik itu dari bank, kreditur, hingga supplier.

Fungsi dan Manfaat Likuiditas Bagi Perusahaan

Sebuah perusahaan harus mampu mempertahankan tingkat likuiditasnya sebagai salah satu cara mendapatkan kepercayaan dari pihak internal dan juga eksternal. Pihak internal disini contohnya yaitu karyawan, jika perusahaan punya likuiditas yang baik akan mampu membayar gaji para karyawannya tepat waktu.

Tentu saja hal ini akan sangat mempengaruhi kinerja para karyawan yang berdampak pada perkembangan bisnis perusahaan. Sedangkan pihak eksternalnya bisa bermacam-macam, seperti memudahkan untuk mendapat pinjaman modal dari investor, bank, dan lainnya.

Selain itu, para pemasok pun akan percaya kepada perusahaan tersebut karena mampu menjalankan bisnis dengan baik. Kemudian dari segi fungsinya, likuiditas ini memiliki beberapa fungsi bagi perusahaan. Berikut ini fungsinya:

  1. Sebagai media melakukan kegiatan bisnis sehari-hari.
  2. Alat untuk mengantisipasi apabila membutuhkan dana darurat.
  3. Memudahkan nasabah (bank atau lembaga keuangan) yang akan melakukan pinjaman atau penarikan uang.
  4. Sebagai dasar acuan tingkat fleksibilitas perusahaan dalam memperoleh perizinan usaha atau investasi lain yang sekiranya menguntungkan.
  5. Sebagai motivasi perusahaan dalam melakukan perbaikan kinerja.
  6. Alat ukur kemampuan perusahaan dalam membayar utang jangka pendek.
  7. Membantu perusahaan menganalisis posisi keuangan dalam jangka pendek.

Komponen Likuiditas

Ada beberapa komponen yang mewakili tingkat likuiditas di suatu perusahaan. Setidaknya ada tiga komponen likuiditas yang perlu kamu tahu, yaitu:

  • Kerapatan: jarak yang terjadi antara harga normal dari suatu barang dengan harga yang telah disepakati.
  • Kedalaman: volume atau jumlah barang yang dijual dan dibeli pada tingkat harga tertentu.
  • Resiliensi: tingkat kecepatan perubahan harga ke arah harga efisien usai terjadi ketidakstabilan harga di pasar.

Cara Menghitung Tingkat Likuiditas Perusahaan

Sampai disini apakah kamu sudah paham apa itu likuiditas? Jika sudah, selanjutnya akan membahas cara menghitung tingkat likuiditas suatu perusahaan. Jadi, baca terus sampai tuntas artikelnya!

Umumnya, likuiditas diukur dengan membandingkan antara aktiva lancar dan utang lancar atau disebut juga rasio lancar. Namun, sejumlah perusahaan menggunakan rasio lain untuk mengukur tingkat likuiditasnya. Apa saja itu? Berikut ulasannya:

Rasio Lancar

Rasio lancar adalah tingkat kemampuan perusahaan dalam mengelola aktiva lancar untuk memenuhi semua kewajiban membayar utang lancar. Jika dirumuskan, maka didapat seperti berikut ini:

Rasio lancar = Aktiva Lancar/ Utang Lancar

Jika didapat nilainya rendah, maka perusahaan tidak mampu dalam membayar utang-utang jangka pendeknya. Aktiva lancar yang dipakai dalam rasio ini yaitu kas, persediaan barang, piutang usaha, dan piutang lainnya. Selain itu rasio lancar dapat juga kamu pakai untuk menghitung utang bisnis atau perusahaan yang jangka waktunya kurang dari setahun, misalnya utang pajak.

Rasio Cepat

Kemudian ada rasio cepat, yakni tingkat kemampuan perusahaan dalam membayar utang jangka pendeknya menggunakan aktiva lancar namun tidak menghitung persediaan yang ada. Persediaan barang dianggap sebagai bagian dari aktiva lancar karena dinilai perlu waktu lama untuk dapat dicairkan. Menghitung rasio cepat dapat menggunakan rumus seperti ini:

Rasio cepat = (Aktiva lancar – Persediaan) / Utang Lancar

Komponen yang digunakan dalam rasio cepat meliputi surat berharga dan piutang. Jadi, jika rasio cepat perusahaan tinggi, maka kondisi keuangannya akan sehat.

Rasio Kas

Rasio kas ini digunakan perusahaan untuk mengukur seberapa besar uang kas yang ada agar dapat membayar utang jangka pendeknya. Disarankan angkanya sebanding antara kas dan utang, yaitu 1:1. Artinya, jika kas lebih besar dari utang jangka pendeknya maka ada ketersediaan dana untuk melunasi kewajiban tersebut. Rumus rasio kas sendiri adalah:

Rasio kas = (Kas + Surat Berharga) / Utang Lancar

Sebetulnya tidak banyak perusahaan yang berminat memperhitungkan likuiditas keuangannya menggunakan rasio kas ini. Alasannya karena jika ada kelebihan pada jumlah kas akan dianggap tidak produktif sehingga tidak mampu dimanfaatkan sebaik mungkin.

Nah, sekarang kamu sudah tahu kan apa itu likuiditas. Dari tingkat likuiditas perusahaan ini kamu dapat menentukan pilihan perusahaan untuk investasi saham atau reksa dana.

Artikel Terkait